Rokhmin Dahuri

Ini Tiga Syarat Sebuah Negara Bisa Maju dan Berdaulat

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Nasional /
  4. Kamis, 29 April 2021 - 14:40 WIB

Menurut Rokhmin, saat ini Indonesia masih banyak mengalami ketertinggal dalam beberapa bidang dari negara lain, termasuk negara di Kawasan Asia Tenggara (Asean). Adapun ketertinggalan tersebut akibat faktor internal dan eksternal.

TOKOHKITA. Guru Besar IPB Prof Rokhmin Dahuri menyebutkan ada tiga syarat sebuah negara dengan pendapatan menengah atawa midle-income seperti Indonesia untuk bisa menjadi negara maju, berdaulat, adil dan makmur.

Ketiga syarat itu adalah pertama, pertumbuhan ekonomi berkualitas rata-rata sebesar 7% per tahun selama 10 tahun berturut-turut. Kedua, investasi plus ekspor tidak kurang dari komsumsi dan impor. "Ketiga, koefisien gini atau kesenjangan ekonomi kurang dari 0,3 (inklusif),” katanya saat menjadi narasumber pada Sekolah Kebangsaan dan Peradaban bertajuk “Menjadi Mahasiswa Unggul dan Kontributif Bagi Peradaban” di  Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Kampus Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (28/4/2021).

Menurut Rokhmin, saat ini Indonesia masih banyak mengalami ketertinggal dalam beberapa bidang dari negara lain, termasuk negara di Kawasan Asia Tenggara (Asean). Adapun ketertinggalan tersebut akibat faktor internal dan eksternal.

“Faktor internal ini adalah dari diri kita sendiri sebagai bangsa yang belum ada road map atau peta jalan pembangunan nasional yang komprehensif, tepat, dan benar dan dilaksanakan secara berkesinambungan. Kemudian kualitas SDM yang mencakup knowledge, skills, expertise, dan etos kerja masih relatif rendah,” terang Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut.

Duta Besar Kehormatan Jeju Island Korea Selatan tersbut membeberkan implikasi dari rendahnya kualitas SDM, kapasitas riset, kreativitas, inovasi, dan entrepreneurship (kewirausahaan), yang tercermin dari proporsi ekspor produk manufaktur berteknologi dan bernilai tambah tinggi hanya 8,1%. Selebihnya, 91,9?rupa komoditas bahan mentah atau sumber daya alam (SDA) yang belum diolah. 

“Sementara negara tetangga kita di Asean sebagaimana data dari Unesco dan UNDP 2021, Singapura mencapai 90%, Malaysia 52%, Vietnam 40%, dan Thailand 24% proporsi ekspor produk manufaktur berteknologi dan bernilai tambah ,” ungkap Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) ini.

Atas dasar itu, Rokhmin mengajak civitas akademika UNJ untuk membangun SDM Indonesia unggul. Yang terang, sejarah dan fakta empiris membuktikan, bahwa bangsa yang maju, makmur, dan berdaulat sejak masa kejayaan Romawi, era keemasan umat Islam (Fathu Makkah 645 M sampai berakhirnya Khilafah Utsmaniyah Turki 1924 M), hingga hegemoni kapitalisme (1924 M– sekarang) adalah mereka yang memiliki SDM berkualitas.

"Yang mampu menguasai, menghasilkan, dan menerapkan hasil riset dalam segenap aspek kehidupan bangsa-nya, itulah bangsa yang unggul dengan SDM berkualitas,” jelas dia.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER