Rokhmin Dahuri

Berbicara Potensi, Indonesia adalah Rajanya Cupang

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Nasional /
  4. Senin, 2 November 2020 - 14:16 WIB

Rokhmin Dahuri/Istimewa
Rokhmin Dahuri
Foto: Istimewa

Rokhmin yang juga merupakan Koordinator Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2019-2024 itu mengatakan Indonesia memiliki potensi besar sebagai negara produsen cupang hias di dunia. Sementara secara talenta, ragam jenis cupang hias Indonesia saat ini memiliki perkembangan yang pesat.

TOKOHKITA. Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI), Prof Rokhmin Dahuri mengapresiasi kehadiran komunitas pebisnis dan penghobi ikan cupang karena mampu memberikan kontribusi ekonomi mendongkrak produksi ikan hias Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Rokhmin Dahuri saat menghadiri Pagelaran Kontes Ikan Cupang Hias yang dilaksanakan oleh Komunitas Pebisnis dan Pehobi Cupang Hias Bekasi, Beta Patriot dalam rangka hari jadinya yang kesembilan di Blu Plaza Bekasi, Minggu (1/11/2020) malam.

Rokhmin yang juga merupakan Koordinator Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2019-2024 itu mengatakan Indonesia memiliki potensi besar sebagai negara produsen cupang hias di dunia. Sementara secara talenta, ragam jenis cupang hias Indonesia saat ini memiliki perkembangan yang pesat. "Berbicara potensi, Indonesia adalah rajanya cupang, sementara secara talenta sekarang dari ragam, jenis, warna, dan bentuk sangat luar biasa,” ujarnya.

Dengan ditopang oleh potensi dan talenta yang dimiliki cupang hias Indonesia tersebut, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB itu optimistis Indonesia akan menjadi eksportir ikan hias nomor satu dunia. “Saat ini kita masih ranking tiga dunia, maka dengan geliat bisnis dan hobi cupang ini, saya optimistis paling lambat tahun 2022 kita bisa merajai menjadi juara nomor satu di dunia,” tegasnya.

Untuk itu, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu mengajak komunitas cupang untuk duduk bersama mendorong produksi cupang hias, sehingga dapat memberikan dampak ekonomi luas tidak hanya bagi komunitas dan anggotaya melainkan bagi negara.

“Untuk itu nanti saya akan mengundang teman-teman komunitas masyarakat cupang Indonesia ke kantor Koordinator Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan untuk berdiskusi seperti apa tantangan dan kendalanya yang bisa kita bantu. Sehingga, cupang hias kita ini benar-benar maju pesat,” sebut Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kelautan dan Perikanan itu.

Memang, ikan hias  mempunyai peran stretagis dalam perekonomian Indonesia. Salah satunya, ikan hias merupakan penyumbang devisa yang cukup besar, sekitar  33,2 juta dolar AS  (Rp 500 miliar) pada 2019, dan cenderung meningkat sejak awal tahun 2000-an.

Pada periode 2014-2019, tren  nilai ekspor ikan hias Indonesia meningkat rata-rata 10,2 persen per tahun, dengan dominasi dari jenis ikan hias air tawar (73,7%). Periode 2014-2019, Indonesia selalu menduduki posisi 5 terbesar dunia sebagai negara eksportir ikan hias. Ikan hias juga merupakan penyedia lapangan kerja yang lumayan besar.  Sekitar 30.000 orang bekerja di kegiatan on-farm dan 45.000 bekerja di kegiatan off-farm. Bisnis ikan hias juga membangkitkan multiplier effects yang besar.

Peran strategis lainnya adalah membantu mengurangi pengangguran dan kemiskinan dan pengangguran. Pendapatan rata-rata per rumah tangga pembudidaya ikan hias mencapai Rp 50.484.000 /tahun atau  sekitar Rp 4,2 juta /bulan, jauh lebih besar dibanding pendapatan dari usaha pertanian lainnya.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER