Hari Jadi ke-650 Kota Cirebon

Ini Pesan Rokhmin Dahuri untuk Pembangunan di Cirebon

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. Daerah /
  4. Senin, 2 September 2019 - 00:16 WIB

Rokhmin Dahuri/Istimewa
Rokhmin Dahuri
Foto: Istimewa

Selain aspek hardware yakni teknologi dan infrastruktur pendukungnya, Pemerintah Kota Cirebon juga harus memerhatikan kualitas sumber daya manusia (SDM). Seperti sering disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), negara ini tidak akan maju jika tidak ditopang dengan kualitas SDM yang mempuni.

TOKOHKITA. Kota Cirebon, Jawa Barat, terus berkembang sebagai pusat pemerintahan daerah sekaligus pusat perdagangan dan jasa yang punya peran penting bagi nasional. Bahkan, dulu, Cirebon pernah jaya menjadi pusat perdagangan internasional yang banyak disinggahi kapal-kapal asing untuk berniaga.  

Di hari jadi yang ke-650 tahun ini, tokoh masyarakat Cirebon Rokhmin Dahuri yang juga Ketua DPP PDIP Bidang Kemaritiman ini berharap, momen tersebut menjadi hal penting untuk melakukan perbaikan, sehingga bisa mengembalikan kejayaan Cirebon seperti dulu kala.

"Seyogianya Cirebon juga sudah mulai mengimplementasikan industrialisasi yang berbasis teknologi karena sekarang era industri 4.0. Selain aspek hardware, yakni teknologi dan infrastruktur pendukungnya, Pemerintah Cirebon harus memerhatikan kualitas sumber daya manusia (SDM)-nya. Seperti sering disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), negara ini tidak akan maju jika tidak ditopang dengan kualitas SDM yang mempuni," kata Rokhmin usai mengikuti rapat paripurna istimewa dalam rangka Hari Jadi ke-650 Kota Cirebon di Gedung DPRD Kota Cirebon, Minggu (1/9/2019).

Dalam kaitan meningkatkan kualitas SDM tersebut, Rokhmin menyarakan kepala Pemerintah Kota Cirebon baik walikota maupun ketua DPRD untuk terus meningkatkan pelayanan dan fasilitas kesehatan juga pendidikan. Selain itu, perlu menitik beratkan pada research and development. Pasalnya, banyak ekonomi kreatif di Cirebon yang tidak hanya menjadi pemain nasional bahkan global. Contohnya adalah mangga gedong gincu. “Saya dua hari yang lalu baru pulang dari Korea Selatan, dan negara itu sangat membutuhkan mangga. Cirebon juga terkenal dengan kerajinan batik dan luksan kaca," ujarnya.

Menurut Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB ini, tidak kalah penting, Cirebon dalam sejarahnya dulu merupakan pelabuhan yang memiliki peran penting tidak hanya secara nasional melainkan internasional dalam jalur perdagangan dunia. "Untuk merefeksikan kembali kejayaan Pelabuhan Cirebon, tadi saya juga bilang kepada walikota dan ketua DPRD, karena masalah utamanya pada pedangkalan, maka untuk merevitalisasi harus dengan membangun dermaga dengan kedalaman tertentu, sehingga kapal-kapal besar bisa bersandar di Pelabuhan Cirebon," terang dia.

Dengan demikian, Rokhmin berujar, Cirebon bisa menjadi penolong Jakarta, karena semua barang logistik mulai dari Tegal atau Pekalongan misalnya tidak harus diangkut dengan truk kontainer ke Jakarta. Tapi cukup didistribusikan dari Cirebon. "Artinya, beban jalan Pantura juga bisa semakin berkurang," sebut Pakar Kemaritiman ini.

Mengenai keberadaan Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan Cirebon, Rokhmin mengatakan, sudah baik dan sejak dulu terus dikembangkan. Meski demikian, perlu ditingkatkan lagi mengenai aspek higienitas, sanitasi, dan industri hilir atau pengolahan produk perikanannya. Sebab, kalau indutri pengolahannya berjalan optimal di Pelabuhan Cirebon dan Kejawanan, maka kapal-kapal ikan dari daerah lain juga akan masuk ke Cirebon untuk memasok kebutuhan bahan baku industri pengolahan ikan dan seafood.

"Dengan panjang pantai yang tidak lebih dari 7 kilometer, tidak mungkin Cirebon basis pembangunanannya di sumberdaya alam kelautan tapi harus di sektor industri pengolahan, trading dan ekonomi kreatif. Dan kita [Cirebon] harus menjadi hub, pusat perdagangan kemaritiman dan jasa. Sekali lagi, saya ucapkan selamat Dirgahayu ke-650 Kota Cirebon, semoga semakin maju, berkah, dan damai," harap Rokhmin.

Sementara itu, Rokhmin bersama 19 orang lainnya didaulat sebagai Tokoh Nasional Inspiratif asal Cirebon pada Rapat Paripurna DPRD Kota Cirebon. Rokhmin sebagai tokoh nasional asal cirebon merupakan pakar, akademisi, dan politikus yang dinilai berkontribusi dalam kemajuan Cirebon sekaligus menginspirasi masyarakat dalam mengharumkan Cirebon di kancah nasional.

Saat menyampaikan pidatonya Rokhmin Dahuri mengajak seluruh masyarakat Cirebon untuk melakukan tiga hal dalam memperingati Hari Jadi Cirebon, yakni bersyukur, introspeksi diri, dan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik.“Kita mesti bersyukur kapada Allah Azza wa Jalla atas nikmat dan karuniaNya,” ujarnya. “Kedua, kita harus senantiasa instrospeksi diri (muhasabah) atas perbuatan kita sbg individu maupun sebagai pejabat eksekutif, legislatif dan yudikatif serta rakyat terkait kinerja kita bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Cirebon pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya,” tambahnya.

Rokhmin yang juga mantan menteri kelautan dan perikanan itupun meminta semua pihak di Cirebon bekerjasama mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat meningkatkan pembangunan SDM, IPTEK, infrastruktur dan ekonomi supaya Cirebon menjadi Kota yang liveable, prosperous, and sustainable. “Pemerintah dan masyarakat Cirebon harus menyumbangkan kemampuan terbaik kita bagi Cirebon dan Indonesia yg lebih baik, maju dan sejahtera. Selain itu, antar sesama komponen warga Cirebon harus saling kerjasama dan bersaudara,” tandasnya.

Sebagai informasi, Rapat Paripurna DPRD Kota Cirebon dipimpin oleh Ketua Sementara DPRD, Ruri Tri Lesmana, juga dihadiri oleh Menteri Perdagangan, Enggarstiato Lukita dan Wagub Jawa Barat, Uu Rhoznul Ulum.

Dalam Rapat Paripurna tersebut, Walikota Cirebon Nasrudin Azis memberikan piagam penghargaan kepada 20 tokoh masyarakat Cirebon yang telah berjasa dan mengharumkan nama baik Cirebon. Keduapuluh tokoh termaksud antara lain adalah: Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj (Ketum PBNU), Dr. Enggarstiato Lukita (Mendag), Prof. Dr.Ir. Rokhmin Dahuri, MSc; Prof. Dr. Yudy Chrisnandi, Jenderal TNI Purn. Kuntara (Mantan Danjen Kopasus), Ir. Iman Taufiq (Pengusaha Nasional), Dewi Yul (Artis), dan Charlie Van Houten (eks ST12).

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER