4.160 Santri Ikuti Tes Seleksi Beasiswa PBSB

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. EDUKASI /
  4. Selasa, 18 Juni 2019 - 12:14 WIB

Untuk ikut CBT PBSB, santri harus membawa berkas pendaftaran online yang bisa didownload melalui akun masing-masing. Pendaftaran dilakukan secara online atau dalam jaringan.

TOKOHKITA.Kementerian Agama hari ini, Selasa (18/6/2019), kembali menggelar seleksi Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) tahun 2019 untuk pilihan studi di perguruan tinggi dalam negeri.

“Seleksi PBSB tahun ini total diikuti oleh 4.160 santri yang secara serentak dilaksanakan di 34 provinsi”, jelas Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama, Ahmad Zayadi.

Para santri akan memperebutkan 170 kuota yang tersedia dan tersebar di 18 perguruan tinggi mitra, yakni: UIN Jakarta (dengan kuota penerimaan sebanyak 9 santri), UIN Bandung (10 santri), UIN Yogyakarta (20 santri), UIN Semarang (10 santri), UIN Malang (11 santri), UIN Surabaya (20 santri), UIN Makassar (14 santri), IPB Bogor (15 santri), ITS Surabaya (8 santri), UGM Yogyakarta (7santri), Uncen Jayapura (8 santri), UPI Bandung (8 santri), UAI Jakarta (5 santri), UNDIP Semarang (5 santri), Ma’had Aly As’adiyah Sengkang (5 santri), Ma’had
Aly Hasyim Asy’ari Jombang (5 santri), Ma’had Aly Kebon Jambu Cirebon (5santri), dan Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Situbondo (5 santri).

Tes PBSB menggunakan Computer Based Test (CBT) yang dibagi menjadi lima sesi; 1) tes potensi akademik (60 menit), 2) tes bahasa dan kepesantrenan (60menit),  3) tes kemampuan bidang studi (90 menit), 4) tes tahfizh al-Qur’an khusus bagi santri yang mendaftar pada UIN Malang (150 menit), 5) tes membaca kitab kuning dan hafalan 100 bait nazhom alfiyah khusus bagi santri yang mendaftar pada Ma’had Aly (60 menit) pada tanggal 19 Juni. “Santri yang mendaftar pada Ma’had Aly hanya berasal dari 16 propinsi”, terang Zayadi.

Ke-16 propinsi tersebut adalah, 1) Aceh, 2) Sumatera Utara, 3) Sumatera Barat, 4) Riau, 5) Jambi, 6) Sumatera Selatan, 7) Lampung, 8) DKI Jakarta, 9) Jawa Barat, 10) Jawa Tengah, 11) Jawa Timur, 12) Banten, 13) Bali, 14) Nusa Tenggara Barat, 15) Sulawesi Selatan, dan 16) Sulawesi Tenggara.

Hasil seleksi akan diumumkan secara online pada Juli mendatang. Santri yang dinyatakan lulus harus segera melengkapi pemberkasan pada Kanwil Kemenag Propinsi masing-masing untuk melakan legalisir dan pelengkapan administrasi lainnya. Mereka selanjutnya akan mengikuti matrikulasi sesuai jadwal yang ditetapkan perguruan tinggi mitra.

Perluasan Akses
Menurut Ahmad Zayadi, PBSB menjadi bagian dari afirmasi Kemenag dalam memperluas akses santri untuk mendapatkan kesempatan belajar di Perguruan Tinggi terbaik. Kebijakan ini didasarkan pada fakta posisi strategis pesantren dalam ikut mencerdaskan dan menjaga kedamaian kehidupan bangsa.

"Peran besar pesantren berkontribusi dalam peningkatan akses partisipasi pendidikan masyarakat telah diakui semua pihak. Namun hal ini perlu ditindaklanjuti dengan usaha untuk meningkatkan mutu dan kapasitas kelembagaaan pendidikan, bahkan terhadap komunitas pesantren, khususnya santri,” terangnya.

Sehingga Zayadi berharap, alumni PBSB nantinya menjadi generasi tangguh, berakhlak mulia, damai, toleran dan mampu berkomunikasi dengan siapapun dengan cara-cara yang makruf. Mereka juga bisa menjadi tonggak keberlanjutan pesantren di provinsi masing-masing. Sebagai santri generasi milenial, mereka kelak akan mengembangkan potensi pesantren dengan bekal
pemahaman dan penguasaan ilmu agama (tafaqquh fiddin) serta penentuan maslahat kemanusiaan (tafaqquh fii mashalihil kholqi) di masa depan.

"Alumni PBSB diharapkan lebih responsif dan mampu mentransformasikan keberagamaan dan kemanusiaannya sebagai bentuk solusi terhadap persoalanpersoalan dalam konteks kekinian," pesan Zayadi.

PBSB akan digelar 18 Juni 2019. Tes akan dilakukan berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT). Kasubdit Pendidikan Pesantren Basnang Said mengatakan bahwa tes seleksi PBSB kali ini diikuti 4.160 santri. Pendaftaran dilakukan secara online atau dalamjaringan.

“Kami telah memvalidasi 11.269 data santri yang mendaftar dari 1.375 pondok pesantren. Validasi dilakukan berdasarkan ranking dengan kriteria prestasi, raport, piagam juara Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK), jumlah juz tahfizh al-Qur’an, serta kondisi ekonomi keluarga santri,” terang Basnang.

Untuk ikut CBT PBSB, santri harus membawa berkas pendaftaran online yang bisa didownload melalui akun masing-masing. Berkas dimaksud yaitu; 1) formulir pendaftaran yang telah ditandatangani pimpinan pesantren, wali santri, serta santri pendaftar, 2) kartu tes seleksi CBT PBSB, 3) surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani santri pendaftar.

“Saat mengikuti tes seleksi, santri diminta menunjukkan kartu identitasnya berupa KTP atau Kartu Pelajar. Hal ini sebagai langkah verifikasi data akhir,” Basnang menambahkan.

Setelahnya, “Santri harus aktif berkoordinasi dengan narahubung Kanwil Kemenag Provinsi dan perguruan tinggi mitra untuk mengetahui jadwal matrikulasi serta jadwal perkuliahan,” tutup Basnang.

Berikut sebaran data jumlah santri pendaftar PBSB di masing-masing propinsi:
1. Nanggroe Aceh Darussalam (304 santri)
2. Sumatera Utara (100 santri)
3. Sumatera Barat (200 santri)
4. Riau (122 santri)
5. Jambi (144 santri)
6. Sumatera Selatan (143 santri)
7. Bengkulu (70 santri)
8. Lampung (100 santri)
9. Kepulauan Bangka-Belitung (49 santri)
10. Kepulauan Riau (11 santri)
11. DKI Jakarta (117 santri)
12. Jawa Barat (700 santri)
13. Jawa Tengah (460 santri)
14. Daerah Istimewa Yogyakarta (277 santri)
15. Jawa Timur (315 santri)
16. Banten (120 santri)
17. Bali (59 santri)
18. Nusa Tenggara Barat (88 santri)
19. Nusa Tenggara Timur (8 santri)
20. Kalimantan Barat (96 santri)
21. Kalimantan Tengah (30 santri)
22. Kalimantan Selatan (27 santri)
23. Kalimantan Timur (54 santri)
24. Kalimantan Utara (13 santri)
25. Sulawesi Utara (23 santri)
26. Sulawesi Tengah (34 santri)
27. Sulawesi Selatan (164 santri)
28. Sulawesi Tenggara (60 santri)
29. Gorontalo (86 santri)
30. Sulawesi Barat (40 santri)
31. Maluku (25 santri)
32. Maluku Utara (49 santri)
33. Papua Barat (26 santri)
34. Papua (46 santri)

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER