PKBL Jamkrindo Bantu Pemulihan Petani Kopi di Garut dari Dampak Pandemi Covid-19

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Daerah /
  4. Minggu, 21 Februari 2021 - 06:38 WIB

Jamkrindo menjalankan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Cibatu, Jawa Barat, dalam program kemitraan bina lingkungan (PKBL) melalui Salarea Foundation. Program yang merupakan bagian dari ketahanan pangan ini juga mendapat dukungan dari Universitas Indonesia (UI), Ansoruna Business School PP GP Ansor, Perhutani, dan pihak lainnya.

Jamkrindo Bantu Pemberdayaan Ekonomi Petani Kopi di Garut

GARUT. Program penguatan ekonomi desa berkelanjutan menjadi bagian dari upaya PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) dalam membantu masyarakat terutama para petani kopi di Garut, Jawa Barat, agar cepat pulih dari dampak pandemi virus corona (Covid-19).

Untuk itu, Jamkrindo menjalankan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Cibatu, Jawa Barat, dalam program kemitraan bina lingkungan (PKBL) melalui Salarea Foundation. Program yang merupakan bagian dari ketahanan pangan ini juga mendapat dukungan dari Universitas Indonesia (UI), Ansoruna Business School PP GP Ansor, Perhutani, dan pihak lainnya.

Dalam kegiatan yang digelar di Skretariat Salarea Foundation, Jalan Taman Makam Pahlawan, Cibatu, Garut, Sabtu (20/2/2021), Jamkrindo menyerahkan bantuan untuk pengembangan demplot kopi seluas satu hektare, mesin pengolah kopi dan bibit kopi. Hadir dalam kegiatan ini Kepala Bagian PKBL Jamkrindo Nenden Kania Puji Asri, mewaliki direksi BUMN sektor finansial non-perbankan tersebut, yang langsung menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Ketua Salarea Foundation Dadan M Ramdan.

Turut hadir Toto Pranoto, Direktur Kerjasama (UI), Johan J Anwari, Anggota DPRD Jawa Barat, yang juga Sekretaris GP Ansor Jawa Barat, M Amin, Dewan Pengawas Salarea Foundation, sekaligus Pendiri Ansoruna Business School, Camat Cibatu Sardiman Tanjung, Kepala Diskominfo Kabupaten Garut Muksin yang mewakili Bupati Garut Rudy Gunawan karena berhalangan hadir, perwakilan Perhutani, sejumlah kepala desa, kelompok tani, dan tamu undangan lainnya.

Acara juga diisi dengan peresmian Pawon Kopi Salarea, yang akan memfasilitasi penyiapan SDM perkopian dari hulu hingga hilir. Selain itu, Salarea Foundation juga di kesempatan yang sama menjalin kesepahaman kerjasama (MoU) dengan Masyarakat Kawung Indonesia (MKPI), yang sudah hampir 10 tahun berkecimpung dalam budidaya tanaman aren dan produksi gula aren dengan pelibatan para perajin gula aren.

Menurut Nenden, Jamkrindo terus berusaha hadir di tengah masyarakat, apalagi dalam situasi sulit akibat hantaman pandemik Covid-19. “Kami memiliki kegiatan pemberdayaan masyarakat di berbagai daerah dan untuk wilayah Garut ini bermitra dengan Salarea Foundation dalam pengembangan demplot kopi dan pengadaan mesin pengolah kopi,” jelas dia.

Toto Pranoto, Direktur Kerjasama UI bilang, dari sivitas akademisi memandang program penguatan ekonomi desa berkelanjutan ini sangat penting sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat. “Kami di UI juga memiliki program-program pemberdayaan masyarakat. Sebab itu, UI mengapresiasi kemitraan antara Jamkrindo, Salarea Foudation, Ansor dan pihak pihak lainnya, karena memiliki jaringan cukup baik di akar rumput. Sehingga, yang paling memungkinkan untuk menjalankan program pemberdayaan  ini,” jelasanya.

Terkait program pemberdayaan masyarakat, UI memiliki cukup banyak SDM yang dapat membantu dalam manajerial kemitraan, untuk meningkatkan kapasitas masyarakat. Harapannya, tidak hanya bisa mengerek nilai tambah di hulu saja, tapi sampai ke sisi hilirnya,” imbuh Toto.

Johan J Anwari, Anggota DPRD Jawa Barat, menyebutkan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, memiliki program perhutanan sosial untuk pemberdayaan masyarakat. “Sayang, program ini kurang tersosialisasikan. Nah, teman-teman di Salarea Foundation dan Ansor juga bisa mengakses program perhutanan sosial tersebut untuk memanfaatkan lahan hutan bagi aktivitas ekonomi masyarakat,” ungkapnya.

Politisi PKB itu berharap, dengan wilayah Cibatu yang luas, apalagi se-Garut, maka pengembangan demplot kopi satu hektare dinilai masih perlu ditambah karena porsinya kecil. Tujuannya, agar manfaat yang dirasakan oleh masyarakat menjadi signifikan. “Saya berharap program pemberdayaan ekonomi masyarakat ini tidak behenti di seremoni saja tapi terus dijalankan dengan dukungan banyak pihak, salah satunya Jamkrindo. Dengan demikian, ekonomi masyarakat yang terpuruk akibat Covid-19 bisa cepat pulih,” ujar Johan.

Camat Cibatu Sardiman Tanjung meniai, pertanian dan perkebunan menjadi salah satu sektor yang masih bisa bertumbuh di tengah efek Covid-19. Banyak sektor lainnya, yang terpuruk terkena imbas dari pandemic yang masih berkecamuk ini. “Untuk itu, kami sangat mengapresiasi pihak Jamkrindo yang turut melakukan pemberdayaan masyarakat melaui bantuan pengembangan demplot kopi kepada Salarea Foundation, sebagai bagian dari ketahanan pangan,” sebutnya.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER