Puan Maharani Dorong Anak Indonesia Bebas Stunting Lewat Program Keluarga Berkualitas

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Nasional /
  4. Kamis, 27 Januari 2022 - 20:38 WIB

Stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Karena mengalami kekurangan gizi menahun, bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurnya.

TOKOHKITA. Ketua DPR RI Puan Maharani menekankan pentingnya Indonesia untuk keluar dari masalah stunting. Kondisi tersebut harus segera dientaskan karena akan menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045.

Puan menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam Launching Percepatan Pelaksanaan Program Kampung Keluarga Berkualitas (KKB) yang diselenggarakan DPP PDI Perjuangan Bidang Kelautan dan Perikanan, live secara virtual,  Kamis, (27/1/2022). "Stunting adalah salah satu tantangan besar dalam meningkatkan kualitas kesehatan Sumber Daya Manusia Indonesia,” katanya. 

Perlu diketahui stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Karena mengalami kekurangan gizi menahun, bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurnya.

Maka dari itu dalam kegiatan bertema ‘KKB Gotong Royong Bebas Stunting Untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia’ ini, Puan menyebut kesehatan menjadi kunci agar anak-anak Indonesia bisa menjadi hebat.

“Ketika SDM Indonesia sehat maka mereka bisa belajar, bisa bekerja, bisa berusaha. Ketika SDM kita sehat, maka kita dapat mewujudkan Generasi Emas Indonesia Tahun 2045 mewujudkan era baru kejayaan Indonesia,” jelasnya.

Puan mengungkapkan juga, bahwa Generasi Emas Indonesia Tahun 2045 adalah generasi yang diharapkan memiliki karakter bangsa, pengetahuan, keahlian, kemampuan, dan keinginan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa.

Generasi Emas juga diharapkan mampu memajukan Indonesia agar menjadi salah satu negara pemimpin dunia di saat umur Indonesia sudah mencapai 100 tahun pada tahun 2045. “Tentunya untuk mewujudkan Generasi Emas tersebut, maka perjalanannya harus kita mulai bersama dari sekarang, termasuk membebaskan Indonesia dari stunting,” ucap Puan.

Puan juga mengingatkan kepada seluruh pihak, sudah menjadi tugas bersama untuk memastikan generasi muda Indonesia menjadi SDM yang sehat. Hal tersebut, harus dilakukan sejak anak berada dalam kandungan, balita, sampai akhirnya mereka dewasa.

“Pembangunan kesehatan masyarakat dimulai sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu mulai dalam kandungan hingga usia balita 2 tahun. Pada usia ini, asupan gizi yang baik akan memberikan peluang untuk berkembangnya potensi diri yang optimal,” jelasnyanya.

“Sebaliknya, gagal gizi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan akan mengakibatkan gagal kembangnya potensi diri, baik secara fisik dan tingkat kecerdasan. Biasanya ditandai dengan stunting/kerdil,” imbuh Puan.

Dengan itu, pembangunan kesehatan masyarakat dinilai harus dimulai dari pemenuhan gizi Ibu hamil dan anak. Puan menyebutkan juga, pemenuhan gizi seimbang dalam keluarga mutlak dilakukan, sekaligus harus dibarengi dengan pola hidup bersih dan sehat.

“Pandemi Covid-19 dapat menjadi momentum bagi setiap keluarga untuk menjalankan pola hidup bersih dan sehat, memastikan asupan gizi seimbang sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh, yang saat ini sangat bermanfaat dalam menangkal terjangkit Covid-19,” ujar perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI tersebut.

“Keluarga berperan penting dalam persoalan pembangunan keluarga karena keluarga adalah titik awal perjalanan kesehatan seorang manusia” imbuhnya.

“Ketika asupan gizi di keluarga sudah terpenuhi dan gaya hidup sehat sudah dibiasakan sejak awal, harapan kita peran keluarga semakin signifikan dalam memberantas stunting di Indonesia,” lanjut Puan pada penjelasannya.

Mantan Menko PMK itu lantas menyinggung sektor perikanan yang dinilai memiliki peranan penting dalam melawan stunting. Puan menyebut, hasil perikanan mempunyai keunggulan dibanding produk-produk yang lain. “Ikan diakui memiliki nutrisi yang sangat lengkap dan sangat baik bagi tubuh kita. Potensi produksi ikan juga sangat besar dan berpeluang besar untuk terus ditingkatkan,” ucapnya.

“Produksi hasil ikan lebih murah dibandingkan dengan sumber nutrisi lainnya. Tak hanya itu, ikan juga selalu tersedia sepanjang tahun tanpa mengenal musim” lanjutnya.

Puan pun mengapresiasi program Kampung Keluarga Berkualitas yang digagas PDIP. Menurutnya, program KKB adalah salah satu wujud dari gotong royong nyata untuk membebaskan Indonesia dari stunting. “Melalui KKB, kita menyatukan langkah para pihak untuk melakukan percepatan peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia dengan hidup yang lebih berkualitas,” ungkap Puan.

Program KKB ini dijalankan secara serempak di berbagai Provinsi dan Kabupaten/Kota oleh kader-kader PDIP. Puan mengatakan, hal ini dilakukan agar dampaknya bisa dirasakan secara nasional.

“Ini adalah bagian dari tugas bersejarah kita untuk masa depan bangsa Indonesia. Gotong royong kita di masa sekarang akan menentukan kemajuan dan kejayaan bangsa Indonesia di masa yang akan datang,” kata Cucu Proklamator RI Bung Karno tersebut.

Kegiatan KKB diikuti oleh para kepala daerah dan anggota dewan yang berasal dari PDIP. Launching ini juga ditandai dengan pemberian bantuan paket bibit ikan untuk pembubidaya binaan partai banteng moncong putih itu. Puan yang menggantikan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri itu lalu memimpin pembagian bibit ikan secara simbolik, yang dipusatkan di lima daerah.

“Saya, Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan. Pada hari ini, Kamis 27 Januari 2022, mencanangkan Kampung Keluarga Berkualitas gotong royong bebas stunting untuk kesejahteraan rakyat di seluruh Indonesia,” pungkas Puan membacakan pernyataan Megawati.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER