500 Juta Per RW, Bentuk Keadilan dan Pemerataan Pembangunan

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Daerah /
  4. Minggu, 4 Oktober 2020 - 16:47 WIB

Yang terang, program unggulan pasangan calon urut nomor 1 pada Pilkada Depok 2020 ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Buktinya, puluhan RW se-Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya, misalnya memberikan dukungan kepada Pradi-Afifah, Minggu (4/10/2020).

TOKOHKITA. Selain berobat gratis cukup dengan KTP, pasangan calon Wali Kota/Wakil Pradi Supriatna dan Afifah Alia menjanjikan anggaran Rp 500 juta per tahun lewat Program RW Membangun. Inisiatif tersebut sebagai bentuk keadilan dan pemerataan dalam proses pembangunan.

Yang terang, program unggulan pasangan calon urut nomor 1 pada Pilkada Depok 2020 ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Buktinya, puluhan RW se-Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya, misalnya memberikan dukungan kepada Pradi-Afifah, Minggu (4/10/2020).

Hadir dalam kesempatan ini tokoh-tokoh Muhammadiyah Kelurahan Baktijaya, Anggota DPRD Depok dari PAN, Azhari, perwakilan Kosgoro, para ketua-ketua RW se-Kelurahan Baktijaya dan para sesepuh dan ibu-ibu. “Kami warga Kelurahan Baktijaya sepakat memenangkan paslon Pradi-Afifah untuk memimpin Kota Depok. Kami ingin suasana baru, ada perubahan,” ujar Azhari.

Pradi dalam sambutannya mengatakan, ada 10 program ungguan Pradi-Afifah yang akan membawa Kota Depok lebih modern dan berbudaya. “Mari kita bersama-sama membangun Kota Depok,” tegasnya. Lebih lanjut Pradi menuturkan, ada terobosan yang akan dilakukan dalam mengajak para pengurus RW untuk turut serta membangun Kota Depok.

“Kami akan ajak pengurus RW ikut serta membangun dengan akan memberikan dana pembangunan setiap RW sebesar Rp 50 juta per tahun. Selain itu juga akan memberikan bantuan sosial lainnya,” pungkasnya.

Sementara itu, Hamzah, Sekjen DPC Gerindra Kota Depok, mengatakan RW berhak mengusulkan program pembangunan di daerahnya, baik fisik maupun non-fisik dengan pagu hingga Rp 500 juta. “Jalurnya tetap melalui Musrembang. Itu aturan, tapi yang membedakan RW punya otoritas mengusulkan program pembangunan. Disitulah konsep keadilan dan pembangunan yang merata di seluruh tingkat RW,” sebut dia.

Menurut Hamzah, seperti diketahui setiap kelurahan berbeda-beda jumlah RW-nya. Ada satu kelurahan dengan jumlah RW 10, ada juga 24 bahkan 30 RW. “Nah, Pradi-Afifah memiliki program pemerataan pembangunan berbasis RW atau dikenal dengan RW Membangun,” jelas dia.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER