Habiburokhman

Kader Gerindra Dilarang Bermanuver Perseorangan

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Nasional /
  4. Minggu, 20 September 2020 - 10:35 WIB

Habiburokhman/Istimewa
Habiburokhman
Foto: Istimewa

Habiburokhman mengatakan majelis kehormatan Gerindra diisi oleh 26 orang. Dia sendiri ditunjuk Ketum Gerindra, Prabowo Subianto sebagai Ketua Majelis Kehormatan Gerindra. "Saya ditunjuk Pak Prabowo untuk menjadi ketua. Selain itu ada 19 Anggota Dewan Pengarah Majelis Kehormatan," katanya.

TOKOHKITA. Partai Gerindra sudah mengukuhkan struktur baru kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra. Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) juga sudah mengesahkan kepengurusan baru itu.

"Bersamaan dengan pengesahaahan Susunan Kepengurusan DPP Partai Gerindra, Kementerian Hukum dan HAM juga telah secara resmi menerima pencatatan Susunan Majelis Kehormatan Gerindra periode 2020-2025, dengan surat Nomor AHU.4.AH.11.01-27," ujar Jubir sekaligus Waketum Gerindra, Habiburokhman, kepada wartawan, Minggu (20/9/2020).

Habiburokhman mengatakan majelis kehormatan Gerindra diisi oleh 26 orang. Dia sendiri ditunjuk Ketum Gerindra, Prabowo Subianto sebagai Ketua Majelis Kehormatan Gerindra. "Saya ditunjuk Pak Prabowo untuk menjadi ketua. Selain itu ada 19 Anggota Dewan Pengarah Majelis Kehormatan," katanya.

Tim majelis kehormatan yang telah disahkan ini akan segera mengurus AD/ART Gerindra. Dia berharap setelah AD/ART dibuat tidak ada lagi perselisihan dan pelanggaran di internal Gerindra. Terakhir, Habiburokhman berpesan agar tidak ada lagi kader Gerindra yang melanggar aturan partai atau bermanuver perseorangan. Dia juga mengatakan Gerindra akan menerima setiap masukan dan informasi dari masyarakat.

"Kami akan mengedepankan fungsi pencegahan sebelum melakukan penindakan. Kami berharap tidak ada kader Gerindra yang melanggar prinsip-prinsip perjuangan partai atau melakukan manuver politik perseorangan yang bisa merugikan partai," katanya.

"Kami membuka diri kepada masyarakat untuk tidak sungkan memberi masukan atau informasi kepada kami jika ada perilaku atau tindakan kader Gerindra yang dianggap merugikan," tambah Habirokhman.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER