Di Masa Pandemi, Komunitas Rumah Hati Tetap Eksis Berkegiatan dan Dakwah
Foto: Istimewa
Ustad Ahmad Firdaus, selalu Founder dan Pembina Majelis Rumah Hati mengharapkan agar tempat sekretariat yang baru ini bisa benar benar bermanfaat dan dapat berguna buat umat dan masyarakat sekitar yang ada.
TOKOHKITA. Di masa pandemi virus corona (Covid-19) banyak yang berubah dalam kehidupan kita sehari-hari. Seperti kebiasaan menjaga kesehatan dan aktivitas sehari-hari yang dibatasi untuk keluar rumah dan sebagainya.
Namun, tidak demikian yang terjadi pada Yayasan Rumah Hati yang tetap aktif berdakwah dan menyebarkan nilai-nilai kebaikan Islam, di masa pandemi seperti saat ini, yang mana banyak aktivitas dibatasi. Tetapi yayasan yang memiliki banyak kegiatan itu tetap eksis berdakwah dan melaksanakan aktivitas sosial di saat seperti sekarang.
Seperti kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (17/10/2020), pekan lalu, yang bertempat di Sekretariat Rumah Hati di Jalan Gading Raya 274, Pondok Bambu, Jakarta Timur, diadakan tasyakuran sekaligus peresmian MaBes, yakni sebutan tempat komunitas ini biasa melakukan kegiatan dakwah dan beraktivitas sosial di tengah masyarakat.
Hadir dalam kesempatan peresmian sekretariat baru ini para pembina, pengawas dan pengurus yayasan yang sudah sekitar tiga tahun ini menggelar kegiatan antara lain majelis rumah hati, rumah hati peduli, juga menjalankan aktivitas ekonomi umat dan berbagai kegiatan-kegiatan sosial lainnya.
Dalam sambutannya, Ustad Ahmad Firdaus, selalu Founder dan Pembina Majelis Rumah Hati mengharapkan agar tempat sekretariat yang baru ini bisa benar benar bermanfaat dan dapat berguna buat umat dan masyarakat sekitar yang ada.
Adapun beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh Komunitas Rumah Hati seperti misalnya divisi dakwah dengan mengadakan majelis ilmu dan majelis ta'aruf. Dalam program ini mendatangkan berbagai ustad yang memberikan pencerahan agama dan soal jodoh. Ada juga divisi sosial lewat kegiatan Rumah Hati Peduli, bergerak di bidang wakaf Qur'an, rumah tahfidz, program sumur bor, dan lainnya.
Editor: Tokohkita
