Alec Syafruddin, Direktur KSEI

Ketagihan Pernak-Pernik Tintin

  1. Beranda /
  2. Feature /
  3. Rabu, 24 April 2019 - 01:00 WIB

Alec Syafruddin/Istimewa
Alec Syafruddin
Foto: Istimewa

Kegemaran Alec membaca Tintin tak berhenti hingga ia beranjak dewasa. Pria kelahiran Surakarta, tahun 1970 silam itu akhirnya mengumpulkan semua seri Tintin dalam Bahasa Indonesia. Komik Tintin yang menjadi koleksi Alec hanya dari penerbit INDIRA.

TOKOHKITA. Pilihan bacaan anak-anak di tahun 1980-an cukup terbatas. Hal ini diakui Alec Syafruddin, Direktur Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Dia bercerita, saat di bangku Sekolah Dasar (SD), orangtuanya hanya memperbolehkan dia membaca buku khusus anak-anak atau serial komik Petualangan Tintin sebagai hiburan.

Lantaran isi komik petualangan wartawan berambut jambul itu lucu dan menghibur, Alec akhirnya ketagihan untuk membaca seri-seri berikutnya. Serial Tintin di Tibet menjadi cerita favorit Alec. "Untungnya ketika saya usia SD, buku Tintin yang beredar ceritanya bagus. Sebelumnya, komik itu sempat dicap rasis ketika menceritakan Petualangan Tintin di Kongo," ujarnya seperti ditulis Kontan, kemarin.

Kegemaran Alec membaca Tintin tak berhenti hingga ia beranjak dewasa. Pria kelahiran Surakarta, tahun 1970 silam itu akhirnya mengumpulkan semua seri Tintin dalam Bahasa Indonesia. Komik Tintin yang menjadi koleksi Alec hanya dari penerbit INDIRA.

Kini, Alec juga mengoleksi pernak-pernik yang ada di dalam komik, seperti miniatur mobil dan patung, gantungan kunci hingga kaos. Alec mengaku memiliki pernak-pernik Tintin yang cukup lengkap, bahkan melampaui jumlah komiknya. "Jumlahnya mungkin ratusan," katanya

Dari pernak-pernik itu, seri mobil yang paling lengkap. Mobil dalam komik Tintin menurut Alec cukup unik karena tidak memiliki kaca spion. Untuk mendapatkan koleksi pernak-pernik Tintin, Alec rela mengeluarkan dana ratusan ribu hingga jutaan rupiah. "Yang paling mahal itu model roket, harganya sekitar 3 juta," imbuhnya.

Pernak-pernik ini dia dapatkan dari dalam maupun luar negeri. Di luar negeri, toko paling dekat yakni Tintin Shop di Singapura. "Kadang juga titip teman. Kalau beli melalui online, suka nyangkut di imigrasi," ceritanya.

Editor: Tokohkita


TERPOPULER