Priyadi Abadi

Karpet Tebal Kemerahan di Masjid Luzern Swiss

  1. Beranda /
  2. Feature /
  3. Selasa, 18 Juni 2019 - 11:20 WIB

Masjid Al-Huda, Kota Luzern, Swiss/ Adinda Azzahra
Masjid Al-Huda, Kota Luzern, Swiss
Foto: Adinda Azzahra

Begitulah keadaan sekilas Masjid Al-Huda Verein yang ada di Kota Luzern ini. Kondisinya yang serba minimalis mengikuti kapasitas ruangan masjid. Maklum, umat Islam di Kota Luzern tergolong minoritas, masjid pun menjadi langka di kota ini.

TOKOHKITA. Karpet tebal berwarna kemerahan nampak bersih dan wangi, mimbar kayu tanpa cat nampak kokoh berdiri di sebelah kanan depan masjid, sementara mimbar kecil berada di sebelah kirinya. Mimbar utama terlihat tidak terlalu tinggi, hal ini menyesuaikan dengan ketinggian atap masjid.

Begitulah keadaan sekilas Masjid Al-Huda Verein yang ada di Kota Luzern ini. Kondisinya yang serba minimalis mengikuti kapasitas ruangan masjid. Maklum, umat Islam di Kota Luzern tergolong minoritas, masjid pun menjadi langka di kota ini. Begitulah kondisi sore hari saat rombongan wisatawan Muslim Adinda Azzahra Tour & Travel tiba di Masjid Al-Huda, Kota Luzern, Swiss untuk menunaikan ibadah shalat Ashar, Selasa (11/6/2019). 

Luzern, sebuah kota indah yang biasa jadi destinasi wajib traveler saat liburan ke Swiss. Banyak wisatawan yang berkunjung di kota ini sebab perpaduan panorama kota dan pemandangan alam ala Swiss terlihat indah. Kota Luzern salah satu kota terpadat di Swiss, yang selalu penuh dikunjungi turis sepanjang tahun. Salah satunya rombongan Adinda Azzahra Tour & Travel yang berangkat sejak 8 Juni 2019 lalu. Salah satu tujuannya adalah Kota Luzern.

Rombongan wisatawan muslim Adinda Azzahra ini juga menyinggahi salah satu masjid bernama Al-Huda. Masjid ini kerap digunakan wisatawan muslim yang ingin melakukan shalat di masjid di sekitar Luzern.

Rombongan yang dipandu langsung oleh tour leader senior H. Priyadi Abadi, M.Par ini menjalankan shalat Ashar berjamaah di Masjid Al-Huda Verein. Masjid ini berjarak sekitar lima menit dari Kota Luzern.  “Kami berpose sejenak sekaligus ingin mengkampanyekan serta memakmurkan masjid yang ada dalam setiap perjalanan tadabur alam Adinda Azzahra saat tour ke Eropa Barat,” ungkapnya.

Masjid Al-Huda ini dari depan Nampak bukan sebuah bangunan masjid, tapi seperti bangunan biasa atau perkantoran. Terlebih lagi bangunannya tak ada menara atau pengeras suara untuk panggilan azan.

“Tampak dari depan seolah bukanlah layaknya sebuah tempat ibadah umat Muslim, apalagi menara dengan toa pengeras suara azan merupakan barang langka di sini. Namun kami mengenalkan kepada wisatawan akan keberadaan masjid Al-Huda ini,” papar Priyadi yang merupakan Chairman Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF).

Editor: Admin

TERKAIT


TERPOPULER