SPPI: Rokhmin Memahami Isu dan Solusi Masalah Kemaritiman

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Nasional /
  4. Senin, 15 Juli 2019 - 21:34 WIB

Rokhmin Dahuri/Istimewa
Rokhmin Dahuri
Foto: Istimewa

Salah satu tokoh yang digadang-gadang layak masuk kabinet mendatang adalah Rokhmin Dahuri, Pakar Ekonomi Maritim IPB. Saat ini, Rokhmin juga menjabat sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Kemaritiman.

TOKOHKITA. Joko Widodo dan Maruf Amin akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2014 pada 20 Oktober 2019 mendatang.Terkait hal tersebut, Jokowi memiliki waktu tiga bulan lagi untuk menentukan nama-nama yang akan mengisi kabinet pemerintahan berikutnya.

Jokowi memberikan bocoran terkait komposisi kalangan profesional dan politisi yang akan mengisi kabinet di pemerintahannya nanti. Salah satunya, jumlah menteri dari kalangan profesional dan partai politik tak akan jauh berbeda. Dia juga mempersilakan partai politik untuk mengusulkan nama calon menteri sebanyak-banyaknya. Dari usulan tersebut, Jokowi akan menyeleksi siapa yang layak menjadi menterinya.

Sementara itu, sejumlah kelompok masyarakat juga mulai mengusulkan figur yang pantas untuk menduduki kabibet mendatang. Nah, salah satu tokoh yang digadang-gadang layak masuk kabinet mendatang adalah Rokhmin Dahuri, Pakar Ekonomi Maritim IPB. Saat ini, Rokhmin juga menjabat sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Kemaritiman.

Ketua Umum Serikat Pekerja Perikanan Indonesia (SPPI) Ilyas Pangestu LSM menilai, sebaiknya sosok yang mendapat amanah sebagai menteri kelautan dan perikanan betul-betul memiliki kapabilitas dan kredibilitas yang mumpuni, selain memahami beluk seluk beluk persoalan di sektor ini. Memang, ada sejumlah nama yang digadang-gadang pantas memegang posisi ini. Hanya saja, SPPI memiliki penilaian lain. "Sampai detik ini sosok yang memahami ius dari hulu sampai ke hilir dan solusi terkait permasalahan dan potensi perikanan Indonesia bahkan dunia, saya masih yakin Prof. Rokhmin," katanya kepada Tokohkita, Senin (15/7/2019).

Ilyas menyodorkan nama Rokhmin karena mengetahui pemikiran, kemampuan, dan kontribusinya selama ini terhadap pengembangan sektor kelautan dan perikanan. Rokhmin sendiri diketahu sempat menjadi menteri kelautan dan perikanan pada Kabinet Gotong Royong di era Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. Soal pemikiran Rokhim terkait  kemaririman, publik pun sudah banyak mengetahuinya. Artinya, kompetensi kepakaran yang bersangkutan tidak diragukan lagi. "Itu bisa dibuktikan dengan diundangnya Prof. Rokhmin menjadi narasumber pada sejumlah seminar nasional juga di beberapa negara," ungkap Ilyas.

Informasi saja, pada 18 Juli 2019 di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rokhmin menjadi keynote speaker yang akan memaparkan pemikirannya dalam Workshop Nasional Bidang Kemaritiman RPJMN 2020-2024 dengan tema “Pembangunan Kemaritiman Menuju Visi Indonesia Sebagai Pusat Peradaban Maritim Dunia”. Acara ini digagas oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Sehari sebelumnya, pada 17 Juli 2019, Rokhmin dijadwalkan menjadi Panelis di Focus Group Discussion (FGG) bertajuk Optimalisasi Visi Negara Maritim dalam Pembangunan Daerah. Kegiatan di selenggarakan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Hotel Manhatan, Jakarta.

Tentunya dari dua agenda tersebut menjadi ajang pembuktian bagi pria asal Cirebon ini dalam menuangkan gagasannya guna mewujudkan cita cita Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Front Nelayan Indonesia (FNI) juga menyebut nama Rokhmin untuk dipertimbangkan dalam bursa menteri kelautan dan perikanan. Ketua Umum FNI Rusdianto Samawa menilai, sosok Rokhmin dianggap layak memegang jabatan itu berdasarkan pengalaman dan kapasitasnya di bidang kelautan dan perikanan. Rokhmin juga sudah memiliki agenda pembangunan kelautan-perikanan yang selama ini cukup matang dan dapat diterima publik.

“Begitu juga atas kinerjanya, Prof Rokhmin secara sukarela untuk memperbaiki kondisi Kelautan, kemaritiman dan perikanan. Sehingga ke depan bisa membimbing bangsa dan negara ini atas berbagai masalah yang dihadapi untuk menuju jalan keluar bagi Bangsa Indonesia. Harapannya, Indonesia bisa melaju pembangunannya dalam Visi Poros Maritim Dunia,” katanya.

Pemikiran dari Guru Besar Kelautan IPB itu dianggap bisa merealisasikan visi Presiden Jokowi sejak 2014, yakni mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Program yang dibangun Rokhmin, dinilai mampu membawa Indonesia lebih maju, sejahtera, dan berdaulat berbasis pada ekonomi kelautan, hankam dan budaya maritim. “Tentu, hal inilah harapan besar Prof Rokhmin bahwa Indonesia bisa menjadi rujukan bagi bangsa-bangsa lain di dunia dalam berbagai bidang kelautan,” sebut Rusdianto.

Menurut dia, dalam jangka pendek dan menengah (2015–2020), sektor-sektor ekonomi kelautan dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan internal, sehingga secara simultan bisa berkontribusi signifikan dalam mengatasi sejumlah permasalahan bangsa. Sebab itu, Rokhmin  sebagai tokoh kemaritiman, kelautan dan perikanan akan menjadi magnet bagi para pengusaha, akademisi, pejabat, nelayan, petani garam, petani rumput laut, dan budidaya se-Indonesia untuk berbuat secara optimal dalam bidangnya masing-masing.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER