Harvick Hasnul Qolbi

Kementan Mendukung RI Jadi Pusat Industri Halal Dunia

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Nasional /
  4. Kamis, 6 Oktober 2022 - 21:18 WIB

Harvick juga mendorong agar badan usaha milik daerah (BUMD) dapat berperan aktif sebagai off-taker untuk menyerap hasil pertanian. Menurut dia, Kementan tengah melakukan penanaman komoditas hortikultura tambahan, baik untuk jagung, kedelai, cabe maupun bawang.

TOKOHKITA. Kementerian Pertanian senantiasa mendukung Indonesia menjadi pusat industri makanan halal dunia dengan meningkatkan produktivitas pertanian.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi menghadiri opening ceremony Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2022 yang bertajuk Synergy for Stronger Recovery di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (6/10/2022).

Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Wakil Presiden RI Maruf Amin serta dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki dan Gubernur Bank Indonesia (BI), Pery Warjiyo. “Sebagai yang disampaikan oleh Bapak Wapres bahwa saat ini Indonesia menduduki posisi kedua dalam industri makanan dan minuman halal dunia. Oleh karena itu, kami di Kementerian Pertanian senantiasa mendukung dengan meningkatkan produksi komoditas pertanian,” kata Wamentan.

Harvick juga mendorong agar badan usaha milik daerah (BUMD) dapat berperan aktif sebagai off-taker untuk menyerap hasil pertanian. Menurut dia, Kementan tengah melakukan penanaman komoditas hortikultura tambahan, baik untuk jagung, kedelai, cabe maupun bawang. 

Khusus kedelai, sekarang ini sedang dipersiapkan kurang lebih 351 ribu hektare dan yang ditanam baru 67.000 hektare. “Dengan begitu, diharapkan dapat meningkatkan industri makanan halal hingga menembus pasar global,” ucapnya.

Adapun dalam sambutannya, Wapres Maruf Amin menyampaikan peringkat ekonomi keuangan syariah Indonesia di tingkat global sangat baik. Menurut dia, saat ini Indonesia menjadi pemain utama ekonomi keuangan syariah global peringkat dengan menduduki peringkat ke-4. Sementara dalam industri makanan dan minuman halal berada di peringkat ke-2, dan peringkat ke-3 dalam dunia fashion.

“Ini bisa kita capai karena adanya sinergi dan kolaborasi yang erat di antara pemangku kepentingan, tak terkecuali BI,” ujarnya. Ia mengungkapkan ada beberapa cara untuk mencapai target yang akan memberikan efek berganda.

Pertama, akselerasi penguatan Global Halal Hub (GHH) sebagai pusat hamzah washal. Salah satunya peran pengusaha sebagai off-taker perlu dimasifkan agar produk-produk pertanian, perkebunan, maupun kelautan bisa menembus pasar global. “Bagaimana Indonesia menjadi pusat hortikultura, rempah-rempah dan food halal lainnya,” ujarnya.

Editor: Admin


TERPOPULER