Tokohkita News Media Monitoring 16 Oktober 10/19

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Nasional /
  4. Rabu, 16 Oktober 2019 - 15:17 WIB

Jonan Dorong Pertamina Kembangkan Bisnis Petrokimia. Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Ignasius Jonan mendorong PT Pertamina (Persero) untuk meningkatkan kapasitas bisnis petrokimianya. Pasalnya, dengan semakin meningkatnya kendaraan listrik, bisnis petrokimia akan menjadi masa depan industri migas. (Investor Daily, 9)

REGULASI DAN KEBIJAKAN
Permudah Perizinan, Kapasitas PLTS Atap Ditargetkan 1 GW. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menargetkan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang dipasang di atap bangunan terus meningkat hingga 1 gigawatt (GW) per tahun. Untuk itu, dirinya telah mempermudah proses perizinan pemasangannya. (Investor Daily, 9)
 
Jonan Dorong Pertamina Kembangkan Bisnis Petrokimia. Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Ignasius Jonan mendorong PT Pertamina (Persero) untuk meningkatkan kapasitas bisnis petrokimianya. Pasalnya, dengan semakin meningkatnya kendaraan listrik, bisnis petrokimia akan menjadi masa depan industri migas. (Investor Daily, 9)
 
Kapan Reklamasi di Bali Bisa Berhenti?. Pemerintah Indonesia melalui KKP menerbitkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No.46/2019 tentang Kawasan Konservasi Maritim (KKM) di Teluk Benoa. Regulasi tersebut diklaim menjadi senjata untuk menghentikan proyek reklamasi Teluk Benoa yang sudah berlangsung di kawasan pesisir tersebut. Untuk itu, segala bentuk pembangunan harus dihentikan karena sudah terlarang. Keputusan tersebut, bagi pegiat lingkungan dinilai tidak kuat, karena masih ada Peraturan Presiden No.51/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden No.45/2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Sarbagita. Dengan masih berlakunya Perpres tersebut, dikhawatirkan upaya reklamasi Teluk Benoa akan terus berlangsung. (Mongabay.co.id https://bit.ly/33AjccY)
 
RUU SDA Dan Minerba Memihak Korporasi. Penggiat lingkungan menilai muatan Rancangan Undang-Undang Sumber Daya Alam baik yang diinisiasi pemerintah maupun dewan perwakilan rakyat (DPR) meresahkan karena dianggap lebih memihak korporasi. Rumusan yang diajukan membuat masyarakat lokal dan adat secara komunal rentan dikriminalisasi karena multitafsir dengan alas an konservasi air. Kepala Departemen Advokasi Eksekutif Nasional Walhi Zenzi mengungkapkan ada upaya pengalihan sumber daya air dari negara ke korporasi. Pasal RUU SDA yang dianggap bermasalah antara lain pasal 24-27. (Media Indonesia,15)
 
Penawaran Wilayah Tambang, Nilai Kompensasi Tinggi Ganjal Investor. Tingginya nilai kompensasi untuk data dan informasi 13 wilayah pertambangan tahap eksplorasi baru yang ditawarkan pemerintah menjadi ganjalan bagi minat calon investor, terutama untuk komoditas batubara. Total nilai KDI untuk 10 WIUP dan 3 WIUPK baru yang akan dilelang pemerintah mencapai Rp2,24 triliun. Nilai tersebut ditentukan Kementerian ESDM melalui Keputusan Menteri ESDM No 181 K/30/MEM/2019 tentang Wilayah Usaha Pertambangan dan Wilayah Usaha Pertambangan Khusus Periode Tahun 2019. Keputusan tersebut ditetapkan pada 27 September 2019. (Bisnis Indonesia, 24)

ENERGI DAN PERTAMBANGAN
13 Proyek Energi Terbarukan Mulai Beroperasi. Dari 75 perjanjian jual beli listrik (PJBL) yang diteken pada 2017-2018 tercatat terdapat 13 proyek energi terbarukan yang mulai beroperasi. Ke-13 proyek ini adalah PLTA Pakkat 18 megawatt (MW), PLTM Nengar 1 MW, PLTM Tanjung Tirta 8 MW, PLTM Kincang I 0,35 MW, PLTBg Motra Puding Mas 2 MW, PLTBm Tempilang 6 MW, PLTS Sengkol 5 MW, PLTS Selong 5 MW, PLTS Pringgabaya 5 MW, PLTM Kunci Putih 0,9 MW, dan PLTS Likupang 15 MW. Total kapasitas yang beroperasi ini sebesar 68,25 MW. (Investor Daily, 9)
 
Pembangkit Listrik, Jepang Danai Hululais. PT PLN mendapat pinjaman sekitar US$210 juta dari Jepang JICA untuk membangun PLTP Hululais di Bengkulu berkapasitas 2x55 MW. Direktur PT PLN Gas & Geothermal Yudistian Yunis mengatakan, Pinjaman tersebut terbagai atas dua tahap. Pertama, senilai 657 juta yen atau sebesar US$6,06% yang akan digunakan untuk biaya konsultan. Sedangkan, Pinjaman tahap dua US$204 juta untuk pengerjaan konstruksi. (Bisnis Indonesia, 3)
 
Pembangkit Listrik, Bauran BBM Bisa Ditekan ke 2%. Kementerian ESDM optimistis bauran bahan bakar minyak berupa high speed diesel (HSD) dan Marine Fuel Oil (MFO) untuk pembangkitan listrik bisa ditekan ke angka 2% pada tahun depan. Adapun berdasarkan data PLN, hingga kuartal I/2019 bauran BBM dan bahan bakar nabati mencapai 4,42%. Adapun, pada 2019, bauran biodiesel 20% (B20) ditargetkan mencapai 53 ?ngan kebutuhan FAME sekitar 1.623 juta kilo liter. Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistikan Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi mengatakan bahwa apabila Biodiesel 30% (B30) diterapkan pada tahun depan, penggunaan BBM akan semakin dapat ditekan. (Bisnis Indonesia, 24)
 
Impor Migas Momok Neraca Dagang. Beban utama defisit neraca perdagangan berasal dari neraca minyak dan gas alam, meski susut 30,5% impor migas jadi sumber defisit neraca dagang. Neraca migas Indonesia selalu mengalami defisit, dan semakin melebar seiring meningkatnya konsumsi migas domestik serta penurunan produksi. Pemerintah bisa mengurangi impor migas dengan menikkan kewajiban campuran solar dengan minyak nabati dari B20 menjadi B30 dan B40. Pemerintah juga harus kembali menebar stimulus untuk mendongkrak ekspor demi perbaikan neraca perdagangan ke depan. (Kontan, 1)
 
Komitmen Rp 70 Triliun. Komitmen investasi di bidang pertambangan diraih seiring tercapainya kesepakatan bisnis dalam Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Kepulauan Karibia (INA-LAC). Nilai investasi 33,12 juta dollar AS atau Rp 463,68 miliar dan dicapai, Selasa (15/10/2019). Capaian dalan gelaran forum bisnis dua hari di Tangerang, Banten, itu diharapkan menjadi pemicu semangat para pemangku kepentingan di Indonesia, di tengah masih minimnya kerja sama perdagangan RI dengan negara-negara di wilayah Amerika Latin dan Kepulauan Karibia. (Kompas, 5) (The Jakarta Post, 15)
 
Penyalur Gas Bumi. Perusahaan Gas Negara (PGN) telah menyalurkan gas bumi kepada 177.710 pelanggan rumah tangga di seluruh Indonesia melalui jaringan gas rumah tangga dan pada 2025 ditargetkan mencapai 4,7 juta sambungan jaringan gas rumah tangga. (Kontan, 14)

EKONOMI
Penurunan Harga, India Ancaman Setop Sawit Malaysia. Harga minyak kelapa sawit tergerus, seiring dengan kabar India, konsumen minyak nabati terbesar dunia, menghentikan impor produk-produk Malaysia, termasuk CPO. Berdasarkan data Bloomberg, harga CPO melemah tipis 0,19% atau 4,00 poin ke posisi 2.153 ringgit per ton, pukul 14,52 WIB, Selasa, setelah dibuka menguat 0,05% atau 1,00 poin ke posisi 2.158 ringgit per ton. Dalam sepekan terakhir, harga sawit sudah turun 2,18?ri level 2.201 ringgit per ton. (Bisnis Indonesia, 6)
 
Kebijakan B30, Berharap Emiten Agrikultur Bersemi. Indeks Jakagri tahun ini tergelincir paling dalam dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya sebesar 13,82% menjadi 1.348 meskipun mandatori B20 sudah bergulir dan B30 di depan mata. Jakagri mengalami peningkatan pada Januari hingga naik 7,86%. Tercatat level tertinggi tahun ini ada di level 1.687 pada 28 Januari. Setelahnya indeks tersebut cenderung mengalami penurunan sampai penutupan hari ini di level 1.347. Adapun, rata-rata indeks Jakagri ada di level 1.449. Selama tahun berjalan, emiten perkebunan kelapa sawit menjadi pemberat laju Jakagri, di antaranya adalah DSNG, ANJT,BWPT,SSMS dan SIMP. (Bisns Indonesia, 15)

KORPORASI
Pertamina Berinovasi di Blok Mahakam. PT Pertamina terus berinovasi untuk mempertahankan produksi minyak dan gas di sejumlah lapangan yang berumur tua, seperti kontribusi dari lapangan South Processing Unit di Blok Mahakam, Kalimantan Timur. (Republika, 13)
 
Zamatra Siap Memproduksi Migas di Blok Selat Panjang. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) resmi meneken kontrak Wilayah Kerja Selat Panjang yang mengadopsi skema bagi hasil gross split. Adapun Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pemenang WK Selat Panjang adalah PT Sumatra Global Energi dengan hak partisipasi sebesar 75?n Zamatra Bakau Straits Ltd dengan hak partisipasi sebesar 25%. (Kontan, 14)
 
Pertamina Memperkuat Ekspor Avtur. Upaya Indonesia untuk menjual avtur ke pasar internasional terus bergulir. PT Pertamina (Persero) telah memulai langkah ekspor bahan bakar pesawat tersebut ke negara lain dengan memaksimalkan kilang minyak yang mereka miliki. Pertamina memiliki cita-cita untuk mengurangi impor avtur sampai level nol dan sebaliknya melakukan ekspor ke berbagai negara. Pertamina mulai mengekspor avtur pada Juli 2019. Ekspor perdana avtur menyasar Singapura dengan volume 200.000 barel senilai US$ 15,54 juta. (Kontan, 14)

KARHUTLA
Pemadaman Titik Api Difokuskan di Ogan Komering Ilir. Meskipun titik panas atau hotspot mulai berkurang disbanding kemarin, namun kepekatan kabut asap di Kota Palembang, Sumatera Selatan masih begitu terasa, dan mengganggu aktivitas warga sehari-hari. Sulitnya upaya pemadaman api di lahan gambut menjadi factor utama yang terus dilakukan Satgas Karhutla Sumsel hingga hari ini. Yang kini pemadaman tersebut di fokuskan di Kabupaten Ogan Komering Ilir yakni di Desa Riding, Tulung Selapan, Pangkalan Lampan, Cengal, dan Pedamaran. (Antaranews.com, https://bit.ly/2oBpvOJ)
 
APHI: Luas Kebakaran Hutan dan Lahan Turun 87,41%. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kehutanan (LHK) mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Tanah Air hingga September 2019 mengalami penurunan sebesar 87,41% dibandingkan 2015. Pada 2015, jumlah karhutla mencapai 2.611.411 hektare (ha) sedangkan hingga September 2019 luas karhutla tersisa 328.724 ha. (Investor Daily, 7)
 
Titik Panas Kembali Meningkat. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya peningkatan jumlah titik panas di beberapa wilayah Indonesia. Menurut pantauan satelit Modis Terra Aqua, Suomi NPP, dan NOAA-20 dalam sepekan terakhir, sebanyak 1.547 titik panas tersebar di seluruh Indonesia. (Republika, 4)
 
Sumatera Selatan Minta Tambahan Helikopter Pembom Air. Provinsi Sumatera Selatan meminta tambahan unit helicopter pembom (waterbombing) untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah kabupaten yang telah mengakibatkan kabut asap pekat dalam beberapa hari terakhir. Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Sumatera Selatan yang sekaligus menjabat sebagai Danrem 044/Garuda Dempo Kolonel Arh Sonny Septiono di Palembang mengatakan, sebanyak delapan unit helicopter yang disiagakan di Sumsel dinilai kurang memadai untuk mengatasi situasi terkini. (Antaranews.com, https://bit.ly/2MjTSlK)
 
Kebakaran Ganggu Penerbangan di Jambi. Kebakaran hutan dan lahan yang kembali muncul di sejumlah daerah, di antaranya, mengganggu penerbangan di Bandara Sultan Thaha, Jambi, Selasa (15/10/2019). Kebakaran juga menghanguskan 400 hektar lahan Taman Nasional Berbak Sembilang. (Kompas, 15)
 
Haze returns to Sumatra after three weeks of fresh air. After just three weeks of breathing smog-free air, residents of Sumatra once again have to stick it out as pollution from forest and peatland fires hit several regions of island on Monday. The haze has forced local administrations to close schools and cancel flights because of health concerns and low visibility. Authorities are working to extinguish wildfires in several provinces, including through cloud-seeding operations to make it rain. (The Jakarta Post, 3)
 
Asap Kebakaran Lahan di Kalimantan Selatan. Jalan Gubernur Syarkawai diselimuti kabut asap pekat di Kecamatan Gambut, Banjar, Kalimantan Selatan. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyebabkan timbulnya kabut asap pekat yang berdampak terganggunya aktivitas warga dengan jarak pandang terbatas serta menimbulkan aroma menyengat dan mengganggu pernafasan. (Antaranews.com, https://bit.ly/2VJhL9g) (Kontan, 2)
 
Kabut Asap Mulai Selimuti Lagi Kota Solok-Sumbar. Kota Solok, Sumatera Barat, kembali diselimuti kabut asap dengan jarak pandang kurang dari 2 kilometer yang membuat pengendara motor dan mobil harus berhati-hati dan mengurangi kecepatan. Plt Kepala Tata Usaha Adel Wiratama mengatakan, berdasarkan Pemantau Atmosfer Global (SPAG) atau Global Atmosfir Watch (GAW) Bukit Kotobabang, Agam sebaran asap sendiri terpantau meluas dari wilayah Riau, Jambi dan Sumsel. Hal ini sejalan dengan masih adanya hotspot titik api yang terpantau pada daerah tersebut. (Antaranews.com, https://bit.ly/2pqCAdq)

NUSANTARA
Aturan Baru Untungkan Perusak Lingkungan. Dalam diskusi “Legislasi Sesat vs Kedaulatan Rakyat: Membongkar Motif DPR Menerbitkan Peraturan yang Mengancam Rakyat” yang diadakan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), dikemukakan bahwa pasal-pasal baru dalam sejumlah rancangan undang-undang (RUU) terkait sumber daya alam dinilai tidak berpihak pada rakyat. Kepala Departemen Advokasi Walhi Zensi Suhadi mengatakan, empat RUU yang melegalkan kejahatan lingkungan yaitu Mineral dan Batubara, Pertanahan, Sumber Daya Air, dan Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan. (Kompas, 10)
 
Capital relocation sparks land ownership concerns. When President Joko Widodo (Jokowi) announced his plan in August to relocate the capital city from Jakarta to North Penajam Paser and Kutai Kartanegara regencies in East Kalimantan many raised questions about which land would be used to build the new city. The government previously confirmed that the 180,000 ha of land earmarked for the new capital city would be located in a production forest area and even claimed it would take over industrial plantation forests, managed by state-owned enterprises, as well as private entities if needed. Another issue is land speculators, who buy land plots across the two regencies hoping to make a profit later by selling at a higher price. (The Jakarta Post, 2)
 
Jaga Masa Depan Teluk. Kondisi Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, akan berubah jika konsep pembangunan penopang ibu kota negara baru disetujui. Pemerintah diminta mempertimbangkan bagian utara teluk tetap sebagai kawasan konservasi yang mempertahankan daya dukung lingkungan dan sumber tangkapan nelayan tradisional. Ketua Forum Peduli Teluk Balikpapan Husen mengatakan, pembangunan Teluk Balikpapan sebaiknya cukup pada jembatan Pulau Balang. (Kompas, 15)
 
Pemanfaatan Air di Jakarta Harus Perhitungkan Ekologi. Pengambilan air tanah yang berlebihan di Jakarta telah mengakibatkan penurunan muka air tanah. Kondisi tersebut berkontribusi terhadap penurunan tanah atau land subsidence dan intrusi air laut (penyusupnya air laut ke pori-pori bebatuan sehingga mencemari air tanah. Semua pihak sebaiknya lebih bijaksana dalam memanfaatka air tanah sehingga merusak lingkungan. (Kontan, 14)
 
Kawasan Khusus untuk Tingkatkan Kualitas. Pemerintah Sulawesi Utara menyusun rencana induk pembentukan kawasan perkebunan cengkeh berbasis korporasi petani di enam kabupaten. Kawasan dibuat untuk meningkatkan daya saing cengkeh asal Sulut berkut harganya. Korporasi petani akan meningkatkan daya tawar petani terkait harga. (Kompas, 15)
 
Kualitas Udara Palembang Dinyatakan BMKG Pada Level Berbahaya. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa kualitas udara di Palembang, Sumatera Selatan saat ini mencapai angka 821.942 atau pada level yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat sekitar. Kasubid Informasi Pencemaran Udara BMKG Suradi mengatakan, bahwa berdasarkan pantauan BMKG terhadap kondisi udara di Palembang, kualitas udara di sana tercatat sangat buruk atau pada level berbahaya dengan Partikulat Matter. (Antaranews.com, https://bit.ly/2OXpUFA)
 
Palembang Tetap Berkabut Asap, Meski Penegakan Hukum Dijalankan. Kabut asap pekat melanda Kota Palembang tiga hari terakhir, padahal musim kemarau 2019 ini sesekali hujan turun. Tidak hanya itu delapan perusahaan disegel dan puluhan pelaku pembakaran ditangkap. Kabut asap pekat membuktikan, kebakaran hutan tidak hanya mengandalkan upaya pemadaman dan penegakan hukum. Pencegahan harus diutamakan, terutama pengelolaan lahan. Kunci gambut agar tidak terbakar adalah air. Harus dipahami gambut merupakan air. Jika kandungan air dijaga, kebakaran dapat dicegah. Diharapkan, teknologi budidaya tanaman yang diciptakan manusia tidak melawan kondisi alamiah gambut. (Mongabay.co.id https://bit.ly/2IUd0ES)
 
Dinas Lingkungan Hidup Klaim Kualitas Udara Meningkat. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI, Andono Warih mengatakan kualitas udara di Jakarta semakin meningkat selama sebulan penerapan kebijakan perluasan pembatasan kendaraan bermotor melalui sistem ganjil genap (gage). (Investor Daily, 11)
 
Pembersihan Sungai di Bekasi. Petugas gabungan membersihkan tumpukan sampah yang menyumbat aliran air Sungai Cikeas, di kawasan Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat. Petugas gabungan membersihkan sekitar 1.200 meter kubik sampah yang menyumbat hilir sungai tersebut. (Antaranews.com, https://bit.ly/2oz9oBb)
 
Pengelolaan Sampah Oleh Bumdes. Pengolahan sampah oleh Systemiq dibawah naungan Bumdes setempat yang dikerjakan oleh 63 tenaga kerja itu, mampu mengolah sekitar 13 ton sampah per hari yang dikumpulkan dari 9 ribu rumah dengan omset sekitar Rp100 juta per bulan. Kegiatan ini dilakukan di Pengolahan Sampah, Tembok Rejo, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur. (Antaranews.com, https://bit.ly/35z8uoJ)
 
Bijaksana Menggunakan Keran Air. Hingga pertengahan Oktober, kemarau masih saja terjadi. Gelombang panas el nino yang menyerang diperkirakan sampai November 2019. Padahal, biasanya memasuki September sudah mulai masuk musim penghujan, tapi musim kemarau menambah masa aktif dan masa berlakunya. Dengan begitu, bisa dipastikan kekeringan di sejumlah wilayah akan meluas. Warga yang mencari pasokan air akan bertambah. (Media Indonesia,7)
 
Bersiaplah Menghadapi Akhir Kemarau. Dulu,sebagai negara yang beriklim tropis hanya memiliki dua musim, kemarau dan hujan, yang waktunya seimbang. Dua musim tersebut berjalan setiap enam bulan. Hal tersebut seharusnya menjadi suatu yang wajar terjadi di Indonesia yang merupakan sebuah negara beriklim tropis. Musim kemarau terjadi rentang April-September, kemudian dilanjutkan dengan musim hujan. Akan tetapi kini kedua musim itu tak seimbang lagi waktunya. (Media Indonesia,7)
 
Bunga Bangkai Langka Kembali Tumbuh di Jambi. Warga Jambi dihebohkan dengan penemuan bunga bangkai jenis raflesia di pekarangan rumah warga RT 07 kelurahan Bagan Pete Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi. Bunga Bangkai jenis raflesia atau biasa disebut bunga bangkai tersebut ditemukan pada Selasa oleh pemilik rumah yaitu Sudadi yang juga berprofesi sebagai ketua kelompok tani swadaya raya. Camat Kecamatan Alam Barajo, Mustari turut mendatangi lokasi tumbuhnya bunga bangkai tersebut. Pemerintah kota itu berharap, tumbuhnya bunga bangkai di lokasi itu bisa menjadi ikon baru bagi kota itu, khususnya Kecamatan Alam Barajo. (Antaranews.com, https://bit.ly/2MLpjEh)

HARI PANGAN SEDUNIA, SEJARAH DAN UPAYA ELIMINASI KELAPARAN
Setiap 16 Oktober diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia untuk menghormati berdirinya Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization-FAO), lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang didirikan pada tahun 1945. Sejarah peringatan HPS bermula dari konferensi FAO ke 20, bulan Nopember 1976 di Roma yang memutuskan untuk dicetuskannya resolusi Nomor 179 mengenai World Food Day. Resolusi disepakati oleh 147 negara anggota FAO, termasuk Indonesia, Tujuan dari peringatan HPS tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat internasional akan pentingnya penanganan masalah pangan baik ditingkat global, regional maupun nasional. (https://www.netralnews.com)

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER