Budi Mulyawan, Ketum Kombatan

Menyoal Urgensi Kongres PDIP Dipercepat

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Nasional /
  4. Senin, 17 Juni 2019 - 22:14 WIB

Komunitas Banteng Asli Nusantara (Kombatan) menilai bahwa dengan dipercepatnya kongres berarti ada kebutuhan khusus dan itu hanya ketua umum dan pengurus partai yang mengerti hal itu.

TOKOHKITA. Isu dipercepatnya Kongres V Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membuat sebagian kalangan baik itu elite partai maupun arus bawah yang mempertanyakan urgensi dan kapabilitas para petinggi partai mempercepat agenda tersebu.

Komunitas Banteng Asli Nusantara (Kombatan) menilai bahwa dengan dipercepatnya kongres berarti ada kebutuhan khusus dan itu hanya ketua umum dan pengurus partai yang mengerti hal itu. "Apakah dengan dipercepatnya kongres itu akan membuka peluang regenerasi kepemimpinan partai," ungkap Budi Mulyawan, Ketum Kombatan di Jakarta, Senin (17/6/2019).

Dia berharap jika kongres digelar agenda penting yang wajib dibahas adalah bagaimana memilih calon ketua umum dan dewan pimpinan pusat yang sesuai dengan idielogi partai dan cita-cita luhur Bung Karno, yakni  mensejahterakan rakyat hingga pelosok negeri.

Budi juga mengatakan, di satu sisi, dalam kongres mungkin saja fungsionaris PDIP tetap akan mendaulat Megawati melanjutkan kepemimpinan sebagai ketua umum. Pasalnya, putri Bung Karno itu merupakan simbol ideologis PDIP. "Di bawah Megawati PDIP bisa bertahan signifikan dalam habitus yang berbeda, baik sebaik oposisi maupun sebagai penguasa, sama kuatnya," ujarnya.

Di sisi lain, dia bilang, peluang regenerasi juga terbuka. Apabila kader dan fungsionaris PDIP serta Megawati menghendaki adanya penerus, maka nama yang paling kuat menggantikan Mega menurutnya adalah putri Megawati, Puan Maharani. "Nama Puan Maharani dianggap paling representatif karena mewarisi dua hal penting. Yakni, sebagai anak biologis dan ideologis Megawati untuk melanjutkan trah Soekarno," sebut Budi.

Apalagi, kata dia, Puan saat ini digadang sebagai kandidat kuat Ketua DPR periode 2019-2020. "Suka tak suka, PDIP itu adalah partai yang lekat dengan trah Soekarno dan tradisi Marhaen," jelasnya.

Sementara di luar nama Puan, juga ada nama kader andalan PDIP yakni Presiden Jokowi. Dalam banyak hal, kata dia, potret politik Jokowi mempersonifikasikan sikap politik kerakyatan sesuai nafas dan ideologi PDIP.  "Tak hanya mencari calon ketum, Budi juga mengingatkan bahwa masih ada agenda penting yang harus diperhatikan," tukasnya.

Adapun agenda penting itu pertama, penyempurnaan Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/ART) partai agar tidak menjadi alat kekuasaan dan kepentingan sesaat.  Kedua, memperdayakan ekonomi untuk kepentingan kesejahteraan para kader baik di tingkat atas hingga ditingkat bawah. Ketiga, pemberdayaan sayap partai agar menjadi mesin politik yang masif dan terprogram. Jika hal ini diperhatikan, Budi yakin PDIP di pemilu akan datang akan menjadi satu-satunya partai yang sukses baik secara politik maupun ekonomi secara menyeluruh.

Sebelumnya PDIP mengumumkan adanya percepatan Kongres V PDIP di Bali yang sedianya dihelat 2020 menjadi dilaksanakan Agustus tahun ini. Sebelum penyelenggaraan kongres itu, PDIP akan terlebih dulu menggelar Rakernas IV di Jakarta. Undangan rakernas diteken Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER