BukuKas Galang Pendanaan Pra-Seri A US$9 Juta Untuk Digitalisasi Jutaan UMKM Indonesia

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. STARTUP /
  4. Selasa, 25 Agustus 2020 - 15:30 WIB

Krishnan Menon/Istimewa
Krishnan Menon
Foto: Istimewa

Dalam waktu sembilan bulan sejak diluncurkan, BukuKas mencatat nilai transaksi tahunan yang melampaui angka US$1,3 miliar dan telah digunakan oleh 800,000 pengguna UMKM yang tersebar di lebih dari 700 kota dan kecamatan di Indonesia.

TOKOHKITA. BukuKas, aplikasi keuangan digital untuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia baru saja mengumumkan putaran pendanaan Pra-Seri A sebesar US$9 juta (setara dengan Rp134 miliar). Sejumlah investor yang terlibat dalam pendanaan kali ini adalah program akselerasi startup Surge milik Sequoia Capital India, Saison Capital, Speedinvest, S7V, January Capital, Prasetia Dwidharma, Cambium Grove Capital, Alter VC, Taurus VC dan XA Network. Suntikan dana tersebut membuat BukuKas telah meraup total pendanaan sebesar US$12 juta, sementara pendanaan akan digunakan untuk mengembangkan fitur produk dan inovasi (guna membangun kepemimpinan di pasar aplikasi keuangan digital di Indonesia).

“Kami sangat senang atas kepercayaan para investor seperti Surge dari Sequoia Capital india, Saison Capital, dan investor lokal Prasetia Dwidharma yang terus mendukung BukuKas. Di sisi lain kami juga menyambut kedatangan investor baru seperti SpeedInvest, S7V, Cambium Grove dengan tangan terbuka. Mereka membawa keahlian dan wawasan luas dalam layanan finansial dan neo-bank dari berbagai wilayah yang akan bermanfaat bagi perkembangan bisnis BukuKas.” kata CEO & Co-Founder BukuKas Krishnan Menon.

Krishnan mengatakan perkembangan BukuKas yang sangat pesat sejak diluncurkan dalam 8 bulan terakhir telah menunjukkan bahwa UMKM di Indonesia sudah siap untuk beralih ke digital. “Saat ini, 73% pengusaha berada di luar kota besar sehingga produk dan layanan yang tersedia bagi mereka tergolong sedikit. BukuKas berkomitmen untuk menjangkau mereka, karena mereka adalah Indonesia yang sebenarnya, tulang punggung ekonomi kita. Dan membantu mereka untuk menjadi sukses merupakan tujuan utama kami,” katanya.

Lewat misi untuk membawa jutaan pedagang dan pengusaha kecil ke era digital, aplikasi seluler ini menyediakan solusi pembukuan yang sederhana dan handal dalam membantu UMKM melacak penjualan, laba, dan kredit yang diharapkan dapat menggantikan sistem pencatatan tradisional berbasis kertas dan pulpen.

Dengan BukuKas, para pengusaha mampu mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai faktor-faktor yang dapat mendorong laba dan arus kas mereka, memungkinkan mereka untuk meningkatkan proses bisnis mereka secara aktif. Aplikasi tersebut juga mengirim pemberitahuan melalui aplikasi WhatsApp kepada pelanggan saat kredit jatuh tempo. Proses yang mudah tersebut membantu pemilik usaha kecil untuk mengurangi pengeluaran sebanyak 20?n menghemat 2-4 jam per hari tanpa perlu melakukan perhitungan manual dan rekonsiliasi akun.

Berbicara tentang pendanaan Pra Seri-A yang digalang BukuKas, Principal di SpeedInvest Christopher Zemina mengatakan “Di SpeedInvest, kami sangat fokus kepada usaha startup teknologi keuangan inovatif yang memecahkan masalah inklusi finansial secara keseluruhan di seluruh dunia. Kami sangat tertarik oleh visi BukuKas, daya tarik awal dan eksekusi oleh tim yang sangat handal dan termotivasi.” 

Selain Whiteboard Capital, BukuKas juga didukung oleh beberapa angel investor ternama seperti Amrish Rao (Pinelabs, Citrus Pay), Edward Tirtanata (Kopi Kenangan), Willy Arifin (KoinWorks, Alternate Ventures), Nipun Mehra (Ula, Sequoia India), Patrick Walujo (Northstar Ventures), Sandeep Tandon (Freecharge), dan Jonathan Swanson (Thumbtack).

Tim BukuKas, yang diinkubasi oleh Whiteboard Capital pada tahun 2019, telah berdialog dengan ribuan pemilik UMKM di berbagai wilayah Indonesia selama beberapa bulan untuk memahami tantangan yang mereka hadapi lewat pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk merancang produk yang berorientasi pada pengguna dengan memecahkan tantangan-tantangan tersebut dengan solusi yang sederhana dan efektif.

Seorang pemilik usaha kecil dagangan barang fesyen di Malang, Silvi, mengonfirmasi hal tersebut dengan menceritakan pengalamannya menggunakan aplikasi BukuKas “Dulunya saya mencatat penjualan secara manual setiap hari setelah saya menutup toko. Dengan BukuKas, saya bisa langsung pulang setelah menutup toko. Semuanya dihitung secara otomatis dan dengan fitur multibook saya bisa mengelola penjualan barang, pengeluaran bisnis dan pengeluaran rumah tangga secara terpisah!” 

Senada dengan hal tersebut, pemilik kedai kopi dari Pekalongan, Nurhidayal, memberikan komentar senada tentang fitur BukuKas yang memudahkan bisnisnya: “Saya dapat melihat total laba dan pengeluaran dengan jelas. Jadi saya tahu alur kas dan laba, dan ini mendukung rencana saya untuk membuka satu lagi kedai kopi baru di masa yang akan mendatang.”

BukuKas berkomitmen untuk menjadi layanan serba ada bagi usaha-usaha kecil untuk mengelola operasi keuangan dan bisnis mereka, memberikan pemilik usaha dalam tingkat visibilitas, kontrol, dan kenyamanan yang belum pernah tersedia sebelumnya. BukuKas memecahkan masalah-masalah yang sering dihadapi berbagai industri termasuk elektronik, fashion, retail, F&B, bahan makanan, dan lain-lain.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER