Anggota DPRD Jabar Ade Puspitasari

Depok Kota Ramah Anak, Kasus Kekerasan Seksual Terus Berulang

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Daerah /
  4. Sabtu, 31 Oktober 2020 - 17:52 WIB

Ade Puspitasari/Istimewa
Ade Puspitasari
Foto: Istimewa

“Sebagai seorang perempuan, saya sangat sedih dan prihatin, kasus kekerasan dan pelecehan seksual terharap anak dan perempuan bisa terjadi di Kota Depok yang notabene Depok dikenal sebagai kota ramah anak,” ujar Ade .

TOKOHKITA. Kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan di Kota Depok masih saja terjadi hingga saat ini. Masalah ini memang kompleks sehingga dalam penanganannya harus melibatkan semua kalangan terkait dari hulu hingga hilir.

Persoalan ini juga mendapat atensi dari salah seorang anggota DPRD Propinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Golkar, Ade Puspitasari, yang menilai perlu ada sosok pemimpin perempuan yang harus terus menerus mengajak dan mengajarkan masyarakat jika tindakan kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan harus diantisipasi karena efeknya cukup besar bagi korban.

Sebab itu, Ade pun menyakini seosok Afifah Alia mampu menjadi pelindung bagi kaum perempuan dan anak di Kota Depok atas kasus kekerasan bahkan pelecehan seksual yang kerap menimpa mereka.

“Sebagai seorang perempuan, saya sangat sedih dan prihatin, kasus kekerasan dan pelecehan seksual terharap anak dan perempuan bisa terjadi di Kota Depok yang notabene Depok dikenal sebagai kota ramah anak,” ujar Ade Puspitasari kepada awak media usai mengikuti konsolidasi pemenangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok, Pradi Supriatna dan Afifah Alia di Aula Telorindo Hall, Sawangan, Sabtu (31/10/2020).

Ade juga berharap, semoga ke depannya, dengan kepemimpinan yang baru, yakni Pradi Afifah bisa menjadi  pelindung bagi kaum perempuan dan anak di Kota Depok.

Dikesempatan yang berbeda, calon wakil wali kota Depok dengan nomor urut satu, Afifah Alia angkat bicara terkait dengan kasus pelecehan seksual yang belum lama terjadi di Kota Depok. “Alhamdulillah, pelaku sudah diamankan, sehingga tidak berkeliaran dan menimbulkan keresahan warga. Dalam hal ini, saya mengapresiasi kolaborasi warga dan polisi. Polisi dengan cepat merespon kejadian yang ada, warga juga punya kepedulian yang tinggi, sehingga korban tidak sendirian.” 

Kasus tersebut bermula saat korban berinisial YO (21) tengah makan di sebuah warung makan di Karet Beji, Depok, pada  Rabu (28/10/2020) lalu, sekitar pukul 23.00 WIB. Pelaku kemudian datang dan segera memegang payudara korban.

Afifah satu-satunya kandidat perempuan dalam pilkada Depok 2020 menaruh perhatian serius terhadap persoalan perempuan, diantaranya pelecehan yang kerap dialami perempuan. “Begal payudara ini sangat khas perempuan, bukan sekali dua kali terjadi di kota Depok. Ke depan, tidak boleh ada lagi kasus-kasus seperti ini,” katanya, Jumat (30/10/2020).

Sebelumnya, bersama Paralegal Depok korban begal payudara mengusut masalah ini hingga ke peradilan. Meski memakan waktu yang cukup lama, setidaknya hukuman penjara yang ditimpakan kepada pelaku bisa menjadi efek jera bagi pelaku maupun orang lain yang hendak melakukan hal serupa. “Harus ada efek jera, malu juga kan kita, Depok trending topik karena begal payudara,” tegas Afifah. 

Lebih jauh, Afifah sebagai calon wakil walikota Depok mendampingi Pradi Supriatna mengusung visum gratis bagi korban kekerasan seksual. Hal ini dilatarbelakangi sulitnya korban untuk mengakses visum sebagai salah satu persyaratan laporan kasus.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER