KKN Mahasiswa STFI di Cibatu Perkuat Sinergi Pemberdayaan Masyarakat

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. EDUKASI /
  4. Rabu, 30 Agustus 2023 - 23:41 WIB

Pada KKN yang dilaksanakan sejak tanggal 1 hingga 25 Agustus 2023, sebanyak 84 mahasiswa STFI telah berpartisipasi dengan penuh semangat di dua lokasi, yaitu Kampung Dukuh, Desa Karyamukti dan Kampung Bunga Rungkup, Desa Girimukti, Kecamatan Cibatu Garut.

TOKOHKITA. Rangkaian Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI) resmi ditutup dengan penuh keberhasilan dan kerjasama yangmengesankan, pada akhir pekan lalu.

Acara penutupan berlangsung di Taman Kuliner Cibatu Garut dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, alumni, dan Humas STFI, Dr. apt. Revika Rachmaniar, M.Farm., serta dosen pembimbing KKN, Bpk. apt. Melvia Sundalian, M.Si.

Dalam kesempatan ini, turut hadir Kepala Desa Karyamukti, Widya Heru Kartika, SE., Ak., perwakilan Komando Rayon Militer (Koramil) Cibatu, perwakilan Polsek Cibatu, para ketua RW di Desa Karyamukti dan Desa Girimukti, Yayasan Kelompok Salarea, serta para peserta KKN.

Pada KKN yang dilaksanakan sejak tanggal 1 hingga 25 Agustus 2023, sebanyak 84 mahasiswa STFI telah berpartisipasi dengan penuh semangat di dua lokasi, yaitu Kampung Dukuh, Desa Karyamukti dan Kampung Bunga Rungkup, Desa Girimukti, Kecamatan Cibatu Garut. Kerjasama erat antara STFI dan kedua desa ini telah melahirkan hasil yang membanggakan. 

Revika memberikan pun apresiasi kepada para peserta KKN atas dedikasi dan kerja keras mereka. "Kami berharap bahwa kerjasama yang terjalin antara Desa Karyamukti dan Desa Girimukti dengan STFI akan terus berlanjut dengan kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat," ujarnya.

Kepala Desa Karyamukti, Widya Heru Kartika, SE., Ak., juga memberikan penghargaan kepada para peserta KKN atas kontribusi mereka. "Kolaborasi antara Desa Karyamukti dan STFI dapat menghasilkan produk-produk yang memiliki potensi untuk diproduksi dalam skala besar dan bermanfaat bagi masyarakat," katanya. 

Tak cuma itu, Heru juga berharap produk yang dihasilkan selama KKN bisa didaftarkan sebagai Produk Industri Rumah Tangga (PIRT), dan dapat diproduksi secara komersil sehingga mampu meningkatkan daya beli masyarakat setempat. Sebagai tanda kasih, pihak STFI menyerahkan hasil luaran dari KKN tersebut kepada pihak Kecamatan Cibatu berupa produk obat tradisional yang diolah secara sederhana. Produk ini dikembangkan menggunakan komoditi sumber daya alam dari Desa Karyamukti dan Girimukti.  

Di akhir acara penupanan KKN, tamu undangan dan peserta KKN berkesempatan menikmati seduhan kopi Cibatu dari barista Pawon Kopi Salarea. Sementara dalam suasana yang penuh semangat, hiburan kesenian calung yang dipresentasikan oleh kelompok Calung Pancawarna, sehingga memberikan nuansa seni dan budaya khas daerah.

Ridwan, salah satu barista Pawon Kopi Salarea juga mendapat kesempatan untuk berbagi motivasi dan inspirasi bagaimana perjuangan dalam meraih keberhasilan. "Terus belajar dengan sungguh-sungguh adalah kunci untuk meraih keberhasilan," ucapnya pendek.

Untuk diketahui, Ridwan merupakan juara tiga Manual Brewing Competitition dalam gelaran International Agriculture, Food & Beverage Industry Exhibition, Jakarta, pada 13 Agustus 2023. Ini pengalaman perdana bagi barista kampung yang belajar nyeduh kopi secara otodidak ini ikut sebuah kompetisi pramukopi. Rencananya, Ridwan akan mengikuti Indonesia Brewing Competition dalam rangka harijadi media nasional Republika pada 2 September mendatang.

Owner Pawon Kopi Salarea Dadan M Ramdan berujar, bagi mahasiswa yang telah usai KKN sejatinya menjadi langkah awal untuk memasuki dunia baru yang sesungguhnya. "Dunia yang penuh peluang tapi sarat tantangan. KKN menjadi wadah untuk belajar adaptasi dan interaksi dengan masyarakat, sekaligus menyiapkan diri masuk ke dunia kerja dengan bekal keaahlian yang ditimba selama di bangku kuliah," beber Ketua Yayasan Kelompok Kerja Salarea (Salarea Foundation).

Dadan menambahkan, penutupan KKN ini bukan akhir kolaborasi tapi awal bagi Salarea Foundation dan STFI dalam memperkuat kemitraan secara berkelanjutan. Sebelumnya, SFFI dan Salarea Foundation mekenek kesepahatam kerjasama (MoU) terkait program pemberdayaan dan pengabdian kepada masyarakat. 

"Salah satu tindak lanjut dari MoU itu adalah inisiasi rintisan pendirian rumah tangguh stunting, berhubung angka stunting di Cibatu khususnya dan umumnya di Garut masih cukup tinggi, yakni 23,6%," sebut Dadan.

Pada akhirnya, KKN mahasiswa STFI kali ini telah sukses membawa dampak positif bagi masyarakat Cibatu, terutama kedua desa, serta memperkuat kolaborasi yang berarti antara STFI dan masyarakat. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan dan pemberdayaan masyarakat dapat bersinergi dengan gemilang.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER