Pradi Supriatna

Covid-19 Masih Mengintai, Jangan Lengah

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Daerah /
  4. Minggu, 16 Agustus 2020 - 18:29 WIB

Pradi Supriatna/Istimewa
Pradi Supriatna
Foto: Istimewa

Indonesia memiliki angka kematian tertinggi di Asia Tenggara (4,4%), sementara Philipina walaupun memiliki kasus terbanyak di Asia Tenggara 157,918 kasus tetapi memiliki angka kematian rendah dengan CFR 1.8%.

TOKOHKITA. Sampai dengan 16 Agustus 2020, jumlah kasus di seluruh dunia berjumlah 21,173,009 dengan jumlah kematian 765,029 (CFR: 3,6%) dan angka kesembuhannya 62,8%. Amerika dan Eropa merupakan wilayah epicentrum dengan kasus tertinggi. Adapun  jumlah kasus di negara-negara SEARO tercatat sebanyak 2,971,104, dan 86% diantaranya disumbangkan oleh India dengan jumlah kasus 2,557,558, jumlah kematian 49,481 (CFR 1,9%) dan kesembuhan 71,8%.

Di Asia Tenggara, Philipina dan Indonesia mendominasi jumlah kasus dan kematian karena Covid-19, lebih dari 290 ribu kasus di kedua negara dengan jumlah kematian hampir 9,000 kasus. Beberapa negara Asia Tenggara dengan prevalensi kasus cukup besar seperti Thailand, Malaysia dan Singapura telah mampu melakukan pengendalian dengan efektif, sementara negara Asia Tenggara lainnya memiliki jumlah kasus yang relatif rendah, angka kematian di Asia Tenggara 2%.

Indonesia memiliki angka kematian tertinggi di Asia Tenggara (4,4%), sementara Philipina walaupun memiliki kasus terbanyak di Asia Tenggara 157,918 kasus tetapi memiliki angka kematian rendah dengan CFR 1.8%.

Hasil analisa epidemiologi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) menunjukkan bahwa periode pandemi yang berlangsung lebih dari lima bulan ini belum ada tanda-tanda akan berakhir. Bahkan di dua minggu terakhir bulan Agustus ini kasus terus meningkat di beberapa wilayah. Alhasil, hasil assessment yang dilakukan oleh PAEI menunjukkan, pengendalian pandemi Covid-19 belum berjalan efektif sesuai pedoman yang ada.

Kota Depok yang sempat masuk ketegori zona merah Covid-19, tentu menjadi alarm bagi masyarakat untuk tetap waspada akan virus berbahaya ini. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, sebanyak 59 dari 63 Kelurahan di Kota Depok saat ini tercatat masih terdapat kasus positif aktif Covid-19. Sedangkan, empat kelurahan lainnya sudah aman, alias tidak ada kasus positif aktif Covid-19.

Terkini, sekretaris dan bendahara Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kota Depok, diketahui terpapar Covid-19. Selain sekretaris dan bendahara, delapan anggota Bawaslu Depok lainnya juga diduga terindikasi Covid-19. Atas perkembangan kasus pandemi tersebut, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna meminta kepada seluruh warga supaya tidak lengah. Pasalnya, Covid-19 masih mengintai.

Menurut dia, saat ini aktivitas warga memang sedikit melonggar, ketimbang beberapa bulan lalu. Sejumlah kegiatan sudah diperbolehkan, salah satunya pesta pernikahan. Tapi satu yang mesti diperhatikan adalah protokol kesehatan Covid-19 wajib dipenuhi. “Jangan lengah. Covid-19 masih ada,” ungkap Pradi, Minggu (16/08).

Sebelumnya, pada Sabtu (15/8/2020), sebanyak 441 personela gabungan TNI, Polri, dan Pemkot Depok turun ke lapangan. Mengawasi sebanyak 38 titik keramaian di Kota Sejuta Maulid, guna menekan penyebaran Covid-19. Pradi menuturkan, pada kesempatan itu, sebanyak 64 personel Satpol PP dan Dishub Kota Depok diturunkan. “Tentu kerja-kerja tim seperti ini sangat dibutuhkan. Ditambah bantuan dari elemen masyarakat. Sebetulnya yang paling penting adalah kesadaran masyarakat itu sendiri,” tandasnya.

Kapolrestro Depok, Kombes Azis Andriansyah mengatakan, di lapangan, petugas mengimbau kepada pemilik usaha  agar menyiapkan handsantizer dan thermo gun, guna mengukur suhu tubuh. Lalu kepada penumpang kereta, kata dia, diminta menggunakan masker dan jaga jarak aman,  saat antre menunggu kedatangan kereta. “Tim gabungan mengawasi stasiun, pasar tradisional, dan pusat perbelanjaan,” beber Azis.

Polres Depok terus memonitoring pelaksanaan penegakan disiplin protokol kesehatan menuju Adaptasi Kebiasaan Baru Produktif dan aman Covid-19, dalam rangka Operasi Aman Nusa II. “Kami ingin terciptanya kesadaran masyarakat untuk melakukan protokol kesehatan,” tukasnya. 

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER