Arist Merdeka Sirait

Komnas PA: Kota Layak Anak Masih Sebatas Jargon

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. EDUKASI /
  4. Jumat, 9 Agustus 2019 - 00:53 WIB

Sejatinya, kegiatan HAN di Kota Depok jangan hanya sebagai kegiatan serimonial saja tapi menjadi komitmen bagi seluruh masyarakat dan Pemkot Depok untuk mewujudkan KLA.

TOKOHKITA. Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait menilai, perhatian,  perlindungan, kepedulian dan penangganan terhadap masalah tindak kejahatan maupun perlakuan terhadap anak selama ini masih sebatas serimonial atau jargon dengan tolok ukur berbagai prestasi di atas kertas saja.

“Selama ini masih terkesan jargon dengan berbagai prestasi yang diraih pemerintah daerah atau kota di Indonesia, ” katanya saat menghadiri acara Puncak Gelar Ekspresi Anak Kota Depok dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) dan Peringatan Hari Keluarga Nasional Tahun 2019 Tingkat Kota Depok di Lapangan Balai Kota Depok, Kamis (8/8/2019).

Acara dihadiri oleh Wali Kota Depok Mohammad Idris, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto, dan ratusan anak-anak se-Kota Depok. Menurut Komnas PA, hal itu sebatas jargon karena masih banyak tindak kejahatan maupun perlakuan terhadap anak.

"Saya sendiri sebagai warga Depok I,  melihat kegiatan progran Kota Layak Anak (KLA) di Depok masih kebanyakan ‘jargon saja. Tidak hanya di Depok, tapi seluruh provinsi di Indonesia sama. Yang jelas saya tetap mengkritik habis penangganan kejahatan terhadap anak," ungkap Arist.

Parameter KLA, selain memberikan perlindungan dan memenuhi hak atas anak seperti pendidikan dan infrastrukturnya, tetapi yang tidak kalah penting adalah bagaimana mental mindset terhadap apa sebenarnya yang menjadi tanggung jawab keluarga itu. "Maka saya sangat setuju tadi itu diulang-ulang tentang keluarga, karena keluarga garda terdepan untuk melindungi anak," sebut Ketua Komnas PA.

"Jadi kalau keluarga sebagai garda terdepan untuk melindungi anak tapi belum ramah dan belum bersahabat, maka itu hanya jargon saja," imbuh Arist.

Sejatinya, kegiatan HAN di Kota Depok jangan hanya sebagai kegiatan serimonial saja tapi menjadi komitmen bagi seluruh masyarakat dan Pemkot Depok untuk mewujudkan KLA. “Harus menjadi langkah menuju program Depok sebagai KLA, apalagi kurun satu bulan ini telah melakukan berbagai kegiatan berkaitan dengan anak anak, ” kata Walikota Depok Muhammad Idris.

Yang terang, untuk menuju Depok sebagai KLA memang butuh kerja keras seluruh lapisan masyarakat dan jajaran pemerintahan mulai lingkungan rumah tangga,  warga,  pengurus RT, RW,  kelurahan,  kecamatan hingga tingkat kota. Idris bilang, tanpa peran seluruh lapisan masyarakat tentunya akan sulit meraih keberhasilan tersebut. “Yang paling utama adalah menjaga agar anak-anak dapat bermain,  bersekolah dan lainnya tanpa ada tindak kekerasan atau perlakuan yang tidak baik, ” tuturnya.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER