Bram Bontas: Kader PKS Enggak Solid Dukung Idris-Imam

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Daerah /
  4. Kamis, 15 Oktober 2020 - 11:55 WIB

Kiri Bayu, tengah Bram Bontas dan Pradi/Istimewa
Kiri Bayu, tengah Bram Bontas dan Pradi
Foto: Istimewa

Bram yang juga pernah mejabat Ketua Tim Konten Idris-Pradi pada Pilkada Depok 2015 lalu itu mengutarakan, selain para mantan kader juga terdapat kader PKS aktif yang juga mantan pengurus PKS untuk mendukung Pradi-Afifah dari ‘balik layar’ dan siap ‘membenamkan’ Idris-Imam.

TOKOHKITA. Dukungan terhadap pencalonan Pradi Supriatna dan Afifah Alia yang bakal maju dalam Pilkada Depok 2020 terus bedatangan. Tidak hanya dari partai koalisi dan afiliasinya, sejumlah kader dari lawan politiknya, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Depok juga menyatakan dukungannya kepada Pradi-Afifah.

Setidaknya, sebanyak 500 orang mantan kader dan pengurus PKS Kota Depok siap ‘benamkan’ pasangan calon (paslon) yang di usung PKS, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono (IBH). Bahkan, dari ratusan orang tersebut juga terdapat sejumlah kader PKS yang masih aktif yang memilih mendukung paslon Pradi-Afifah.

Alasan mereka, lantaran ketidaksukaan atas arogansi dan kesombongan kepemimpinan Mohammad Idris selama menjadi wali kota Depok. “Tunggu timingnya, dalam waktu dekat ini, kami akan deklarasi mendukung Pradi-Afifah,” kata mantan Ketua Bidang Humas DPD PKS Kota Depok, Bram Bontas, Kamis (15/10/2020).

Bram yang juga pernah mejabat Ketua Tim Konten Idris-Pradi pada Pilkada Depok 2015 lalu itu mengutarakan, selain para mantan kader juga terdapat kader PKS aktif yang juga mantan pengurus PKS untuk mendukung Pradi-Afifah dari ‘balik layar’ dan siap ‘membenamkan’ Idris-Imam. “Kader PKS enggak solid kok dukung Idris-Imam, karena faktor pak Idris nya yang selama jadi wali kota Depok terasa kaku dan sombong. Untuk para kader PKS yang masih aktif akan secara diam-diam dan masif memenangkan Pradi-Afifah,” terangnya.

Menurut Bram, Pradi merupakan sosok pemimpin yang dibutuhkan warga Kota Depok yang punya pergaulan luas dan cukup piawai berkomunikasi dengan semua pihak di pemerintahan, dengan para tokoh agama dan masyarakat serta denga semua partai. “Untuk eksekusi di lapangan, Pradi lebih mumpuni menjalankan roda pemerintahan. Selain kepemimpinan yang egaliter, sosoknya yang bisa berkomunikasi dengan berbagai pihak membuat Pradi akan menjadi nilai tambah yang tidak dimiliki yang lain,” jelasnya.

Bram menyebutkan, permasalahan di Kota Depok, paling utama adalah meningkatkan keuangan daerah dari berbagai sumber baik provinsi, pusat maupun Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kemampuan inovatif diperlukan untuk menjalankan apapun program yang digulirkan.

“Saya melihat Pradi lebih berpotensi bisa menjalankannya. Jadi, sebagus apapun program yang digulirkan calon kepala daerah jika tidak didukung oleh keuangan daerah yang mumpuni, akan tidak bisa dilaksanakan karena keterbatasan anggaran. Oleh karena itu, diperlukan pemimpin yang inovatif untuk bisa meningkatkan kemampuan keuangan daerah. Bukan hanya kepala daerah yang punya program-program bagus,” pungkas Bram.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER