Marwan Jafar

Sekali Lagi Disiplin Kesehatan Covid, Peran TNI-Polri

  1. Beranda /
  2. Parlemen Kita /
  3. Kamis, 13 Agustus 2020 - 18:31 WIB

Marwan Jafar/Istimewa
Marwan Jafar
Foto: Istimewa

"Mohon maaf, diakui atau tidak kalau sudah menyangkut perkara disiplin secara tulus atau kesadaran diri, warga masyarakat kita agaknya masih rendah. Lihat saja perilaku berlalu-lintas di jalan yang semrawut atau tak taat aturan dan kebiasaan buang sampah sembarangan atau di got, masih gampang ditemui," ujar wakil rakyat dari Dapil Jateng 3.

TOKOHKITA. Sekira dua pekan belakangan ini, jumlah orang positif, terpapar atau suspect Covid-19 naik secara signifikan dan dramatis. Fakta ini boleh jadi sebagai salah satu faktor pendorong terbitnya Inpres  No. 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Kedisiplinan dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. Kita mengapresiasi pentingnya disiplin baja buat mencegah penyebaran virus corona.

Mengapa demikian? Sebab, sesungguhnya sejumlah kalangan juga sudah mengingatkan soal disiplin warga masyarakat memang menjadi kunci penentu mengatasi penularan virus corona. Aspek-aspek amat perlunya disiplin protap kesehatan, pakai masker, jaga jarak fisik, cuci tangan, cukup olah raga, istirahat dan konsumsi makanan bergizi serta kerja dari rumah, juga telah sering disuarakan. Sayangnya, kesadaran dan disiplin warga seperti sangat lambat tumbuhnya. 

Demikain diutarakan Anggota DPR RI Marwan Jafar, Kamis (13/8/2020). Ia mengingatkan, termasuk pihaknya tak kurang sudah mengajak, mendorong serta membantu langsung agar warga masyarakat berdisplin dan tidak menganggap enteng karena amat mudahnya virus corona menyebar dan menular.

"Mohon maaf, diakui atau tidak kalau sudah menyangkut perkara disiplin secara tulus atau kesadaran diri, warga masyarakat kita agaknya masih rendah. Lihat saja perilaku berlalu-lintas di jalan yang semrawut atau tak taat aturan dan kebiasaan buang sampah sembarangan atau di got, masih gampang ditemui," ujar wakil rakyat dari Dapil Jateng 3 (Kabupaten Pati, Blora, Rembang, Grobogan) ini. 

Berdasar dokumentasi media, Marwan yang mantan Menteri Desa-PDTT tercatat beberapa kali mengusulkan atau memberi solusi konkret kepada jajaran kementerian dan lembaga, hingga bantuan langsung buat warga masyarakat terkait pencegahan maupun penanganan Covid-19, sejak Maret sampai Agustus ini. Misalnya, mulai dari usulan pemanfaatan hotel sebagai rumah sakit darurat bila pasien Covid-19 membludak, penyiapan heli buat angkutan cepat, jalankan protokol kesehatan secara ketat hingga saran swab test maupun akses vaksin gratis jika sudah teruji coba secara ilmiah serta digratiskan buat rakyat biasa. 

Di sisi lain ia juga sudah mendorong disiplin masyarakat dengan membagikan ribuan masker dan sanitizer. Selain itu dia telah menyalurkan puluhan atau ratusan alat pelindung diri (APD) buat paramedis dan para dokter yang berjuang di garis terdepan menangani pasien Corona di wilayah Jateng. 

Yang jelas, kita berharap terbitnya Inpres dapat diterapkan secara efisien dan massif. Apalagi kebijakan terkait pendisiplinan warga masyarakat terhadap wabah Covid-19 juga menyertakan  beberapa bentuk sanksi bagi para pelanggar.Tapi di lain pihak, kalangan seluruh aparat pemerintah dan kelembagaan hingga ke daerah, juga dituntut hal sama. Mengapa? Sebab, lonjakan kasus suspect Corona juga dipicu dari kelompok (cluster) di sejumlah gedung instansi perkantoran akhir-akhir ini.

"Disiplin dalam hal kecepatan penyaluran atau belanja buat penanganan Covid-19 oleh berbagai kementerian dan lembaga, seperti disentil oleh presiden harus segera dieksekusi dan diwujudkan solusinya. Presiden bahkan  menyebut dari anggaran Covid-19 senilai Rp 695 triliun, baru terealisasi Rp 140-an  triliun. Disiplin ketepatan sasaran dan disiplin memperbarui data atau updating berbagai bentuk jaring pengaman sosial, tak kalah penting buat dilakukan," tukas mantan Ketua Fraksi PKB di DPR RI ini.  

Sedangkan mengenai pelibatan TNI buat disiplin Covid-19, menurut penelusuran media Marwan pun pernah menyampaikan masukan. Misalnya, akhir Mei 2020 ia mendorong era normal baru dengan disiplin ala militer, seraya menjaga keseimbangan antara kebutuhan roda ekonomi yang harus beranjak bergerak dan upaya sekuat tenaga untuk menangani penyebaran Covid-19 dengan segala sumber daya yang dimiliki negara dengan tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan efektif. Istilahnya, menyeimbangkan antara madzhab ekonomi dan madzhab keselamatan.

"Sejak awal-awal Covid-19 menyentakan negara kita, saya sudah mengusulkan, menekankan, dan menegaskan bahwa TNI-Polri kita harus dilibatkan untuk bahu-membahu, bersinergi, dan berkolaborasi dengan Kementerian dan Lembaga, serta Tim Gugus Tugas Covid 19 dalam rangka ikut serta menangani pandemi ini. Alhamdulillah, itu semua direspon dengan baik dan sudah terjadi. Apresiasi yang setinggi-tingginya kita sampaikan kepada TNI-Polri kita, dan semua pihak yang menangani dan membantu penanganan Covid 19, termasuk para dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya sebagai garda terdepan penanganan pandemi ini dan berhadapan langsung dengan para pasien," paparnya waktu itu. 

Sekali lagi tentang kedisiplinan, tambahnya, suka tidak suka, mau tidak tidak mau, kita harus menerapkan semi ala militer. Mengapa? Karena kita butuh kehati-hatian, pemberlakuan protokol kesehatan dengan ketat dan tentu dibarengi efektifitasnya, menghindari kerumunan dan bentuk lainnya, serta membiasakan dan menggairahkan budaya disiplin. Budaya yang sudah diajarkan dan diterapkan dalam tubuh TNI-Polri, salah satunya adalah budaya disiplin. Pelibatan TNI-Polri dalam konteks dan koridor disiplin adalah penting, tentu dengan pendekatan persuasif, ramah, tapi tegas. Tanpa pandang bulu, tanpa pandang strata sosial. 

Editor: Admin

TERKAIT


TERPOPULER