Menyiapkan SDM Unggul

Alumni Berbagi Pengalaman dan Motivasi di SMAN 3 Cibatu

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Daerah /
  4. Rabu, 4 Maret 2020 - 20:00 WIB

Mayor Inf Hamzah Budi Susanto SE, Kepala Staf Kodim 0611 Garut/Pokja Salarea
Mayor Inf Hamzah Budi Susanto SE, Kepala Staf Kodim 0611 Garut
Foto: Pokja Salarea

Pendidikan menengah merupakan pendidikan yang meletakan fundamental keilmuan bagi siswa dimasa akan datang. Arah, minat dan bakat keilmuan dimulai dari pendidikan menegah.Namun demikian akhir-akhir ini kita menyaksikan cerita miris yang terjadi pada siswa.

TOKOHKITA. Setidakanya ada tiga komponen dalam pengembangan pelajar agar menjadi sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif di masa depan. Tiga komponen utama dalam mengembangkan SDM yang kompetitif adalah hard skills, soft skill, dan personal characteristic.

Demikian disampaikan Dr. Yana Aditya Gerhana, M.Kom, Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung, saat didaulat menjadi pembina upacara di SMAN 3 Cibatu-Garut, awal pekan ini. Yana merupakan salah satu alumni dari sekolah tersebut. Kegiatan bhakti alumni ini merupakan salah satu program dari Kelompok Kerja (Pokja) Salarea. Adapun Pokja Salarea didirikan oleh para alumni Cibatu-Garut, yang mana pembinanya adalah Yana dan Mayor Inf Hamzah Budi Susanto SE, Kepala Staf Kodim 0611 Garut, juga alumni SMAN 3 Cibatu. 

Dalam kesempatan ini, Yana menjelaskan, kompetensi hard skill yang harus dikuasai oleh pelajar adalah memiliki pengetahuan (knowledge). "Pada pendidikan menengah atas (SMA) terdapat peminatan keilmuan bagi siswa IPA, IPS dan bahasa. Siswa belajar matematika, akuntansi, bahasa Inggris," sebut Kepala Laboratorium Teknik Informatika UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini.

Sementara soft skill, yakni kompetensi berkaitan dengan pengebangan kunci berperilaku seperti team work, leadership, enterpeuneurship, dan lainnya. "Melalui organisasi intra, siswa dilatih untuk belajarar mengembangkan softskill," terang Yana. Sedangkan, kompetensi personal characteristic berkaitan dengan akhlak. Melalui pendidikan agama memberikan peluang siswa untuk memperbaiki dan menyempurnakan ahlaq. Yana mengungkapkan, sejarah peradaban keemasan Islam abad 7-13 M, melahirkan para ulama sekaligus ilmuan dan teknokrat.

Misal, Abu Rayhan Muhammad ibn Ahmad Al-Biruni (973-1050 M), merupakan ahli matematika, Muhammad bin Zakariya ar-Razi (854 - 925 M) ahli matematika, Muhammad bin Musa al-Khawarizi (780-850 M) yang meletakan dasar-dasar teknologi digital, Muhammad bin Zakariya ar-Razi (854–925 M), yang dikenal sebagai ulama yang mengembangkan teknologi robotika modern.

Yana mengungkapkan, pendidikan menengah merupakan pendidikan yang meletakan fundamental keilmuan bagi siswa dimasa akan datang. Arah, minat dan bakat keilmuan dimulai dari pendidikan menegah.Namun demikian akhir-akhir ini kita menyaksikan cerita miris yang terjadi pada siswa.

Keterlibatan mereka dalam tawuran, seks bebes, narkoba merupak contoh wajah murah Pendidikan Indonesia. Sejatinya teknologi informasi yang saat ini berkembang bisa menjadi sarana yang cukup efektif dalam mengembangkan kompetensi. Pengguna internet di Indonesia yang hampir mencapai 107 juta orang, dan pengguna Mobile (ponsel pintar dan tablet ) mencapai 355,5 juta melebihi jumlah penduduk saat ini.

Maraknya pengguna internet dan perangkat mobile, berbanding lurus dengan akses konten teknologi informasi, yakni pornografi dan game dikalangan remaja, yang dalam kajian psikologi hal tersebut berdampak negative bagi kesahatan jiwa dilangan remaja. 

Di sisi lain, pemerintah dalam usaha meningkatkan kompetensi SDM menyediakan berbagai beasiswa Pendidikan tinggi yang bisa diakases oleh siswa, tinggal kemauan dan usaha yang optimal. Begitu pula beasiswa Pendidikan luar negeri saat ini sangat terbuka bagi siswa, baik dari negara Eropa, Amerika, Australia atau dari negara Asia.

Di kesempatan yang sama, Mayor Inf Hamzah berbagi sharing dan pengalaman, motivasi bagaimana dalam keterbatasan dapatt menjadi pribadi yang percaya diri, siap menyongsong pendidikan selanjutnya setelah selesai dari SMA. "Caranya, memanfaatkan program beasiswa yang ada di perguruan tinggi dan masuk sekolah-sekolah kedinasan agar tidak membebani orangtua," ujarnya.

Selain itu, Kasdim Garut ini juga memberikan materi wawasan kebangsaan dan bela negara untuk membentuk pribadi-pribadi yang patriotik. Indonesia adalah negara kaya akan sumberdaya alam dan SDM. "Hal ini adalah anugerah dan sekaligus ancaman, jika generasi muda kita tdk siap unk menerima tongkat estapet yang diturunkan oleh generasi sebelumnya, terlena akan gudget, budaya barat, narkoba, free sex," tukas Mayor Inf Hamzah mengingatkan.

Tak lupa, ia juga menyampaikan informasi dan trik masuk menjadi prajurit TNI, selain menyerahkan sumbangan dan doorprize. Sebelumnya, alumni SMAN 3 Cibatu melalui Pokja Salarea memfasilitasi pengadaan sumur bor yang dananya berasal dari para alumni. Setidaknya, fasilitas sumur bor ini bisa mengatasi persoalan krisis air bersih saat musim kemarau yang saban tahun terjadi di sebagian wilayah Garut, salah satunya Kecamatan Cibatu.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER