Pradi Supriatna: Olahraga Pencak Silat Harus Dilestarikan

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Daerah /
  4. Selasa, 27 Oktober 2020 - 15:29 WIB

Menurut Pradi, sangat disayangkan bila budaya luhur Bangsa Indonesia itu tak dilestarikan. Baik itu seni pencak silatnya dan prestasinya. "Semua sanggar atau perguruan pencak silat di Kota Depok harus dirangkul untuk dikembangkan. jangan sampe putus kaderisasinya," tutur Pradi.

TOKOHKITA. Kesenian dan olahraga pencak silat menjadi salah satu budaya Betawi. Pencak silat digemari masyarakat Betawi, karena membawa kebaikan. Sebab, umumnya orang-orang yang belajar ilmu bela diri pencak silat kuat menjalankan ibadah yang wajib dan dianjurkan agama Islam.

"Umumnya yang belajar pencak silat itu rajin salat lima waktu dan mengaji. Makanya membawa kebaikan. Makanya perlu dilestarikan," kata Pradi Supriatna di Kampung Benda, Cipayung, Depok, Senin (26/10/2020).

Menurut Pradi, sangat disayangkan bila budaya luhur Bangsa Indonesia itu tak dilestarikan. Baik itu seni pencak silatnya dan prestasinya. "Semua sanggar atau perguruan pencak silat di Kota Depok harus dirangkul untuk dikembangkan. jangan sampe putus kaderisasinya," tutur Pradi.

Pria kelahiran 9 Oktober 1970 itu menyatakan bahwa budaya Bangsa Indonesia seperti pencak silat ini sebagai salah satu cara mengajak generasi muda untuk mencintai budayanya. Mencintai budaya sendiri menjadi cara memfilter pengaruh budaya asing kepada generasi muda.

Sebab itu, mengembangkan pencak silat sebagai seni dan olahraga menjadi pemikirannya ke depan.  Caranya dengan intervensi dana dari pemerintah daerah dan Corporate social responsibility (SCR).

Sebelumnnya tujuh sanggar pencak silat di Kota Depok memberikan dukungannya kepada Pradi Supriatna. Dukungan tersebut diberikan, karena Pradi mencintai budaya luhur Indonesia, yakni pencak silat. Ketujuh sanggar pencak silat tersebut tersebut adalah Sanggar Putera Pondok Jaya, Sanggar Banyu Cakra Buana, Sanggar Putera Malela, Sanggar Putera Rawa Indah, Sanggar Putera Sejagad, Sanggar Mustika Siliwangi dan Sanggar Putera Albarokat.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER