Marwan Jafar
Perketat Pintu Masuk dan Perbatasan Negara
- Beranda /
- Parlemen Kita /
- Jumat, 12 Juni 2020 - 16:14 WIB
Pengetatan di pintu masuk bandar udara dan pelabuhan laut sebagai langkah mendasar antisipasi, harus dilakukan dengan peningkatan kerjasama antara manajemen keduanya dengan kantor-kantor kesehatan pelabuhan (KKP), rumahsakit terdekat, serta pihak TNI dan kepolisian.
TOKOHKITA. Masih terkait pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19, sejumlah kementerian dan lembaga terkait di lingkungan pemerintah diingatkan agar benar-benar memperketat beberapa lokasi pintu masuk orang dan wilayah perbatasan negara.
Sebab, titik-titik dan kawasan itu sangat potensial sebagai pemicu baru, penyebab awal terkait penularan atau penyebaran virus Corona. "Konkritnya atau terutama pemerintah wajib mewaspadai pintu-pintu masuk di bandar udara besar seperti Soekarno-Hatta di Jakarta, di Bali, Surabaya Medan, Makasar, Manado, Jogjakarta dan sebagainya. Termasuk gerbang masuk di sejumlah pelabuhan besar laut dan beberapa garis perbatasan di daratan," kata Anggota DPR RI Marwan Jafar dalam keterangan resminya, Jumat (12/6/2020).
Menurut dia, pemeriksaan ketat kepada para pengguna atau penumpang berbagai moda transportasi ini juga harus benar-benar sesuai alias ekstra ketat menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Di samping itu, mesti sungguh-sungguh ditegakkan serius dan tegas. "Jangan sampai kita kecolongan adanya kasus, kelompok atau cluster baru Covid-19 dari lokasi-lokasi transit vital tersebut," tandas politisi PKB ini.
Marwan menilai, pengetatan di pintu masuk bandar udara dan pelabuhan laut sebagai langkah mendasar antisipasi, harus dilakukan dengan peningkatan kerjasama antara manajemen keduanya dengan kantor-kantor kesehatan pelabuhan (KKP), rumahsakit terdekat, serta pihak TNI dan kepolisian. Adapun prosedur tetap yang ekstra ketat di kawasan darat perbatasan (strict border) juga sangat perlu ditingkatkan.
Selanjutnya, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dapat bekerja sama dengan Puskesmas atau rumahsakit terdekat, menyiagakan ambulans, personal TNI dan kepolisian, komunikasi serta sosialiasi kepada warga masyarakat setempat juga bisa sangat membantu pencegahan wabah.
"Sekali lagi, kita sebaiknya tidak lengah dan jangan mengambil risiko sekecil apa pun terkait betapa sangat mudahnya virus corona ini menyebar. Di mana pun dan kapan saja orang bisa menjadi pembawa, khususnya pada mobilitas orang yang akan masuk ke sebuah daerah atau suatu negara tertentu. Memperketat sebelum orang-orang memasuki kawasan adalah antisipasi jitu yang wajib dilakukan," tegas mantan Menteri Desa-PDTT ini mengingatkan.
Editor: Tokohkita