Tokohkita News Media Monitoring 15 Juli 2019

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Nasional /
  4. Senin, 15 Juli 2019 - 10:58 WIB

Fossil fuels increasingly offer a poor return on energy investment. Terregra Mulai Menyalakan Listrik Surya di Australia. Upaya Pemulangan Anak- anak Komodo

REGULASI DAN KEBIJAKAN
Gubernur Bali Ajak Kepala Daerah Lain Larang Plastik Sekali Pakai. Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) mengajukan uji materiil Peraturan Gubernur No.97/2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai (PSP) pada Maret 2019 lalu. Sejumlah LSM, aktivis lingkungan dan individu membuat petisi minta ADUPI menarik uji materiil ini dan mendukung implementasi Pergub PSP itu karena saat ini diperlukan langkah drastis pengurangan sampah plastik. MA menolak permohonan ADUPI dan Gubernur Bali mengajak kepala daerah lain membuat regulasi serupa. (mongabay.co.id, https://bit.ly/2Llw4yn)

ENERGI DAN PERTAMBANGAN
Masih Banyak Proyek EBT yang Kesulitan Pendanaan. Nasib sejumlah proyek pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) semakin tidak pasti. Sejatinya, proyek energi baru itu sudah melaksanakan kontrak jual beli listrik atau power purchase agreement (PPA) pada 2017, namun belum mendapatkan pendanaan. Hingga Maret tahun ini, terdapat 24 proyek dari 70 proyek pembangkit energi baru yang sudah PPA dan belum melaksanakan laporan pendanaan kepada pemerintah. Alhasil, proyek itu berpotensi terkena terminasi. (Kontan, 14)

35 Proyek Energi Terbarukan Mulai Konstruksi. Kementerian ESDM mineral mencatat sebanyak 35 proyek pembangkit listrik energi terbarukan dengan total kapasitas 834,71 MW kini mulai konstruksi. Ke-35 proyek ini merupakan bagian dari 75 perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) proyek energi terbarukan yang diteken selama 2017-2018. (Investor Daily, 9) (Bisnis Indonesia, 24)

PLTP Dieng 10 MW Bisa Beroperasi Tahun Depan. Setelah melaksanakan groundbreaking proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Small Scale Dieng, PT Geo Dipa Energi menargetkan bisa mengoperasikan pembangkit berkapasitas 10 megawatt itu pada tahun 2020. Direktur Utama PT Geo Dipa, menyebut, kehadiran PLTP Dieng akan menambah pasokan produksi listrik Geo Dipa menjadi 130 MW. (Kontan, 14)

Pemanfaatan Tenaga Surya. Pemanfaatan listrik tenaga surya untuk penerangan di kompleks pengungsian itu membantu korban bencana dalam pemenuhan kebutuhan energi listrik di kawasan hunian sementara. (Kontan, 14)

Proyek Hulu Migas, Kemampuan Produksi Banyu Urip Diuji. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, data pengujian fasilitas di Lapangan Banyu Urip dalam enam bulan ke depan akan dipakai untuk memastikan kemampuan peningkatan produksi di sana. Disisi lain, Produksi dari Lapangan Banyu Urip tercatat 220.000 barel per hari (bph) per Juni 2019. (Bisnis Indonesia, 24)

Defisit Neraca Migas Diproyeksikan Terus Berlanjut. Kementerian ESDM menyatakan defisit neraca minyak dan gas bumi akan terus terjadi di masa mendatang. Hal ini mengingat produksi migas nasional cenderung terus turun dan pemanfaatannya dioptimalkan untuk menggerakkan perekonomian nasional. (Investor Daily, 9)

Pemerintah Siapkan Insentif untuk Blok Masela. Pemerintah memberikan sejumlah insentif kepada Inpex Corporation untuk mengembangkan Blok Masela. Insentif itu telah disepakati dan tercatat dalam proposal final rencana pengembangan atau plan of development (POD). (Koran Tempo, 23) (The Jakarta Post, 13)
 
KORPORASI
Perhutani Group Kembangkan Industri Biomassa. Perum Perhutani (Perhutani Group) mulai merambah bisnis bioenergy dengan mengembangkan tanaman biomassa. Perusahaan pelat merah tersebut tengah dan akan mengembangkan tanaman biomassa, seperti kaliandra merah dan gamal, pada lahan seluas 122.882 ha dengan total investasi Rp 800 miliar (hanya untuk tanaman) pada periode 2019-2023. Perhutani menargetkan tambahan pendapatan minimal Rp 3,50 triliun pada 2025 dengan pengembangan tanaman biomassa tersebut. Pada 2018, total pendapatan Perhutani Group mencapai Rp 4,38 triliun. (Investor Daily, 7)

PLN Kalimantan Siap Menerangi Ibukota Baru. Jika ibu kota negara benar-benar pindah ke Kalimantan, PT PLN (Persero) Regional Kalimantan memastikan siap memenuhi kebutuhan energi listrik, baik untuk pemerintahan maupun kalangan industri. Sebab, kondisi kelistrikan di Kalimantan tercatat memiliki cadangan sebesar 331,5 megawatt. Direktur Regional Kalimantan PT PLN mengungkapkan kondisi kelistrikan di wilayah Kalimantan di masa mendatang akan semakin andal, menyusul akan rampungnya beberapa proyek pembangkit baru. (Kontan, 14) (Investor Daily, 9) (Media Indonesia, 13)

Pertamina EP Memompa Belanja Modal. PT Pertamina EP terus menggelar ekspansi produksi. Anak Usaha PT Pertamina, ini memompa belanja modal atau capital expenditure (capex) dari sebelumnya US$ 557 juta menjadi US$ 670 juta. Pertamina EP akan menggunakan dana ini untuk menggenjot laju produksi sumur lama dengan inovasi production enhancement. (Kontan, 14)

Pertamina Mulai Pengeboran Proyek JTB. PT Pertamina EP Cepu telah memulai pengeboran sumur untuk Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB). Pengeboran ditargetkan rampung pada kuartal pertama 2021, sehingga Proyek Jambaran-Tiung Biru bisa beroperasi pada kuartal kedua tahun yang sama. (Investor Daily, 9)

Penghiliran Mineral Giat Bangun Smelter. Sejumlah emiten pertambangan makin giat mengucurkan investasi untuk membangun fasilitas pemurnian atau smelter yang diyakini berdampak positif bagi perseroan dan industry mineral di dalam negeri. Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, sejumlah proyek penghiliarn milik emiten pertambangan sedang memasuki proses perencanaan, pembangunan, bahkan persiapan untuk mengoperasian secara komersial. PT Cita Mineral Investindo misalnya, melalui entitas asosiasi, PT Well Harvest Winning Alumina Refinery akan menambahkan, kapasitas smelter alumina dari 1 Juta ton menjadi 2 juta ton yang akan rampung pada 2021. (Bisnis Indonesia, 1)

MBAP Memenuhi Separuh Target Produksi Batu Bara. PT Mitrabara Adiperdana Tbk mencatatkan produksi sekitar 2 juta ton batubara selama Januari hingga Juni 2019. Pencapaian tersebut separuh dari target produksi sepanjang tahun 2019 yang mencapai 4 juta ton. Meskipun proses produksi terlihat lancar, Mitrabara mewaspadai risiko tren penurunan harga batubara. (Kontan, 13)

KARHUTLA
KLHK Insentifkan Patroli Terpadu Karhutla. Kementerian LHK menginsentifkan patrol terpadu untuk pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Berdasarkan data satelit NOAA (per 13 Juli), jumlah terpantau sebanyak 32 titik panas tersebar di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Jawa Barat. (Media Indonesia, 2)

Hotspot di Kalimantan Selatan Terpantau 10 Titik. Stasiun Meteorologi Kelas II Banjarmasin pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mencatat ada 10 hotspot (titik api) hasil dari pantauan dari Satelit Terra, Aqua dan Suomi NPP yang terjadi di Kalimantan Selatan, pada Minggu (14/7). Kalimantan Selatan salah satu daerah rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada musim kemarau. Titik api terbanyak terdapat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yaitu enam hotspot di daerah Kecamatan Daha Barat, Kecamatan Daha Utara dan Kecamatan Padang Batung. (antaranews.com, https://bit.ly/2G84znV)

NUSANTARA
Cukai Plastik Harus pada Semua Jenis. Penyadaran untuk mengurangi penggunaan kantong plastik ke masyarakat perlu dilakukan terus- menerus. Instrumen cukai bisa menekan produksi plastik. Produksi dan konsumsi kantong plastik di Indonesia sudah saatnya kurangi dengan menerapkan cukai pada semua jenis plastik. Regulasi awal yang pernah diilakukan berhasil mengurangi sampah plastik secara signifikan. (Media Indonesia, 16) (Bisnis Indonesia, 4)

Perempuan Penenun Sampah Plastik. Sampah plastik jadi masalah hampir di seluruh dunia. Di Lombok, ada perempuan-perempuan yang memanfaatkan sampah plastik, seperti bekas kemasan kopi, snack dan lain-lain, jadi bernilai ekonomis. Pencentus gerakan bikin kerajinan sampah ini adalah Aisyah. Sampah plastik tidak bernilai diolah jadi sebuah karya seni dan bernilai ekonomis tinggi. Kerajinan ini pun sudah ekspor ke beberapa negara, seperti Eropa, Jepang maupun Australia. (mongabay.co.id, https://bit.ly/32oFGxT)

Urusan Lingkungan, Melanie Subono Selalu Ada Waktu. Keragaman hayati Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Harusnya masyarakat Indonesia bangga dengan kekayaan nusantara, bukan sebaliknya tidak peduli, terlebih merusak lingkungan hidup beserta isinya. Melanie Subono, artis yang juga pengiat lingkungan, sejak 15 tahun lalu sudah bergelut dalam dunia konservasi. Menurut dia, pemberian terindah Tuhan bernama Indonesia harus dijaga selalu. Melanie tidak akan pernah berhenti menyuarakan alam Indonesia yang penuh pesona. Dia terus bermusik, berkarya positif untuk memberikan terbaik. (mongabay.co.id, https://bit.ly/2SfPBAS)

Pencemaran Udara Jakarta, Terjebak di Kota Mega Polusi. Pesatnya perkembang Jakarta sebagai kota metropolitan ternyata membawa dampak negatif bagi sebagian besar warga. Di saat ekonomi meningkat akibat penjualan kendaraan bermotor, kualitas udara bersih di ibukota justru mengalami penurunan drastis. Polusi udara yang menyerang Jakarta beberapa waktu terakhir membuat Tiara Sutari tak pernah melepas masker dari wajahnya setiap beraktivitas di luar rumah. Perempuan yang berprofesi sebagai pekerja media tersebut mengaku acap kali sesak nafas saat resmi mencari nafkah di Jakarta sejak 2016. (Bisnis Indonesia, 9)

KPBB Minta Pemerintah Ikuti Standar Baku Mutu WHO. Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) meminta pemerintah menggunakan standar baku mutu kualitas udara seperti yang diterapkan oleh Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) untuk mengukur kualitas udara. Menurutnya, pemerintah memaksakan menggunakan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang sudah ‘out of date’ atau tertinggal dari perkembangan zaman yang merupakan produk SK Menteri Lingkungan Hidup pada 1972. (antaranews.com, https://bit.ly/32qR4ZQ)

Telaga Tambing, Wisata Keanekaragam Hayati di Poso. Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, kini terus melakukan pembenahan di sejumlah kawasan wisata yang ada di sana. Salah satunya Kawasan Rano Kalimpa’a atau yang biasa disebut dengan Danau Tambing, yang selain memiliki keindahan juga keanekaragaman hayati. (antaranews.com, https://bit.ly/30BrUX0)

Demi Konservasi dan Wisata, Jokowi Minta Taman Nasional Komodo Ditata, Akankah Terlaksana? Sejak Januari 2019, Gubernur NTT mewacanakan penataan kawasan Taman Nasional Komodo (TN Komodo) untuk tujuan konservasi dan wisata. Presiden Joko Widodo sepakat dilakukan penataan secara komprehensif wisata di Labuan Bajo termasuk TN Komodo. Pulau Komodo pun direncanakan untuk ditutup sementera dari akfitas wisata dan nantinya dijadikan wilayah konservasi. Dari penataan tersebut diharapkan lebih memakmurkan kesejahteraan masyarakat setempat dan menjaga Komodo sebagai satwa endemik karnivora. (mongabay.co.id, https://bit.ly/2NVfO9G)

Perbaiki Standar Mutu untuk Dorong Kopi Indonesia. Komoditas kopi diharapkan bisa berperan lebih besar bagi ekspor nasional. Standar mutu dinilai menjadi persoalan utama yang harus segara dapat solusi. (Kompas, 13) (Media Indonesia, 13)

Business divided over plastic excise plan. Representing the local manufacturing sector, Tommy Tjiptadjaja, chairman of the Association of Indonesian Green Industry and Society (AMIHN), voiced his support of the excise plan despite his initial doubts. He further emphasized that the excise would not serve as the only solution to the issue, advising stakeholders to keep that in mind in order to make the plan more agreeable. (The Jakarta Post, 13)

Upaya Pemulangan Anak- anak Komodo. Enam Komodo anakan yang gagal diselundupkan di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (14/7/2019), berada di Desa Nangamese, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Dalam waktu dekat, Komodo anakan akan dibawa ke lokasi pelepasliaran di Pulau Ontoloe. (Kompas, 15) (Media Indonesia, 17)

WORLD
Warga Shanghai Berperang Melawan Sampah. Pemerintah Kota Shanghai menerapkan peraturan superketat baru mengenai manajemen sampah per 1 Juli kemarin. Shanghai meluncurkan program pemisahan dan daur ulang sampah paling ambisius saat ‘Negeri Tirai Bambu’ itu menghadapi gelombang pasang sampah akibat peningkatan konsumsi. Program yang sedang diuji coba ini ditetapkan untuk adopsi nasional. Ini mungkin akan menjadi skema pemisahan dan daur ulang limbah terbesar di dunia. (Kompas, 18)

Terregra Mulai Menyalakan Listrik Surya di Australia. PT Terregra Asia Energy Tbk mulai mengoperasikan satu unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 5 megawatt di Australia sejak Jumat (12/7) pekan lalu. Perusahaan yang bergerak dalam bidang energi baru dan terbarukan (EBT) itu masih harus mengawal tiga proyek lain di Australia. Terregra menargetkan ketiga PLTS masuk tahap commercial operation date (COD) atau operasi secara komersial pada tahun depan. (Kontan, 13)

PERUBAHAN IKLIM
Fossil fuels increasingly offer a poor return on energy investment. Previously, the estimated ratios for energy return on investment (EROI) have favoured fossil fuels over renewable energy sources. Oil, coal and gas are typically calculated to have ratios above 25:1, this means roughly one barrel of oil used yields 25 barrels to put back into the energy economy. Renewable energy sources often have much lower estimated ratios, below 10:1. The researchers emphasise that these findings make a strong case for rapidly stepping up investment in renewable energy sources and that the renewables transition may actually halt -- or reverse -- the decline in global EROI at the finished fuel stage. (sciencedaily.com, http://bit.ly/2Jx0vQa)

FLORA DAN FAUNA TUMBUH PESAT DI PAPUA SEPANJANG 20 TAHUN TERAKHIR
Flora dan fauna tumbuh pesat di dataran tinggi Papua dalam 20 tahun terakhir. Hal itu merupakan kajian peneliti dari berbagai kampus dan lembaga yang concern di bidang lingkungan. Hal itu disampaikan dalam seminar Internasional Conference On Biodiversity, Ecotourism and Cretive Economy atau ICBE 2018 di kantor Gubernur Papua Barat, Kamis. Hasil identifikasinya, ada 506 spesies tumbuhan. Kemudian sudah hadir sekitar 90 spesies burung, sekitar 60 spesies kupu-kupu, 10 jenis mamalia termasuk tikus dan kelelawar. Penelitian juga dilukan oleh KEW Royal Botanic Garden London dengan melibatkan juga LIPI, Kebun Raya Bogor dan pusat herbarium Universitas Papua. Hasilnya, mengidentifikasi 1.500 tanaman dan mengumpulkan 5 ribu spesimen herbarium. (detik.com)

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER