Ike Hamdan, Head of Marketing Rumah.com

Setelah Pilpres, Industri Properti Akan Semakin Membaik

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. PROPERTI /
  4. Selasa, 30 April 2019 - 17:36 WIB

Ike Hamdan, Head of Marketing Rumah.com/Istimewa
Ike Hamdan, Head of Marketing Rumah.com
Foto: Istimewa

Sebagai pemimpin pasar properti portal di Indonesia, Rumah.com mengikuti secara langsung perkembangan yang terjadi di pasar. Salah satunya adalah melalui riset Rumah.com Property Affordability Sentiment Index. Ini adalah survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh Rumah.com bekerjasama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura.

TOKOHITA.Terlepas dari kritik yang berlangsung, pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) secara serentak di seluruh Indonesia pada 17 April 2019 lalu berjalan aman tanpa gangguan berarti. Hal ini membuat pelaku ekonomi melangkah lebih positif, terlihat dari pergerakan indeks perdagangan dan kurs yang relatif aman. Pelaku industri properti pun turut optimis terhadap pergerakan pasar industri properti di pemerintahan baru nantinya.

Sebagai pemimpin pasar properti portal di Indonesia, Rumah.com mengikuti secara langsung perkembangan yang terjadi di pasar. Salah satunya adalah melalui riset Rumah.com Property Affordability Sentiment Index. Ini adalah survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh Rumah.com bekerjasama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura.

Mengacu pada hasil riset Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H1 2019, Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan menjelaskan bahwa berdasarkan rentang usia pembeli properti, generasi milenial menjadi responden yang paling antusias untuk membeli rumah dalam enam bulan ke depan. Preferensi mereka adalah kisaran harga menengah dan dekat dengan transportasi umum. Namun demikian, generasi milenial masih belum memiliki perencanaan yang matang dalam rencana membeli rumah.

“Survei Rumah.com Property Sentiment Index H1-2019 juga menunjukkan responden dengan rentang usia 28-30 tahun adalah yang paling banyak memiliki rencana untuk mulai tinggal sendiri dan pindah dari rumah orangtua mereka. Generasi milenial yang berencana keluar dari rumah orang tua dalam enam bulan ke depan, tidak semuanya serta-merta membeli rumah. Dua puluh lima persen diantaranya memilih untuk mengontrak daripada membeli rumah sendiri,” kata Ike.

Melihat data yang ada, nampaknya minat dan keinginan generasi milenial untuk hidup terpisah dari orangtua dan mandiri cukup tinggi, namun belum semua diiringi kemampuan dan kemauan untuk membeli rumah. Mereka harus diyakinkan agar sedini mungkin, kalangan muda harus mempersiapkan keuangannya untuk membeli rumah.

“Tren pasar properti yang cenderung landai menjelang bulan Ramadhan serta Idul Fitri mendatang sebenarnya bisa dimanfaatkan konsumen khususnya bagi generasi milenial untuk bisa mendapatkan rumah dengan harga terbaik. Karena pada periode ini, pasar properti akan berpihak kepada pembeli,” jelas Ike.

Menurutnya, periode Ramadan ini adalah periode di mana pasar bersifat buyer’s market. Artinya, daya tawar dari pengembang cenderung lebih lemah terhadap pembeli, baik itu pembeli untuk ditinggali maupun pembeli untuk investasi. Pada periode ini, pengembang biasanya menawarkan banyak promo, bonus, serta kemudahan-kemudahan lainnya.

Ike memproyeksikan akan adanya peningkatan transaksi pembelian properti khususnya para konsumen KPR pada kuartal ketiga 2019 nanti. Pengguna KPR baru akan naik pasca-Pemilu, bulan Ramadhan serta Idul Fitri dan tahun ajaran baru sekolah karena masyarakat cenderung akan lebih memprioritaskan dana untuk penggunaan yang konsumtif.

“Semakin membaiknya pasar properti di kuartal ketiga 2019 menunjukkan bahwa berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah memang membawa dampak positif terhadap pasar. Hal ini menunjukkan bahwa program-program pelonggaran LTV, FLPP, serta model pembiayaan lainnya berdampak positif pada perkembangan properti di tanah air,” ujarnya.

Selama ini pemerintah sudah mengeluarkan berbagai kebijakan yang memudahkan masyarakat untuk memiliki rumah. Program rumah subsidi diluncurkan untuk membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), yang berpenghasilan maksimal Rp4 juta. Sementara bagi kelas menengah yang belum pernah memiliki rumah sebelumnya, bisa memanfaatkan program pemanfaatan asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) yang memberikan bunga capped suku bunga Bank Indonesia Repo Rate ditambah 3%.

Pemerintah juga telah melakukan relaksasi Loan to Value (LTV) sehingga pengembang bekerjasama dengan bank bisa menawarkan cicilan dengan uang muka hingga 0 persen. Selain itu Pemerintah juga meluncurkan badan pembiayaan nonbank, baik untuk pembangunan infrastruktur maupun pembiayaan untuk lembaga penyalur KPR, yakni Sarana Multigriya Infrastruktur (SMI) dan Sarana Multigriya Finansial (SMF).

Berbagai kebijakan pemerintah tersebut mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Hal ini tercermin dari hasil survei Rumah.com Property Sentiment Index H1-2019, yang merangkum seluruh aspek sentimen pembeli dan calon pembeli terhadap kondisi pasar properti saat ini berada di angka 57, naik dari periode sebelumnya sebesar 51. Secara keseluruhan, responden menilai harga properti masih berada di batas wajar dan terjangkau. Tingkat kepuasan terhadap iklim properti masih terjaga di atas 65%. 

“Bagi mereka yang belum memiliki rumah dan generasi milenial yang ingin membeli rumah, alih-alih membelanjakan Tunjangan Hari Raya atau bonus lainnya untuk kebutuhan konsumtif seputar Ramadan dan Idul Fitri, lebih baik digunakan untuk mewujudkan impian memiliki rumah,” pungkas Ike.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER