Suyitno, Direktur Diktis Ditjen Pendidikan Islam

Dekatkan Alumni pada Dunia Kerja, Diktis Jajaki Penerapan Model Co-operative Education

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Nasional /
  4. Minggu, 18 Oktober 2020 - 08:39 WIB

Suyitno/Istimewa
Suyitno
Foto: Istimewa

Adapun program magang profesional (Co-operative Education) penting untuk membekali para mahasiswa mulai akrab dengan pasar tenaga kerja yang sudah teridentifikasi dan dapat memberikan lapangan kerja yang sesuai.

TOKOHKITA.Tantangan pendidikan tinggi dalam menyiapkan sumber daya manusia alumni yang siap terjun ke dunia kerja cukup berat. Sebab, perlu terobosan dalam model pembelajaran, salah satunya model magang professional (Co-operative Education).

Hal itu mengemuka dalam diskusi Virtual Coaching Clinic yang diprakarsai oleh Risk Management, Economic Sustainability and Actuarial Science Development In Indonesia (READI) dan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), melalui aplikasi zoom meeting, pada pekan lalu.

Suyitno, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Ditjen Pendidikan Islam, Kementrian Agama mengatakan pentingnya peningkatan kualitas pembelajaran dengan mengadopsi model Co-operative Education. Adapun program magang profesional (Co-operative Education) penting untuk membekali para mahasiswa mulai akrab dengan pasar tenaga kerja yang sudah teridentifikasi dan dapat memberikan lapangan kerja yang sesuai.

“Kita sangat berharap melalui virtual co-op discussion ini, bisa berbagi informasi dan pengalaman serta praktik baik dalam membangun fondasi dan struktur program belajar bekerja terpadu atau magang profesional”, terang Guru Besar UIN Palembang ini.

Bagi Suyitno, Co-operative Education ini sejalan dengan kegiatan kampus merdeka dan merdeka belajar yang sedang dalam tahap persiapan di PTKI. ”Para mahasiswa memiliki kebebasan untuk mengambil sejumlah SKS lintas baik prodi bahkan lintas perguruan tinggi,” ujarnya 

Menurut dia, magang di dunia kerja sangat penting apalagi di era globalisasi yang kini meniscayakan pola digital dan big data. “Era ini menjadi tantangan baru dalam mempersiapkan perguruan tinggi yang lebih inovatif, sehingga menghasilkan generasi masa depan yang kompeten”, jelas Suyitno.

READI merupakan lembaga non-goverment organitation (NGO) yang bermitra dengan Kedutaan Besar Kanada. NGO ini salah satunya bergerak pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan sains.

Dalam waktu dekat ini, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Raden Fatah Palembang ini menyebutkan, Diktis akan mengundang para dekan Saintek UIN se-Indonesia dalam webinar terkait dengan Cooperative-education bersama READI.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER