Syahrul Aidi Maazat

Padat Karya Tunai Jadi Program Solutif untuk Berdayakan Ekonomi Masyarakat

  1. Beranda /
  2. Parlemen Kita /
  3. Sabtu, 15 Agustus 2020 - 23:14 WIB

Syahrul Aidi Maazat/Istimewa
Syahrul Aidi Maazat
Foto: Istimewa

Padat karya tunai ini merupakan program yang solutif untuk memberdayakan ekonomi masyarakat di saat pandemi ini. Kita di DPR mengusulkan ke mitra komisi lima agar mengalihkan anggaran dari kontraktual ke padat karya tunai.

TOKOHKITA. Anggota Komisi V DPR RI Syahrul Aidi Maazat mendukung refocussing kegiatan di Kementerian Perhubungan dari kontraktual ke program padat karya tunai (PKT). Alasannya, PKT bisa mendukung ekonomi masyarakat di tengah tekanan pandemi virus corona (Covid-19).

"Padat karya tunai ini merupakan program yang solutif untuk memberdayakan ekonomi masyarakat di saat pandemi ini. Kita di DPR mengusulkan ke mitra komisi lima agar mengalihkan anggaran dari kontraktual ke padat karya tunai. Alhamdulillah, Kementerian Perhubungan telah merealisasikannya. Dan kita mengapresiasi hal ini." ujarnya pada kegiatan pembukaan pelaksanaan PKT Kemhub di Pedestrian Green City Walk, depan MPP Pekanbaru, Sabtu (15/8/2020).

Menurut Syahrul, Pemda Pekanbaru juga harus meniru program PKT ini, agar dana APBD benar-benar terserap untuk penguatan ekonomi masyarakat. "Banyak kita lihat program pembangunan baik pemda atau pemerintah pusat yang bisa dialihkan ke model PKT. Kita harapkan pemda mulai melirik metode ini," ujarnya. 

Sesditjen Transportasi Darat Kemhub Imran Rasyid menjelaskan, pengalihan program dari kontraktual ke padat karya adalah usulan Komisi V DPR RI. "Alhamdulillah, dalam dua pekan ini kita telah mengarahkan beberapa program menjadi PKT. Seperti pengecatan fasilitas, perawatan aset seperti bandara, stasiun dan pelabuhan. Semua itu sudah mulai kita kelola dengan PKT," sebut dia. 

Wali Kota Pekanbaru Firdaus ST MT, juga mengucapkan terima kasih kepada Kemhub atas ditunjuknya Pekanbaru sebagai penerima program PKT.  Program PKT Kemenhub tersebut dalam bentuk pengecatan trotoar Jalan Jenderal Sudirman dengan melibatkan 150 tenaga kerja yang diambil dari para ojek online, pekerja lepas, dan mahasiswa.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER