Rokhmin Dahuri

Perguruan Tinggi Harus Terus Menginisiasi Pengembangan Riset dan Inovasi

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Daerah /
  4. Rabu, 16 Juni 2021 - 20:22 WIB

Rokhmin Dahuri/Istimewa
Rokhmin Dahuri
Foto: Istimewa

Terobosan atau inovasi tersebut, Rokhmin bilang, tidak akan terjadi bila organisasi baik pemerintah, swasta, industri, koperasi, lembaga pendidikan, dan lain-lain terus bermain aman (comfort zone). “Civitas akademika harus diyakinkan bahwa kegagalan adalah bagian dari eksperimen yang harus dilalui, demi inovasi,” terangnya.

TOKOHKITA. Universitas Wilarodra (Unwir) Indramayu, Jawa Barat menggelar kuliah umum bertajuk “Peningatan Peran dan Kontribusi dalam Pembangunan Bangsa” derngan menghadirkan Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Prof. Rokhmin Dahuri di Kampus Unwil, Jalan Juawanda, Indramayu, Rabu (17/6/2021).

Pada kesempatan tersebut, Rokhmin yang juga guru besar IPB ini menjabarkan sejumlah persoalan bangsa Indonesia dan peluang Indonesia menjadi negara maju, adil, makmur dan berdaulat, yakni dengan memanfaatkan potensi kekayaan alam dari sektor kelautan dan perikanan.

Menurut dia, bangsa yang maju, makmur, dan berdaulat adalah mereka yang memiliki sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan mampu menguasai, menghasilkan, dan menerapkan hasil riset (inovasi IPTEKS) dalam segenap aspek kehidupan bangsanya.

“Sayangnya, hampir semua indikator yang terkait dengan dengan kapasitas Iptek, riset, inovasi, dan kualitas SDM kita bangsa Indonesia, masih rendah (tertinggal),” ujar Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) itu. Itus sebabnya, perguruan tinggi (kampus) memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa. "Kemajuan dan kemakmuran suatu bangsa ditentukan oleh ekonomi berbasis inovasi,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Rokhmin juga mendorong Unwir terus menginisiasi pengembangan riset dan inovasi dalam berbagai hal dengan berbagai cara yakni diantaranya untuk tidak takut gagal. “Kegagalan harus jadi pelajaran untuk perbaikan melakukan inovasi ke depan karena inovasi tidak akan terjadi, tanpa risiko,” katanya.  

Terobosan atau inovasi tersebut, Rokhmin bilang, tidak akan terjadi bila organisasi baik pemerintah, swasta, industri, koperasi, lembaga pendidikan, dan lain-lain terus bermain aman (comfort zone). “Civitas akademika harus diyakinkan bahwa kegagalan adalah bagian dari eksperimen yang harus dilalui, demi inovasi,” terangnya.

Ketua DPP PDIP Bidang Kelautan dan Perikanan menegaskan bahwa perlu sumber daya, waktu, dan tempat berinovasi yang mencukupi dan tepat, serta SDM yang memiliki semangat (kekuatan) ‘growth mindset’.

“Setiap civitas akademika Unwir perlu belajar dari realitas kehidupan di luar kampus, yakni pemerintahan, industri (swasta), masyarakat, dan perguruan tinggi lain di dalam maupun luar negeri, terutama tentang kebutuhan IPTEK atau inovasi,” saran Rokhmin.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER