Sapei ST

Perjuangkan Penguasaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Agraria untuk Rakyat

  1. Beranda /
  2. Parlemen Kita /
  3. Sabtu, 6 April 2019 - 01:13 WIB

Sapei ST/Dokumen pribadi
Sapei ST
Foto: Dokumen pribadi

Sapei ST juga dikenal sebagai ahli perencana wilayah dan kota serta pemberdayaan masyarakat. Aktif menjadi pendidik dalam berbagai pendidikan untuk organisasi masyarakat dan generasi muda.

TOKOHKITA. Aktivis asal Bandung, Sapei ST maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) nomor urut 59 untuk daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat. Selama ini Sapei dikenal sebagai pembela kaum petani, nelayan dan buruh.

Sapei ST juga dikenal sebagai ahli perencana wilayah dan kota serta pemberdayaan masyarakat. Aktif menjadi pendidik dalam berbagai pendidikan untuk organisasi masyarakat dan generasi muda. Kini, bersama beberapara organisasi gerakan dan jaringan komunitas yang dipimpinnya, Sapei ST sedang memperjuangkan beberapa agenda perubahan, antara lain mendorong terjadinya perubahan struktur penguasaan dan pemanfaatan sumber daya agraria dan sumber daya alam lainnya.

"Saya juga ingin mendorong keterjaminan keberlangsungan daya dukung alam bagi antargenerasi dan meningkatkan produktivitas masyarakat untuk dapat menikmati hasil kerjanya secara adil," kata Pendiri dan Ketua Perkumpulan Inisiatif ini. Selain itu, ia juga berharap bisa menyokong terwujudnya pendidikan yang adil dan terjangkau bagi semua golongan.

Sapei pernah menjadi Ketua Dewan Sekolah Kepemimpinan untuk Pembaruan Desa dan Agraria (SKPDA), Inisiator dan Pengajar pada Sekolah Politik Anggaran (SEPOLA) Inisiatif, Koordinator Dewan Sekolah Politik Pembaruan Agraria (SPORA). Juga pengajar pada berbagai pelatihan untuk pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat.

Di sela sela waktu luang, Sapei membuat lagu dan belajar aksara Sunda kuno dengan Mukti-Mukti dan aktif sebagi penggiat di Majelis Sastra Bandung (MSB). Merupakan lulusan ITB tahun 1999,  dan Fellow of American Council for Young Political Leader (ACYPL) Program (2012), Comparative study on Pro Poor Participatory Budgeting in Porto Allege, Brazil (2005), dan  Comparative study on people based advocacy in Pune, Maharashtra, India (2002).

Ia juga merupakan  Pendiri dan Ketua Perkumpulan Inisiatif dan kini Ketua Majelis Pengarah Organisasi (MPO) Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia  (KPRI) dan Ketua Badan Pelaksana Perhimpunan Penggerak Advokasi Kerakyatan, dan pernah aktif di  Presidium Sarasehan Warga Bandung (SAWARUNG) serta  Peneliti AKATIGA dan B-Trust.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER