Program RW Membangun Bisa Atasi Masalah Anak Jalanan

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Daerah /
  4. Senin, 12 Oktober 2020 - 11:53 WIB

Sugeng Purnomo/Istimewa
Sugeng Purnomo
Foto: Istimewa

“Dengan program berbasis RW yang dimiliki Pradi-Afifah ini, nantinya mereka (kaum minoritas miskin perkotaan) akan kita berdayakan, sehingga mereka memiliki penghasilan tetap,” kata Purnomo.

TOKOHKITA. Selain persolan klasik perparkiran dan kondisi pasar tradisional yang perlu penataan agar lebih menarik dan nyaman, Pemerintah Kota Depok juga masih dihadapkan pada persoalan sosial di masyarakat. Salah satunya adalah masalah kenakalan remaja yang berujung tawuran dan anak jalanan.

Ketua Sohib Bang Pradi Kota Depok Sugeng Purnomo mengakui, fenomena anak jalanan masih merupakan masalah kesejahteraan sosial yang serius dan menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pasangan Pradi Supriatna dan Afifah Alia, bila nantinya terpilih menjadi wali dan wakil wali kota Depok periode 2021-2026.

“Terkait kaum minoritas masyarakat miskin perkotaan, khususnya anak jalanan, ini juga akan menjadi PR bagi pasangan Pradi-Afifah jika nantinya terpilih,” katanya, Senin (12/10). Purnomo berujar, mengatasi permasalahan anak jalanan di Kota Depok tidaklah semudah membalik telapak tangan, karena tidak sekadar memindahkan mereka dari jalan.

Menurut Purnomo, dibutuhkan penangan khusus, karena masalah kaum minoritas masyarakat miskin di perkotaan itu telah muncul sejak lama di Kota Depok. Meski demikian, Purnomo bilang, dengan program pembangunan berbasis RW yang dimiliki Pradi-Afifah, dinilai mampu mengatasi persoalan kaum minoritas miskin perkotaan.

“Dengan program berbasis RW yang dimiliki Pradi-Afifah ini, nantinya mereka (kaum minoritas miskin perkotaan) akan kita berdayakan, sehingga mereka memiliki penghasilan tetap,” katanya.

Lebih lanjut Purnomo menjelaskan, jika Pradi-Afifah terpilih menjadi wali dan wakil wali kota Depok, anak jalanan nantinya akan disediakan gedung pra kerja. Hal itu, kata dia, sebagai tempat pelatihan untuk menyiapkan anak jalanan menjadi tenaga siap kerja.

“Dalam gedung prakerja itu nantinya kita akan berikan pelatihan-pelatihan usaha. Contoh usaha-usaha yang akan dikembangkan untuk mereka misalnya usaha sablon, kaligrafi atau lukis, kerajinan tas, jaket kulit, steam motor, dan sebagainya,” tukas dia.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER