Tokohkita News Media Monitoring 20 September 2019

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Nasional /
  4. Jumat, 20 September 2019 - 13:27 WIB

Dampak Kebakaran, Penerbangan Kahar. Udara Tidak Sehat Hingga Berbahaya, Jambi Kembali Liburkan Sekolah. adwal Produksi Tiga Proyek Migas Melesat. 500 Perusahaan Pemegang Konsesi Diajak KLHK Cegah Karhutla

REGULASI DAN KEBIJAKAN
Dampak Kebakaran, Penerbangan Kahar. Kementerian Perhubungan (Kemhub) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor: SE 15 Tahun 2019 tentang pelaksanaan penerbangan pada keadaan kahar atau force majeure. Surat edaran tersebut berisi tentang mengutamakan keselamatan dan keamanan, menyusun dan melaksanakan  prosedur rencana kontijensi penerbangan dan layanan penumpang, memudahkan pengembalian uang tiket sesuai peraturan, penyediaan sarana dan fasilitas untuk meningkatkan layanan penumpang dan menyampaikan informasi sejelas-jelasnya tentang kendala penerbangan kepada penumpang. (Kontan, 18) (Investor Daily, 6)
 
Udara Tidak Sehat Hingga Berbahaya, Jambi Kembali Liburkan Sekolah. Kualitas udara di Provinsi Jambi dinyatakan dalam kategori tidak sehat hingga berbahaya berdasarkan pantauan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), karena itu pemerintah setempat meliburkan sekolah mulai dari Pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga SMA baik negeri maupun swasta. (Antaranews.com, https://bit.ly/2mlgOWZ )
 
Masih Diselimuti Asap, Dharmasraya Sumbar Perpanjang Libur Sekolah. Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), memperpanjang libur sekolah untuk dua hari kedepan berhubung daerah itu masih diselimuti kabut asap karena hutan dan lahan. Bupari Dharmasraya mengatakan bahwa keputusan perpanjangan libur sekolah tertuang dalam Surat Edaran nomor 420/5421/DISDIK-2019. (Antaranews.com, https://bit.ly/2lY6R1K )

ENERGI DAN PERTAMBANGAN
PLTU Anggrek. Unit 2 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Anggrek di Desa Ilangata, Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, berhasil melewati tes pelepasan melalui reability run selama 30 hari untuk ketahanan serta keandalan dan kini telah memasuki tahap tes performa sebelum commercial operation date (COD). (Kontan, 14)
 
Jadwal Produksi Tiga Proyek Migas Melesat. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Tugas Hulu Migas (SKK Migas) mencatat, ada beberapa kendala yang mesti diselesaikan, seperti proyek Ario-Damar-Sriwijaya-Phase 2 yang ditargetkan pada Juli 2019 mundur karena perlunya penyelesaian administrasi untuk transporter gas, dua lainnya yaitu proyek Suban Compression dan proyek YY milik Pertamina Hulu Energi ONWJ yang mengalami kebocoran gas dan tumpah minyak sudah tidak bisa dilanjutkan. (Kontan, 14)
 
Pertamina: Kelebihan Penerimaan Premium Akibat Fluktuasi Harga. PT Pertamina (Persero) menyatakan adanya kelebihan penerimaan dari penjualan Premium sebesar Rp 234,82 miliar lantaran adanya pergerakan harga minyak. Akibatnya, harga Premium sesuai formula justru di bawah harga eceran yang telah ditetapkan oleh pemerintah. (Investor Daily, 9)
 
Jonan Minta SKK MIgas Capai Target Lifting Migas. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk berkomitmen mencapai target lifting dan produksi migas. Adapun target lifting dalam APBN 2019 yakni minyak bumi sebesar 775 barel per hari dan gas bumi mencapai 1,25 juta barel setara minyak per hari. (Investor Daily, 9)

INFRASTRUKTUR
Uji Coba Jalur Sepeda Jakarta. Pemprov DKI Jakarta akan menguji coba jalur sepeda tahap pertama mulai 20 September 2019 hingga 19 November 2019 di tujuh jalur, yaitu Jl Medan Merdeka Selatan, Jl MH Thamrin, Jl Imam Bonjol, Jl Pangeran Diponegoro, Jl Proklamasi, Jl Pramuka, dan Jl Pemuda. (Media Indonesia, 9)

KORPORASI
500 Perusahaan Pemegang Konsesi Diajak KLHK Cegah Karhutla. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengajak lebih dari 500 perusahaan pemegang konsesi di areal hutan untuk melakukan aksi pencegahan kebakaran lahan dan hutan (karhutla) sehingga tidak menimbulkan dampak kerugian yang lebih besar. (Antaranews.com, https://bit.ly/2kmnuDE )
 
Avtur Pertamina untuk Helikopter Water booming. PT Pertamina (Persero) menyuplai satu unit refueller produk Avtur dengan kapasitas 16 kiloliter (kl) ke Bandara Japura Rengat. Pasokan avtur tersebut untuk mendukung operasional helicopter water bombing milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Rata-rata konsumsi avtur untuk helicopter water bombing BNPB sebesar 4.000 liter per hari. Pertamina juga mengirimkan refuelling dan awak bridger, khusus untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar helikopter. (Kontan, 14)
 
Proyek Kilang Tuban, Pertamina Kejar Sisa Lahan. PT Pertamina fokus melanjutkan pembebasan lahan yang akan digunakan sebagai lokasi pembangunan kilang bahan bakar minyak di Tuban, Jawa Timur. Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, setelah MA mengabulkan Kasasi Pertamina, pihaknya akan mempercepat pembebasan lahan. Selain itu, tahap pekerjaan awal untuk pengembangan kilang Tuban juga dilakukan. Sebelumnya, MA mengabulkan Kasasi Pertamina dan Gub Jatim atas penetapan lokasi Pengadaan Tanah untuk membangun Kilang Tuban. Proyek Kilang Tuban membutuhkan lahan seluas 800 hektare. Dari total kebutuhan tesebut, pemerintah telah menyetujui penyerahan lahan negara ke pertamina 400 hektare. (Bisnis Indonesia, 24)

AGRIKULTUR
DPRD Kotawaringin Timur Desak Cabut Izin Perusahan Sawit. Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Muhamad Arsyad meminta kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, untuk memberikan sanksi tegas dengan mencabut izin perusahaan sawit yang tidak berpartisipasi menangani bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla). (Antaranews.com, https://bit.ly/2kUnb3k )
 
Investasi Perkebunan, Kelapa Sawit dan Gula Masih Favorit. Industri kelapa sawit dan gula nasional rupanya masih menarik bagi para calon investor seiring dengan besarnya rencana investasi yang siap diproses pada 2020. Sebanyak 514 pelaku usaha telah menyatakan, minat untuk berinvestasi di subsektor perkebunan dengan nilai investasi mencapai Rp313 triliun. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono mengemukakan, tanaman sawit masih menjadi komoditas perkebunan dengan peminat terbesar, yakni 70?ri total perminat. Minat pengembangan komoditas sawit disusul dengan tebu sebesar 26%, investasi pada komoditas the sebesar 1%, dan 3% sisanya pada komoditas lain. (Bisnis Indonesia, 27)

KARHUTLA
Dua Hektare Lahan Warga Majene Hangus Terbakar. Kebakaran lahan kembali terjadi dan menghanguskan lahan warga seluas dua hektare yang terletak di Dusun Parrihuang, Desa Sulai, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Lahan itu milik anggota DPRD Kabupaten Majene Hasriadi dan warga lainnya H. Daaming (60). Petugas Polsek Malunda bersama personel TNI dari Koramil Majene, polisi hutan, serta warga telah berhasil memadamkan kebakaran dalam waktu satu jam dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. (Antaranews.com, https://bit.ly/2mrVwax)
 
Jumlah Titik Panas Menurun. Penurunan jumlah titik panas itu terdeteksi berdasarkan citra Satelit Terra, Aqua, Suomi-NPP, NOAA-20, dan Himawari-8 selama 16 -18 September 2019. BMKG mengidentifikasi terdapat 3.302 titik panas dengan kategori tingkat tinggi di seluruh wilayah Asia Tenggara. Data ini lebih rendah jika dibandingkan dengan jumlah titik panas periode 13-15 September 2019 yang mencapai 3.854. (Media Indonesia, 1)
 
Karhutla di Gunung Slamet Berkobar di Lereng Barat-Selatan. Juru Bicara Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur Sugito mengatakan bahwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Slamet bermula dari munculnya titik asap di Pos 2 dan Pos 3 Jalur Pendakian yang melalui Kaliwadas, kawasan hutan wilayah Perhutani (KPH) Pekalongan Barat, Kabupaten Brebes. Petugas gabungan dari berbagai instansi dan organisasi dikerahkan untuk memadamkan api yang berkobar di lereng barat-selatan itu. (Antaranews.com, https://bit.ly/2kr4aW1 )
 
KLHK Desak Perusahaan Siapkan Brigade Pengendalian Karhutla. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendesak lebih dari 500 perusahaan pemegang izin konsesi hutan untuk menyiapkan brigade pengedalian kebakaran hutan dan lahan (Brigdalkarhutla) guna mencegah terjadinya kebakaran yang merugikan masyarakat. (Antaranews.com, https://bit.ly/2m5zs51 )
 
Sumsel Maksimalkan Lima Unit Helikopter Pembom Air. Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Sumatera Selatan memaksimalkan pemadaman dari udara dengan mengerahkan lima unit helikopter pembom air. Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan Ansori lima unit helikopter pembom air beroperasi di wilayah Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ilir, dan Kabupaten Banyuasin. (Antaranews, https://bit.ly/2mq3d0O)
 
Cegah Kebakaran Gambut Meluas di Mukomuko, Alat Berat Dikerahkan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menggunakan tiga unit alat berat excavator untuk mencegah kebakaran kebun plasma kelapa sawit di lahan gambut seluas enam hektare di Desa Ujung Padang meluas. Kepala BPBD Kabupaten Mukomuko Syahrizal mengatakan, alat berat itu digunakan untuk merelokasi kebakaran sehingga tidak meluas dan menggali 12 sumur keliling sebagai sumber air untuk memadamkan api di kebun plasma sawit. (Antaranews.com, https://bit.ly/2kKzoHV)
 
Hari Ketiga, Kebakaran di Lereng Gunung Slamet Belum Padam. Hingga hari ketiga, kebakaran di lereng Gunung Slamet di Wilayah Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, belum bisa dipadamkan. Bahkan, areal hutan yang terbakar meluas dari 18 hektar menjadi 27,5 hektar, Kamis (19/9). Koordinator Sukarelawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal Kartono mengatakan, dari 27,5 hektar yang terbakar, berhasil dipadamkan 23,5 hektar. Api yang masih membakar hektar belum bisa dipadamkan karena angin masih kencang. Upaya pemadaman dilanjutkan pada Jumat ini. (Kompas, 15)
 
Pemprov Kalteng Siap Evakuasi Masyarakat dari Bahaya Karhutla. Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di Palangka Raya mengatakan siap untuk melakukan evakuasi masyarakat dari bahaya karhutla seperti kepungan api dan asap. Ia juga mengatakan akan siap untuk memenuhi kebutuhan dasar korban bencana seperti makanan dan kebutuhan pribadi. (Antaranews, https://bit.ly/2lYKQje )
 
Kalteng Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Karhutla. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah menetapkan status tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga 30 September 2019 mendatang dan Gubernur Kalteng Sugiono Sabran telah ditetapkan sebagai Komandan Penanganan Darurat Bencana sesuai arahan presiden. (Antaranews.com, https://bit.ly/2m2YcLy )
 
BMKG: Kabut Asap Mulai Ganggu Penerbangan di Aceh. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa kabut asap sudah mulai menyelimuti berbagai daerah di provinsi paling barat di Indonesia dan mulai mengganggu penerbangan di Aceh. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Aceh, Zakaria Ahmad di Banda  Aceh mengatakan bahwa kabut yang menyelimuti sebagian wilayah Aceh kemungkinan adalah kabut asap yang terbawa angin dari Karhutla yang terjadi di provinsi lain di Sumatera. (Antaranews.com, https://bit.ly/2kTHMoo )
 
Jarak Pandang di Bandara Tjilik Riwut Fluktuatif Akibat Kabut Asap. Hingga saat ini aktivitas penerbangan di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Kalimantan Tengah, masih terganggu akibat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terus terjadi di berbagai daerah. Jarak pandang yang ada di bandara adalah sekitar 900 meter, kondisi tersebut seringkali berulang di setiap minggunya selama karhutla. (Antaranews.com, https://bit.ly/2m4XM72 )
 
Kebakaran Lahan Nyaris Hanguskan Sekolah dan Rumah Warga Sampit. Kebakaran lahan di Perumahan Betang Raya Jalan Jenderal Sudirman km 6,5 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pada Kamis (19/9) membakar sekolah dan rumah warga. Saat bersamaan, kebakaran lahan juga terjadi di lokasi yang berdekatan, hanya sekitar 500 meter. (Antaranews.com, https://bit.ly/2kJynzT )
 
Kepala Daerah Se-Jambi Bersatu Berupaya Atasi Kebakaran Hutan. Kepala daerah se-Provinsi Jambi menyatakan komitmen penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang diwujudkan dalam surat pernyataan yang ditandatangani Gubernur Jambi Fachrori Umar bersama 11 bupati/wali kota. (Antaranews.com, https://bit.ly/2kUshfY )
 
From Fisherfolk To Orangutans, Many Bear Brunt of Smog. Smog caused by forest and land fires has spread to wider areas, disrupting people’s activities and even affecting the health of orangutans as the government scrambles with its dousing efforts. Fisherfolk in Pandan district, Central Tapanuli regency, North Sumatra, have not been able to go fishing in the past week as smog from fires in Riau has blanketed the area, affecting visibility in the region. The smog has not only affected humans, as 37 orangutans in a rehabilitation centre in Central Kalimantan have also reportedly suffered from acute respiratory infection (ISPA) from the pollution that continues to blanket the region. (The Jakarta Post, 1)
 
Smog Raises Questions About RI’s Commitment To Regional Haze Treaty. The plummeting air quality in Southeast Asia caused by forest fires in parts of Indonesia has raised questions on the effectiveness of an ASEAN agreement to prevent haze pollution and puts the spotlight on Jakarta’s failure to comply with the treaty. The 2002 ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution (AATHP) was issued to prevent and monitor transboundary haze pollution from land and forest fires. However, the illegal clearing of agricultural land by fire in Sumatra and Kalimantan has caused worsening air quality not only in Indonesia but also in Malaysia, Singapore and most recently the Philippines, and while Indonesian authorities have attempted to calm the fires, they continue to occur. (The Jakarta Post, 2)
 
NUSANTARA
Jarak Pandang di Tol Palembang-Indralaya Hanya Tersisa 40 Meter. Jarak pandang terpendek di Tol Palembang-Indralaya hanya mencapai 40 meter akibat diselimuti kabut asap tebal pada Kamis pagi. Sedangkan jarang pandang terpanjangnya dapat mencapai 100 meter lebih, tapi pengendara tetap harus menurunkan kecepatan karena kondisi kendaraan lumayan ramai didominasi kendaraan pribadi. Kabut asap itu diduga berasal dari kebakaran lahan di sekitar kawasan tol. (Antaranews.com, https://bit.ly/2lVURh7)
 
Generasi yang Hilang dalam Kabut Asap. Kebakaran hutan dan lahan gambut berdampak pada kesehatan masyarakat dan petaka bagi generasi mendatang. Selain ancaman kematian dini, kabut asap bisa berdampak buruk bagi janin. Studi oleh peneliti dari Universitas Harvard dan Columbia di Amerika, yang dipublikasikan di jurnal Environmental Research Letters (2016) menyebut, setidaknya 90.000 orang di Indonesia mengalami kematian dini akibat kabut asap kebakaran hutan pada 2015. Lalu menurut riset terbaru yang diterbitkan di jurnal Nature Communications, 17 September 2019, kabut asap berdampak buruk pada janin. (Kompas, 9)
 
Puluhan Ribu Warga Terserang ISPA. Menurut catatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per Kamis (19/9), ada sebanyak 26.881 kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Riau sepanjang 1-19 September. Adapun tiga bulan terakhir, jumlahnya mencapai 88.843 kasus. (Republika, 2)
 
Kabut Asap Masih Pekat Selimuti Pekanbaru, Jarak Pandang 600 Meter. Kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih pekat menyelimuti Kota Pekanbaru, Provinsi Riau yang menyebabkan jarak pandang menjadi 600 meter. Selain di Pekanbaru, lokasi paling parah terjadi di Kabupaten Pelalawan yang hanya 400 meter. Sedangkan daerah lainnya yakni di Kota Dumai dan Rengat relative lebih baik yakni masing-masing 1,5 kilometer dan 1 kilometer. (Antaranews.com, https://bit.ly/2kT5CAw )
 
Lapak Arang Batok Cilincing Dibongkar. Pemilik industri arang batok di Jalan Inspeksi Cakung Drainase, Cilincing, Jakarta Utara, akhirnya membongkar bangunan yang selama ini digunakan untuk memproduksi arang. Pembongkaran ini dilakukan setelah pemilik bertemu dengan pemerintah Jakarta Utara dan mendapat penjelasan tentang polusi udara akibat aktivitas pembuatan arang. Bahar, pemilik usaha pembuatan arang, mengatakan bersedia membongkar tempat usahanya karena pemerintah berjanji akan memberikan bantuan melalui program Pengembangan Kewirausahaan Terpadu. (Koran Tempo, 19)
 
Lingkungan Jadi Pertimbangan. Transportasi massal yang ramah lingkungan, yaitu menggunakan tenaga listrik dan solar panel, menjadi pilihan utama dalam perencanaan kolektivitas di calon lokasi ibu kota negara yang baru, Kalimantan Timur. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengatakan, pembangunan infrastruktur transportasi di calon ibu kota baru menimbang semua elemen lingkungan, misalnya lahan yang dipakai untuk pembangunan gedung tidak lebih dari 35 persen. Artinya, sekitar 65 persen dari kawasan ibu kota baru adalah kawasan terbuka hijau. (Kompas, 3)
 
Pemerintah Diminta Bentuk Komisi Lingkungan Hidup. Penggiat lingkungan hidup meminta pemerintah segera membentuk komisi lingkungan hidup. Komisi itu diharapkan bisa membantu pemerintah dalam upaya pencegahan kebakaran hutan. Alasannya, kebakaran hutan selalu terulang setiap tahun.  Penegakan hukum kepada korporasi pembakar lahan konsesi juga dinilai tidak tegas. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat kebakaran yang melanda sejumlah provinsi di Indonesia mencapai 328.722 hektar. (Koran Tempo, 29)
 
Oktober, Uji Coba Ekstensi Jalur Sepeda. Saat ini, di Jakarta, khususnya di Jakarta Selatan, sudah tersedia jalur khusus sepeda di sejumlah lokasi. Di antaranya di Jalan Melawai, Jalan Senopati, dan Jalan Prapanca Raya. Jalur sepeda di jalan tersebut berada di sisi kiri dan ditandai dengan marka karpet hijau. Wali Kota Jaksel Marullah Matali, Kamis (19/9/2019), mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melaksanakan uji coba desain jalur sepeda di Jaksel pada 12 Oktober-19 November 2019. Adanya jalur khusus sepeda dan penambahan trotoar merupakan upaya mewujudkan  layanan transportasi publik yang ramah lingkungan dan terintegrasi. (Kompas, 18)
 
Hujan Buatan Tuai Hasil. Hujan buatan akhirnya turun di Riau setelah pesawat Hercules C130 menyemai 3,4 ton garam di Dumai, Rokan Hilir di Sumatera Selatan, dan Padang Sidimpuan di Sumatera Utara. Wilayah itu dinilai paling potensial. Hujan turun lebih kurang 30 menit dengan intensitas sedang, sekali di pagi hari dan sekali di sore hari. Hingga kemarin, empat pesawat, dua di Riau dan dua di Kalimantan, menyemai awan. (Kompas, 15) (Antaranews.com, https://bit.ly/2kTI6n6)
 
Industri Pengolahan Limbah, Harga Produk Mahal Hambat Daur Ulang. Harga produk daur ulang plastik yang lebih tinggi dibandingkan virgin material menjadi kendala yang dihadapi pelaku usaha industri pengolahan limbah sampah. General Secretary Indonesia Plastic Recyclers (IPR) Wilson Pandhika mengatakan, kondisi itu menyebabkan penyerapan produk hasil daur ulang oleh industri plastik dalam jumlah besar sulit direalisasikan. Perbedaan harga itu tergantung jenis bahan dan kualitasnya Contoh HDPE, perbedaan harga 10%-20%. Oleh karena itu, dia berharap ada perbaikan sistem manajemen sampah di Indonesia. Selain itu, peran swasta dalam proses pemilihan sampah perlu ditingkatkan. Penerapan  teknologi baik untuk pemilihan atau proses penyediaan bahan baku maupun pengolahan oleh pelaku usaha juga perlu ditingkatkan. (Bisnis Indonesia, 21)
 
Ini Usaha KKP Membesarkan UMKM Kelautan dan Perikanan. Keluarga Nelayan Indonesia selama ini terbiasa hanya mengonsumsi produk mentah (raw material) sumber daya perikanan. Padahal pengolahan hasil perikanan akan lebih bernilai ekonomi tinggi. Pemerintah terus mendorong pengembangan pengolahan produk kelautan dan perikanan dari kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kelautan dan perikanan, karena UMKM berkontribusi besar bagi perekonomian nasional. Di sisi lain, UMKM)kelautan dan perikanan masih menghadapi masalah klasik yang belum juga terpecahkan, seperti persoalan pemasaran produk dan akses permodalan Untuk mengatasinya, Pemerintah mendorong UMKM harus memanfaatkan teknologi digital yang saat ini sudah memasuki industri era 4.0. Untuk pemasaran, bisa memanfaatkan jejaring e-commerce yang sudah berkembang baik, dan start up untuk alat distribusi produk. (Mongabay.co.id https://bit.ly/2m0mNAB)

Caridina Woltereckae Terancam Punah. Sulawesi mempunyai udang endemic yang masuk ke daftar spesies kritis yang terancam punah. Perpaduan coraknya yang cantik dengan dominasi merah marun dan putih menjadikan spesies ini banyak diburu oleh para pedagang ikan hias. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjadikan Caridina woltereckae sebagai salah satu ikan seri prangko satwa Nusantara dalam rangka peringatan 125 tahun museum Zoologi Bogor. (Media Indonesia, 16)
 
Hiu Paus di PLTU Paiton Dilepaskan ke Laut. Seekor hiu paus yang terjebak di saluran air Pembangkit Listrik Tenaga Uap Paiton di Probolinggo, Kamis (19/9/2019), dilepaskan ke laut. Direktur Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indra Eksploitasia mengatakan, perlu komitmen dari tiga perusahaan pengelola PLTU Paiton, yakni PT PJB UP Paiton, PT YTL Jawa Power, dan PT Paiton Operation & Maintenance Indonesia, terkait penyempurnaan penutup pintu inlet canal untuk mencegah kejadian serupa. (Kompas, 9)
 
Pengiriman Burung Dilindungi Digagalkan. Direktorat Kepolisian Air dan Udara Kepolisian Daerah Jawa Timur, Kamis (10/9/2019), menggagalkan penjualan 142 burung dilindungi dan tidak dilengkapi sertifikat kesehatan. Burung-burung itu dibawa dari Papua menuju Surabaya menggunakan kapal kargo. Aparat menemukan 142 burung dan tiga tanduk rusa di bagian ruang mesin kapal. (Kompas, 15)

WORLD
Malaysia akan Tingkatkan Tekanan Diplomatik. Tercatat terdapat hampir 2.500 sekolah di Malaysia yang ditutup pada Kamis (19/9) serta ratusan sekolah di Pulau Sumatera dan sebagian di Kalimantan di mana sebagian besar wabah kebakaran terjadi. Untuk itu, pemerintah Malaysia mengatakan akan meningkatkan tekanan diplomatik kepada negara-negara tetangganya di Asia Tenggara untuk menemukan solusi terhadap wabah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang memunculkan kabut asap di Indonesia. (Investor Daily, 2)
 
Kabut Asap di Langit Asia Tenggara. Kebakaran hutan dan lahan gambut menyebabkan selimut asap menutupi langit di sebagian besar wilayah Asia Tenggara. Api mengirim karbondioksida yang sebagian terbakar ke atmosfer, menghasilkan kabut asap. Karbon organik ini mengandung sebagian besar partikel halus yang dikenal sebagai PM 2.5 yang dapat berdampak besar pada kesehatan dan iklim. (Kontan, 19)
 
Malaysia Dorong Kerja Sama Regional. Malaysia akan mendorong negara-negara Asia Tenggara mempererat kerja sama guna mencari jalan keluar jangka panjang mengatasi kabut asap dari kebakaran hutan yang mayoritas terjadi di Indonesia. Malaysia merasa rencana aksi penanganan kabut yang disusun tahun 1997 di ASEAN tidak bisa menjadi acuan jangka panjang. Salah satu upaya yang bisa dilakukan Malaysia untuk mengatasinya adalah merancang undang-undang yang bisa menghukum perusahaan Malaysia yang bertanggung jawab atas kebakaran. (Kompas, 4)
 
Kekeringan Hebat Melanda Australia. Warga yang berada di kota-kota di Negara Bagian Queensland sampai Negara Bagian New South Wales menghadapi risiko yang disebut dengan “Zero Day”. Istilah ini diterapkan di kota Cape Town, Afrika Selatan, dimana warga  diajak mengurangi penggunaan air seketat mungkin. Day Zero adalah saat semua keran leding di kota bersangkutan mati. Kondisi di Queensland dan New South Wales saat ini semakin terik dan kering, serta simpanan air yang ada terpaksa digunakan untuk memadamkan kebakaran lahan yang juga melanda wilayah pedalaman Australia. (Kompas, 5)

PERUBAHAN IKLIM
BMKG Memprediksi Musim Kemarau Hingga November 2019. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi musim kemarau dengan kekringan ekstrem masih akan terjadi di sejumlah di Indonesia hingga November 2019. Terkait dengan hal itu, BMKG semua pihak melakukan antisipasi guna mengurangi dampak musim kemarau yang berkepanjangan. (Antaranews.com, https://bit.ly/2mod1s1 )

Pemuda Harus Berperan Aktif Menjaga Lapisan Ozon
Pemuda Indonesia harus bersedia menjaga lapisan ozon sebagai komponen penting memelihara lingkungan. Indonesia sebagai salah negara yang meratifikasi Protokol Montreal sejak 1992 harus berkontribusi dalam pengurangan lapisan ozon. Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ruandha Agung Sugardiman mengajak masyarakat mulai menggunakan barang-barang ramah ozon. Kerusakan ozon tak hanya berdampak pada lingkungan, tapi pada kesehatan manusia. KLHK telah berupaya mengendalikan penggunaan bahan kimia perusak ozon. Beberapa bahan perusak ozon seperti CFC, halon, karbon tetraklorida, dan metil kloroform telah dihentikan penggunaannya. (https://www.medcom.id)

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER