Program Penanganan Dampak Covid-19

3.000 Kelompok Masyarakat Mendapat Bantuan JPS Padat Karya dan Wirausaha

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Daerah /
  4. Sabtu, 3 Oktober 2020 - 18:39 WIB

Ida menjelaskan, bantuan program JPS Covid-19 bisa membantu pelaku usaha dan tenaga kerja yang terdampak pandemi, serta menjamin keberlangsungan dan efektifitas kegiatan perluasan kesempatan kerja di Direktorat Pengembangan dan perluasan Kesempatan Kerja

TOKOHKITA. Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan, memberikan bantuan kepada 2.993 kelompok masyarakat atau 59.860 orang yang terdampak pandemi virus corona (Covid 19) melalui kegiatan padat karya dan penciptaan wirausaha.

Demikian disampaikan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah secara virtual pada kegiatan Launching Bantuan Program Jaring Pengamanan Sosial (JPS) Covid -19 di Kota Tasikmalaya, Sabtu (3/10/2020). "Launching bantuan JPS Covid-19 sebagai langkah strategis program pengembangan dan perluasan kesempatan kerja dalam penanganan Covid–19," kata dia.

Ida menjelaskan, bantuan program JPS Covid-19 bisa membantu pelaku usaha dan tenaga kerja yang terdampak pandemi, serta menjamin keberlangsungan dan efektifitas kegiatan perluasan kesempatan kerja di Direktorat Pengembangan dan perluasan Kesempatan Kerja. "Program ini juga berperan aktif dalam penciptaan dan perluasan kesempatan kerja. Melalui ide-ide yang kreatif dan inovasi, kami yakin akan semakin banyak para pengangguran dan korban PHK akibat Covid-19 yang beralih menjadi wirausaha baru," ungkapnya

Menurut Ida, dengan bantuan platform wirausaha online atau startup business, hasil karya para wirausaha baru tersebut diharapkan dapat berkembang pesat dan berhasil menjadi bersaing di pasar bebas, meksi di tengah penerapan social distancing Covid-19. "Melalui jiwa wirausaha ini, tidak hanya dapat berkontribusi dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia, tapi juga membuka peluang kesempatan kerja bagi orang lain di lingkungan sekitarnya," harap Ida.

Dalam kegiatan ini juga hadir Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, pimpinan tinggi madya, pimpinan tinggi Ppatama di lingkungan Kemnaker, Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya Rahmat Mahmuda, beserta jajarannya serta para undangan lainnya.

Ivan menyambut baik programbantuan JPS Covid-19 dari Kementerian Ketenagakerjaan yang di launching di Kota Tasikmalaya tersebut. Kata dia, Tasikmalaya merupakan kota yang cukup terdampak Covid -19. "Akibatnya banyak tenaga kerja yang terdampak akibat perusahaannya kolaps," tuturnya.

Yang pasti, Tasikmalaya merupakan kota industri kreatif dengan jumlah usaha sebanyak 3.794 unit, menghasilkan produksi hasil industri sebesar Rp 3 triliun lebih dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 40.000 orang. "Alhamdulillah, dari jumlah itu sebanyak 2.221 tenaga kerja menerima bantuan Jamsostek Ketenagakerjaan," sebut Ivan.

Salah satu penerima bantuan JPS Covid-19, Emil Nurasyah mengaku senang sekaligus mengapresiasi bentuk perhatian dari pemerintah kepada pelaku usaha mikro yang memang sangat terpukul akibat merebaknya wabah corona. "Sebelum Covid-19, kami mulai merintis usaha produksi setelah mendapat pelatihan pembuatan sabun rumahan, tapi modal dan peralatan sangat terbatas, juga sumber daya SDM-nya, sehingga terhenti," terang warga Desa Kertajaya, Cibatu, Garut ini.

Atas dasar itu, bantuan modal kewirasusahaan ini sangat bermanfaat untuk membeli kebutuhan bahan baku, bahan kemasan dan label, serta peralatan produksi yang memenuhi standar. "Bantuan program JPS Covid-19 ini juga akan digunakan untuk menambah tenaga pemasaran dari produksi sabun rumahan, karena memang permintaan pasar masih ada," jelas dia.

Meski demikian, Emil juga tidak menampik jika kondisi daya beli masyarakat yang turun berpengaruh terhadap bisnis rumahan tersebut. "Mudah-mudahan usaha kami bisa melewati periode krisis ini dan tumbuh pesat setelah masalah Covid-19 teratasi," harap dia.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER