Kumpulan Orang Orang Depok (KOOD)

Ini Kado Spesial dari KOOD untuk HUT ke-20 Kota Depok

  1. Beranda /
  2. Komunitas /
  3. Senin, 25 Maret 2019 - 06:20 WIB

KOOD/Istimewa
KOOD
Foto: Istimewa

KOOD adalah organisasi/perkumpulan yang berdiri sejak tahun 2001 silam. Penggagasnya saat itu adalah putra-putri asli Depok yang menjadi anggota DPRD, diantaranya H Naming Bothin (almarhum), KH Syihabudin Ahmad, Hj Ratna Nuriyana, H Ahmad Dahlan, H Ma'ruf Aman, KH Ahmad Damanhuri, H Mazhab HM, dan lainnya.

TOKOHKITA. Sebagai salah satu kota satelit Ibukota Jakarta, perkembangan Kota Depok semakin pesat dan seakan tidak terbendung. Pertumbuhan infrastruktur dan pemukiman di Kota Beimbing ini terus  menggeliat. Gedung-gedung yang menjulang tinggi semakin marak meski masih terpusat di Kawasan Margonda Raya.

Urat nadi perekonomian kota yang selama ini di berdetak kencang di Margonda, perlahan mulai menjalar ke pinggiran kota seiring laju pemekaran wilayah Depok.. Tapi pekembangan wilayah yang cukup masif tersebut jika tidak jeli diantisipasi dan dibarengi revisi tata kota, dikhawatirkan akan memicu ruang-ruang publik yang tidak tertata, bahkan terkesan sumpek.

Di sisi lain, semakin banyaknya warga pendatang ke Depok juga perlu disikapi serius. Potensi benturan sosial antara warga lokal dengan masyarakat pendatang atau kaum urban juga penting diwaspadai. Kehadiran warga pendatang yang mengadu nasib dari berbagai daerah tanpa memiliki bekal memadai seperti keterampilan, justru hanya akan menjadi beban kota.

Tantangan lainnya adalah perkembangan teknologi yang cepat dan pergeseran budaya juga memberi dampak negatif terhadap kelestarian budaya asli Depok, yang kental unsur Betawi. Berawal dari keresahan itulah, para tokoh yang tergabung dalam Kumpulan Orang Orang Depok (KOOD) berupaya menjaga kelestarian kesenian lokal termasuk Bahasa Depok.

Caranya, dengan menyusun Kamus Bahasa Depok, yakni bahasa yang digunakan sehari-hari oleh warga asli Depok yang memiliki kekhasan bercorak etnis Betawi. Sejatinya, pembuatan Kamus Bahasa Depok ini sudah cukup lama diwacakan oleh para sesepuh KOOD terdahulu.

"Yang mengawali ide dan gagasan bikin Kamus Bahasa Depok adalah para tokoh asli Depok di kepengurusan KOOD terdahulu, termasuk almarhum Haji Naming Bothin, dan sempat dibentuk tim perumus bahasa," kata Amiruddin Wakil Sekretaris Umum Badan Pengurus Harian (BPH) KOOD kepada Tokohkita, Minggu (24/3/2019).

Menurut dia, lantaran KOOD mengalami kevakuman organisasi yang cukup lama, upaya membuat kamus gagal terwujud. Nah, di kepemimpinan Haji Ahmad Dahlan yang baru berusia empat bulan ini, KOOD berupaya keras untuk mewujudkannya.

Hal itu diawali dengan mengumpulkan sejumlah sepuh dan tokoh asli Depok dan dilanjutkan membentuk tim penyusun bahasa yang dikomandoi oleh Jamaluddin, salah pengurus BPH KOOD. "Upaya menghimpun perbendaharaan kata per kata terangkum dalam database, dan hingga saat ini telah memasuki tahap penyempurnaan setelah melalui proses kajian dan bahasan," terang Amiruddin.

Dia berharap, Kamus Bahasa Depok, dengan semangat melestarikan "Basa Emak-Baba" ini bisa menjadi kado bagi Hari Jadi ke-20 Kota Depok yang jatuh pada 27 April mendatang. "Insya Allah akhir bulan Maret 2019 ini siap dicetak. Untuk tahap awal akan dicetak sebanyak 5.000 buku. Rencananya Kamus Bahasa Depok ini akan dipersembahkan untuk masyarakat Depok, dan penyebaran awalnya akan dilaunching oleh Walikota Depok pada perayaan HUT ke-20 Kota Depok, 27 April mendatang," ungkap Amiruddin.

Sekilas KOOD
KOOD adalah organisasi/perkumpulan yang berdiri sejak tahun 2001 silam. Penggagasnya saat itu adalah putra-putri asli Depok yang menjadi anggota DPRD, diantaranya H Naming Bothin (almarhum), KH Syihabudin Ahmad, Hj Ratna Nuriyana, H Ahmad Dahlan, H Ma'ruf Aman, KH Ahmad Damanhuri, H Mazhab HM, dan lainnya.

Organisasi lokal Depok ini mengalami kevakuman cukup lama. Akibatnya roda organisasi KOOD tidak berjalan secara efektif alias mati suri.Didasarkan hal tersebut, sejumlah tokoh asli Depok berinisiatif untuk menghidupkan kembali KOOD dari tidur panjangnya. Diawali dengan menggelar pertemuan di berbagai tempat. Tujuannya guna membahas kelangsungan organisasi ini, serta mencari sosok-sosok yang dinilai layak dan pantas untuk diposisikan sebagai pengurus baru.

Pertemuan pertama dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Sawangan pada Selasa 16 Oktober 2018. Pertemuan kedua di kediaman bang Zaenudin di kawasan Bedahan, Sawangan, pada Kamis 18 Oktober 2018. Rapat ketiga juga di kediaman bang Zaenudin pada Kamis 25 Oktober 2018. Pertemuan keempat di rumah makan di kawasan Jalan Raya Citayam pada Kamis 1 November 2018. Pertemuan selanjutnya di kediaman mpok Nina Suzana pada hari Minggu 20 November 2018.

Hasil dari pertemuan tersebut menyepakati, KOOD akan fokus mengurusi seni, budaya dan mengedukasi warga Depok untuk merawat/melestarikan bahasa para leluhur, yaitu bahasa asli Depok. Disepakati pula bahwa KOOD tidak berpolitik praktis, tapi mempersilahkan anggotanya untuk berpolitik, asal tidak membawa-bawa nama organisasi KOOD.

Tokoh dan sepuh Depok juga berkomitmen mengantarkan KOOD menjadi wadah pemersatu yang terbuka dan independen, tidak hanya mengakomodir warga asli Depok melainkan pula seluruh masyarakat Depok, namun harus memenuhi syarat yang diatur dalam AD/ART KOOD.

Guna mempercepat organisasi ini berjalan efektif, maka dibentuklah tim formatur yang diketuai KH Syihabudin Ahmad. Adapun anggotanya yaitu H Ma'ruf Aman, H Ahmad Kholadi, H Mazhab HM, Zaenudin, H Maksum, Djaenul AB, H Syanwari, Sudadih, Jamhurobi. Tim formatur berhasil memilih Ketua Umum KOOD H. Ahmad Dahlan dan Sekretaris Umum Hj. Nina Suzana) untuk periode 2018-2023. Ketiga nama tersebut beserta pengurus lainnya yang masuk dalam Badan Pengurus Harian (BPH) telah resmi dikukuhkan di hadapan Walikota dan Wakil Walikota Depok serta ratusan anggota KOOD di halaman Balaikota Depok, Jl Margonda, pada hari Minggu, 23 Desember 2018.

Susunan BPH KOOD:
H Ahmad Dahlan (Ketua Umum), Hj Nina Suzana (Sekretaris Umum), H Yahman Setiawan (Bendahara Umum), Amiruddin (Wakil Sekretaris Umum), H Supian Suri (Wakil Bendahara Umum). Adapun para wakil ketua umum disesuaikan jumlahnya dengan kecamatan di Kota Depok. Mereka adalah Syaiful Hidayat, Naiman, H Jayadi, Lamin, H Hasan Basri, Dede Hidayat, Jamhurobi, H Maksum, H Mursalim, H Syanwari, Mohammad HB.

Organisasi ini juga membentuk kepengurusan 12 Bidang-bidang, termasuk membentuk satgas yang diberinama Jawara KOOD yang diketuai Sabeni Efendi, serta membentuk pengurus di tingkat kecamatan hingga kelurahan. Ditargetkan pada akhir Maret 2019 semua bidang-bidang sudah terbentuk, dan pengurus KOOD di tingkat kecamatan dan kelurahan diharapkan sudah tersusun lengkap di pertengahan April 2019.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER