Cibatu Ingin Dewi, Bersihkan Dulu Sampahnya, Ya!

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. LINGKUNGAN /
  4. Minggu, 30 Januari 2022 - 22:03 WIB

Aksi tanam pohon Komunitas Salarea/Tokohkita
Aksi tanam pohon Komunitas Salarea
Foto: Tokohkita

Yang terang, pengembangan Dewi di Cibatu harus melibatkan banyak pihak termasuk dalam pengkondisiannya. Sehingga, potensi Dewi bisa tergali optimal. Selain aspek infrastruktur pendukung, pengembangan Dewi harus paralel dengan budaya masyarakatnya.

TOKOHKITA. Sejumlah desa di Kecamatan Cibatu digadang-gadang akan dikembangkan sebagai desa wisata potensial di wilayah Garut Utara. Bahkan, belum lama ini, Bupati Garut Rudy Gunawan melakukan survei langsung ke kawasan Dewi (Desa Wisata) Silayung Park, di Desa Karyamukti, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Selasa (25/1/2022). 

"Sebenarnya di Cibatu ini cukup banyak tersimpan potensi wisata berbasis agro, yang salah satunya panorama alam di Silayung Park. Potensi tersebut, tentu kudu terus didorong oleh semua stakeholder untuk menciptakan efek domino ekonomi di masyarakat," ungkap Dadan M Ramdan, Pendiri Salarea Foundation kepada Tokohkita, Minggu (30/1/2022).

Yang terang, pengembangan Dewi di Cibatu harus melibatkan banyak pihak termasuk dalam pengkondisiannya. Sehingga, potensi Dewi bisa tergali optimal. Selain aspek infrastruktur pendukung, pengembangan Dewi harus paralel dengan budaya masyarakatnya. 

Dadan melihat ada hal yang agak menggelitik ketika wacana Dewi ini digaungkan tapi kontratiktif dengan fakta lapangan yang bisa dibilang akut, yakni banyak titik sampah liar di Cibatu. "Ini problem yang harus dibereskan bersama-sama soal sampah liar. Kita kan ingin jualan kenyamanan dan keindahan alam, tapi di lingkungan sekitarnya sampah menumpuk di pinggir jalan raya," sebut penggiat sosial lingkungan ini.

Dari akar masalah tersebut, relawan Komunitas Salarea-Rumah Sampah Salarea, yang merupakan entitas dari Salarea Foudation menggelar aksi penanaman pohon penghijauan di sepanjang jalan Cipicung-Pasar Baru Cibatu, tepatnya di lokasi sampah liar Cipicung. 

Dalam kesempatan ini, ikut bagian RT/RW Cipicung dan Karang Taruna Dese Keresek, menanam pohon mahoni dan kihujan. "Dari penanaman pohon ini, pesan yang ingin kami sampaikan adalah mari bersama-sama peduli dengan lingkungan sekitar. Ayo, bergotong-royong untuk perang melawan oknum pembuang sampah sembarangan," tandas Dadan.

Dia menambahkan, bibit pohon yang ditanam tersebut adalah sumbangan dari PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), yang sebagian sudah ditanam pada momenum perayaan Hari Gerakan Sejuta Pohon Internasional, 10 Januari 2022.    

Cecep M Tosin, Sekretaris Salarea Foundation menambahkan, penanaman pohon di lokasi tempat sampah liar merupakan ikhtiar sekaligus kampanye untuk sama-sama menjaga lingkungan. "Sampah ini jadi urusan kita semua, apalagi Garut dalam kondisi darurat sampah. Nah, kalau dibiarkan tentu akumulasi masalahnya akan semakin besar," tukas dia mengingatkan.

Dani Rudia, Ketua Karang Taruna Desa Keresek menyambut baik aksi tanam pohon tersebut. "Sudah beberapa kali sampah liar ini dibersihkan, diangkut, tetap saja balik lagi buang ke situ. Mudah- mudahan, nanti bisa dibangun semacam pos untuk memantau. Kalau bisa menangkap basah oknumnya. Tak jarang yang lempar sampah itu dari kendaraan sambil lewat," ungkap dia. 

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER