Destry Damayanti

Ini Dia Profil Calon Kuat Kursi BI-2

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Nasional /
  4. Kamis, 11 Juli 2019 - 08:03 WIB

Destry Damayanti/Istimewa
Destry Damayanti
Foto: Istimewa

Melalui sebuah surat yang ditujukan ke Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jokowi hanya mengirimkan calon tunggal, sama seperti ketika mengajukan nama Gubernur BI. Namun sejumlah sumber menyebutkan calon tersebut adalah Destry Damayanti.

TOKOHKITA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengirimkan nama pengganti Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara. Melalui sebuah surat yang ditujukan ke Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jokowi hanya mengirimkan calon tunggal, sama seperti ketika mengajukan nama Gubernur BI.

Calon tersebut adalah Destry Damayanti, yang saat ini menjabat sebagai Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Penetapan Destry sebagai deputi gubernur senior akan dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, bila seluruh fraksi sudah sepakat dan menerima maka tidak perlu mekanisme voting.

Ketua Komisi XI DPR RI Melchias Marcus Mekeng mengungkapkan, saat ini Komisi XI masih melakukan pembahasan internal. "Kita rapat internal. Besok [Kamis] dilanjutkan lagi rapat. Tapi setelah rapat akan diputuskan hasilnya," ujar Mekeng seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (10/7/2019). Secara umum, pandangan dari masing-masing cenderung menerima Destry.

Adapun sebelumnya, Destry telah menjalankan uji kelayakan alias fit and proper test dengan Komisi XI DPR RI pada Senin (1/7/2019), sejak pukul 14.00 WIB dan baru berakhir pukul 18.00 WIB atau selama empat jam. Pada fit and proper test tersebut, Destry memaparkan berbagai tantangan yang harus dihadapi BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar sekaligus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Untuk bisa mengatasi hak tersebut, BI sebagai bank sentral harus bisa bersikap adaptif dan inovatif.

"Dengan landscape perekonomian yang berubah dengan digitalisasi BI barus proaktif, adaptif, dan inovatid dalam bentuk respon kebijakan. Sistem pembayaran, digitalisasi harus bisa dimanfaatkan seluruh lapisa masyarakat, terutama yang berpendapatan rendah dan UMKM untuk meningkatkan kesejahteraan," ujarnya.

Destry menilai, dengan bersikap adaptif dan inovatif bank sentral mampu meminimalisir ketidakstabilan ekonomi nasional akibat dampak dari volatilitas ekonomi global. Tak hanya itu, dirinya juga mengaku akan terus mengoptimalisasi ima bauran kebijakan BI untuk mendorong pertumbuhan, yaitu kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, kebijakan sistem pembayaran, kebijakan kordinasi antar lembaga, serta kebijakan pendalaman basar keuangan.

Destry telah malang melintang berkarir di industri keuangan domestik. Beberapa jabatan penting pernah ia duduki, sebelum akhirnya menjadi anggota LPS. Mulai dari Kepala Ekonom Bank Mandiri, Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas, Direktur Eksekutif di Mandiri Institute. Bahkan, Destry pernah mencicipi jabatan sebagai Ketua Satuan Tugas Ekonomi Kementerian Badan Usaha Milik Negara pada periode 2014-2015.

Dia diangkat menjadi Anggota Dewan Komisioner LPS pada 24 September 2015, berdasarkan Keputusan Presiden 158/M 2015 tanggal 21 September 2015. Perempuan kelahiran Jakarta, 16 Desember 1963 ini lebih dulu dilirik Jokowi menjadi Ketua Panitia Seleksi KPK bersanding dengan delapan nama pakar lainnya. Destry terkenal sebagai ahli ekonomi dan keuangan.

Dari laman resmi LPS, lps.go.id, pendidikan sarjananya di Universitas Indonesia. Ia lulus dengan menyandang gelarsarjana ekonomi. Destry lalu melanjutkan pendidikan master di Master of Science dari Cornell University, New York, Amerika Serikat.Kariernya cemerlang sebagai Senior Economic Adviser Duta Besar Inggris untuk Indonesia pada 2000. Destry memegang jabatan tersebut selama 3 tahun sampai 2003.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER