10 Juta Keluarga Dapat Jatah 15 Kg Beras Selama Tiga Bulan

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Nasional /
  4. Kamis, 13 Agustus 2020 - 23:16 WIB

Menurut Tri, Bulog menargetkan penyaluran cadangan beras pemerintah (CBP) hingga 900.000 ton sampai akhir 2020. Meski penugasannya masih jauh dari target, namun sudah dinanti-nanti Bulog agar stok beras di gudang bisa dikeluarkan.

TOKOHKITA. Perum Bulog kembali mendapat penugasan dari pemerintah untuk menyalurkan beras dalam program bantuan sosial (bansos). Bansos tersebut untuk Program Keluarga Harapan (PKH) yang disalurkan kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama tiga bulan ke depan.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat mendapat penugasan dari pemerintah untuk mengeluarkan stok bagi bantuan sosial dalam penanganan dampak pandemi virus corona Covid-19. "Mulai 23 Agustus, menyalurkan bantuan untuk 10 juta KPM PKH," katanya dalam webinar Sekolah Politik Indonesia, Kamis (13/8/2020).

Adapun stok yang akan digelontorkan sebanyak 460.000 ton atau senilai Rp 4,6 triliun, yang akan dibayar pemerintah. Sehingga per KPM memperoleh 15 kilogram (kg) beras. Nantinya, per KPM akan mendapatkan 15 kg beras selama tiga bulan. "Dalam waktu dekat kami akan bisa mengeluarkan sekitar 460.000 ton," sebut Tri.

Menurut Tri, Bulog menargetkan penyaluran cadangan beras pemerintah (CBP) hingga 900.000 ton sampai akhir 2020. Meski penugasannya masih jauh dari target, namun sudah dinanti-nanti Bulog agar stok beras di gudang bisa dikeluarkan.

"Sehingga stok Bulog bisa revolving. Yang lama bisa keluar, kemudian kami beli yang baru. Sehingga ini sangat membantu sekali. Target kami adalah 900.000 ton sampai dengan Desember. Tapi pemerintah baru mengadakan sekitar 460.000 ton, itu sekitar Rp 4,6 triliun untuk mengeluarkan stok yang sampai dengan bulan September," jelas dia.

Pasalnya, Bulog mengalami kesulitan untuk mendistribusikan berasnya. Apalagi ketika pemerintah mengganti program Rastra, di mana Bulog sebagai pemasok tunggal, dengan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang menggunakan skema pasar bebas. Padahal, setiap tahun Bulog selalu ditugaskan menyerap beras 1-1,5 juta ton. "Alhamdulillah, pemerintah sudah merespons kesulitan Bulog. Bulog memiliki 1,4 juta ton, itu kami kesulitan untuk melakukan distribusi," tukas Tri.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER