Kinerja Bank Mayapada Masih Positif di Tengah Tekanan Covid-19

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Nasional /
  4. Selasa, 12 Mei 2020 - 14:57 WIB

Hendra Mulyono/Tokohkita
Hendra Mulyono
Foto: Tokohkita

Emiten dengan kode saham MAYA di Bursa Efek Jakata (BEI) ini masih mengantongi laba sebelum pajak senilai Rp 104,50 miliar dan setelah dikurangi pajak laba menjadi 84,70 miliar selama tiga bulan pertama tahun ini.

TOKOHKITA.  Di tengah kelesuan ekonomi karena terdampak pandemi virus corona (Covid-19), PT Bank Mayapada Internasional Tbk, masih menorehkan kinerja yang postitif sepanjang kuartal I 2020. 

Meski mengalami penurunan, emiten dengan kode saham MAYA di Bursa Efek Jakata (BEI) ini masih mengantongi laba sebelum pajak senilai Rp 104,50 miliar dan setelah dikurangi pajak laba menjadi 84,70 miliar selama tiga bulan pertama tahun ini. Capaian laba ini turun dari torehan kuartal IV 2019 yang tercatat sekitar Rp 528,11 miliar. Dikuartal I 2019, MAYA mengantongi laba senilai Rp142,78 miliar.

Bank Mayapada juga membukukan pertumbuhan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) menjadi Rp2,81 triliun pada tahun 2029 dari posisi akhir 2018 yang sebesar Rp2,08 triliun. Meski demikian, total aset MAYA masih tumbuh 7,4% atau menjadi Rp 93,408 triliun pada tahun lalu ketimbang tahun 2018 yang hanya 89,69 triliun. 

Namun memasuki kuartal I 2019, total aset Bank Mayapada turun menjadi Rp 92,489 triliun. Yang terang, penurunan aset tersebut sejalan dengan peningkatan CKPN menjadi Rp3,754 triliun dalam laporan financial highlight per 30 April 2020 yang dirilis perseroan.

Adapun selama tahun 2019, porsi CKPN sebesar 3,2?ri total kredit, ketimbang dari tahun 2018 yang sebesar 2,56%. Sedangkan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) 2019 adalah sebesar 3,85% (gross) dan 1,63% (nett). Memasuki kuartal I 2020, posisi NPL nett meningkat menjadi 2,48%. Sementara rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (DPK) atau loan to deposit ratio (LDR) di tahun 2019 meningkat menjadi 93,94?ri sebelumnya pada tahun 2018 yang sebesar 91,83%. 

Per April 2020, Bank Mayapada mencatatkan LDR sebesar 76,64%. Artinya, manajemen MAYA terlihat berhati-hati dengan menahan penyaluran kredit seiring posisi NPL nett yang meramgkak ke level 2,48%. Hendra Mulyono, Komisaris Bank Mayapada mengarakan, secara umum kinerja MAYA masih positif jika melihat kondisi ekonomi nasional yang tengah berat akibat terdampak pandemi Covid-19. "Dari beberapa rasio keuangan masih bagus, modal juga sudah mencapai Rp 20,37 triliun," ujarnya.

Dari sisi NPL net dan capital adequacy ratio (CAR) juga masih diatas ketentuan yang ditetapkan pihak otoritas. Hanya saja, untuk LDR memang masih sedikit dibawah ketentuan. "Tapi masih solid," tukas Hendra. Asal tahu saja, untuk menjaga rasio keuangan di perbankan tetap sehat, OJK menetapkan NPL net maksimal 5%, risiko dalam CAR tidak kurang dari 10%, dan rasio cakupan likuiditas tidak kurang dari 100%.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER