Dua Perempuan Menjadi Direksi Baru Amartha

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. STARTUP /
  4. Selasa, 13 Desember 2022 - 17:15 WIB

Kedua posisi tersebut masing-masing diisi oleh Rine sebagai Chief People Officer dan Julie Fauzie sebagai Chief Funding Officer.

TOKOHKITA. PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) sebagai perusahaan teknologi finansial yang berfokus pada penyediaan layanan keuangan inklusif, menunjuk dua perempuan sebagai anggota jajaran direksi baru. Kedua posisi tersebut masing-masing diisi oleh Rine sebagai Chief People Officer dan Julie Fauzie sebagai Chief Funding Officer. Keduanya merupakan posisi di jajaran manajemen untuk mendukung akselerasi bisnis dalam memberikan layanan keuangan inklusif di Indonesia.

Kedua anggota direksi baru tersebut sudah memiliki pengalaman dan kapasitas yang mumpuni di masing-masing bidang. Rine sudah bergabung di Amartha sejak 2019. Di bawah kepemimpinan Rine, departemen People and Culture berhasil melalui tantangan kebutuhan dukungan sumber daya manusia yang masif saat Amartha melakukan ekspansi ke pulau Sumatera dan Sulawesi dengan membuka 500 poin baru. Rine juga memainkan peranan strategis dalam membentuk budaya kerja yang inklusif dan menumbuhkan rasa kekeluargaan di antara karyawan.

Sedangkan Julie Fauzie telah berpengalaman lebih dari 20 tahun di industri keuangan. Sebelum bergabung dengan Amartha, Julie menduduki posisi kepemimpinan di sektor perbankan, baik bank nasional maupun bank internasional. Kini dengan posisinya sebagai Chief Funding Officer di Amartha, Julie berperan penting dalam meningkatkan kolaborasi strategis dengan berbagai stakeholder untuk mengakselerasi pelayanan keuangan inklusif bagi segmen ultra mikro.

Aria Widyanto, Chief Risk and Sustainability Officer Amartha menyampaikan, “Kami merasa bangga dengan terpilihnya dua C-level perempuan yang perannya teramat penting dalam pertumbuhan bisnis dan sumber daya manusia di Amartha. Kami memiliki komitmen untuk mengimplementasikan kesetaraan gender di tempat kerja.

Amartha percaya bahwa career has no gender. Setiap individu didorong untuk mencapai potensi terbaik yang mereka miliki dan punya peluang yang sama untuk mengembangkan karir serta mengejar aspirasinya. Kami optimis, dengan kredibilitas serta pengalaman dari Bu Rine dan Bu Julie, Amartha akan menjadi perusahaan yang semakin agile, kuat, inklusif, dan mampu menjangkau jutaan UMKM tangguh lainnya di Indonesia”.

Amartha saat ini memiliki lebih dari 6.200 karyawan yang tersebar di kantor pusat dan seluruh wilayah operasional Amartha. Dengan bergabungnya Rine dan Julie, sebesar 30 persen komposisi jajaran direksi diisi oleh perempuan. Pada level kepala departemen atau Department Head, sebanyak 50 persen posisi diisi oleh karyawan perempuan. Secara total, sekitar 62 persen posisi yang ada di Amartha dijalankan oleh pekerja perempuan.

Komitmen ini sejalan dengan penghargaan yang diterima Amartha atas upayanya dalam menciptakan tempat kerja yang ramah gender. Beberapa waktu lalu, Amartha berhasil meraih dua penghargaan sekaligus dalam ajang penghargaan Women’s Empowerment Principles (WEPs) Awards yang diadakan oleh UN Women dan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) dan didukung oleh Pemerintah Australia (DFAT). Amartha meraih penghargaan Juara I pada kategori Gender-Inclusive Workplace dan Juara II pada Gender-Responsive Marketplace atas inisiatifnya yang memberikan prioritas untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi perempuan di tempat kerja serta di rantai bisnisnya.

“Kami memastikan setiap proses yang melibatkan karyawan, tidak mengandung unsur bias gender. Mulai dari proses rekrutmen, promosi, pengembangan talenta, dan penerapan kebijakan perusahaan, seluruhnya harus berbasis pada kesetaraan gender. Jadi, setiap individu akan dihargai berdasarkan kemampuan kerjanya masing-masing, bukan berdasarkan latar belakang gendernya. Dengan komitmen ini, Amartha percaya akan tercipta lingkungan kerja yang inklusif, produktif, dan nyaman bagi seluruh karyawan”, tutup Aria.

Editor: Tokohkita


TERPOPULER