Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama PT Inalum

Inalum Selenggarakan Research Award Competition Berhadiah Rp 3 Miliar

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Nasional /
  4. Sabtu, 20 Juli 2019 - 10:09 WIB

Budi Gunadi Sadikin/Istimewa
Budi Gunadi Sadikin
Foto: Istimewa

Melalui Research Award Competition 2019, Inalum berusaha menyaring ide-ide inovatif terkait pengelolaan sumber daya alam dan cadangan nasional yang selaras dengan kebutuhan industri pertambangan yang efisien dan ramah lingkungan.

TOKOHKITA. Institut Industri Tambang dan Mineral atau Mining and Minerals Industry Institute (MMII) yang digagas Holding Industri Pertambangan PT Inalum (persero) menggelar Research Award Competition 2019. Lomba ini bertujuan untuk mendorong minat penelitian dan inovasi dengan objek dunia industri pertambangan Indonesia.

Melalui Research Award Competition 2019, Inalum berusaha menyaring ide-ide inovatif terkait pengelolaan sumber daya alam dan cadangan nasional yang selaras dengan kebutuhan industri pertambangan yang efisien dan ramah lingkungan. Lomba ini bertujuan untuk mendorong para akademisi di Indonesia untuk meningkatkan kualitas penelitian di bidang eksplorasi, pertambangan dan hilirisasi minerba.

Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama PT Inalum (persero), menyatakan bahwa Inalum memiliki tanggung jawab moral dalam hal pengembangan teknologi dan pengelolaan sumber daya Indonesia demi kemajuan dan manfaat yang berkelanjutan bagi negara.

“Menuju kemajuan pertambangan Indonesia, penting bagi Inalum untuk terus mendorong penelitian dan inovasi karena itu merupakan hal utama perusahaan ini terus maju dan berkembang menuju perusahaan kelas dunia. Tanpa adanya riset dan inovasi, perusahaan tidak akan sustain. Hal ini sejalan dengan mandat ketiga yang diberikan pemerintah kepada kami yakni menjadi World Class Company ,” ujar Budi dalam keterangan resminya, Sabtu (20/7/2019).

Ada empat kategori dalam Research Award Competition 2019 yaitu Eksplorasi Minerba, Pertambangan Minerba, Hilirisasi Minerba, dan Sisa Pengolahan dan Produk Samping. Keseluruhan tahapan dimulai dari tahap registrasi melalui website, tahap seleksi proposal penelitian, hingga  tahap monitoring, yang seluruh informasinya bisa diakses publik dengan masuk ke website kompetisi https://www.mmii-award.id/

Research Award Competition 2019 menyediakan total pendanaan hingga Rp 3 miliar untuk 3 proposal yang dianggap dapat memberikan inovasi dan penelitian terbaik sesuai penilaian Dewan Juri. Selain itu, PT INALUM juga akan memberikan pendampingan agar penelitian dan inovasi yang diajukan bisa dikembangkan sampai dengan skala industri.

Direktur Mining and Metals Industry Indonesia (MMII), Ratih Amri, menyatakan bahwa kompetisi ini  merupakan kesempatan emas bagi putra-putri terbaik bangsa yang memiliki minat dalam hal industri pertambangan untuk dapat mempresentasikan hasil inovasi dan penelitiannya di depan para pakar dunia pertambangan Indonesia.

“Research Award Competition akan memberikan hasil penelitian baru yang tentunya memberikan manfaat besar bagi industri pertambangan Indonesia ke depannya. Hal ini terlihat dari yang duduk sebagai Dewan Juri yang merupakan orang-orang terbaik dan kompeten di bidangnya,” Ratih menuturkan.

Para pakar industri pertambangan yang akan menjadi juri dalam Research Award Competition 2019 antara lain Ir. Agus Tjahajana Wirakusumah, SE, M.Sc (PT Inalum Persero), Prof Dr. Ir. Irwandy Arif (Indonesian Mining Institute), Dr. Himawan Tri Bayu M.P, M.Eng (Universitas Gadjah Mada), Prof. Dr. Ir. Bambang Sunendar (Institut Teknologi Bandung), Prof. Dr. Ir. Bambang Suharno (Universitas Indonesia), Dr. Ir. R. Sukhyar (PERHAPI), Ir. Adi Maryono, M.Sc. (IAGI), dan Ir. Wahyu Sunyoto, M.Sc. (PT Inalum Persero).

Tentang Holding Industri Pertambangan
Holding Industri Pertambangan resmi dibentuk pada 27 November 2017 dimana Inalum menjadi Induk Usaha Holding dan PT Aneka Tambang Tbk., PT Bukit Asam Tbk., PT Timah Tbk., dan PT Freeport Indonesia sebagai anggota Holding. Inalum memegang 65% saham PT Aneka Tambang Tbk., 65.02% saham PT Bukit Asam Tbk., 65% saham, PT Timah Tbk., dan 51,2% saham PT Freeport Indonesia.

Sampai dengan Desember 2018, Inalum membukukan Pendapatan Konsolidasi sebesar Rp 65.2 triliun, tumbuh 38% tahun lalu. EBITDA Konsolidasi mencapai Rp 18.5 triliun, tumbuh 50?ri tahun lalu. Laba Bersih Konsolidasi mencapai Rp 10.5 triliun tumbuh 54% tahun 2017.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER