Bangun Open Bill Network Pertama di Indonesia

Ayoconnect Galang Pendanaan Pra-Seri B US$5 Juta

  1. Beranda /
  2. Kabar /
  3. STARTUP /
  4. Rabu, 5 Agustus 2020 - 14:59 WIB

Dengan pendanaan tersebut, Ayoconnect telah berhasil mengumpulkan pendanaan lebih dari US$10 juta. Investor pendanaan Pra-Seri B Ayoconnect adalah BRI Ventures, perusahaan perpanjangan tangan modal ventura Bank BRI; perusahaan internet Kakaku.com, Inc. yang terdaftar di Bursa Tokyo (Tokyo Exchange/TYO), dan Brama One Ventures.

TOKOHKITA. Perusahaan teknologi keuangan Indonesia Ayoconnect mengumumkan pendanaan Pra-Seri B senilai US$5 juta dari investor strategis global untuk membangun jaringan tagihan (Open Bill Network) terbesar dan terdepan di Indonesia. Sebagai perusahaan teknologi keuangan B2B, Ayoconnect menghubungkan Perusahaan Penyedia Tagihan (perusahaan listrik/air, telekomunikasi, institusi pendidikan, dan lainnya) dengan Mitra Pembayaran online dan offline (termasuk Indomaret, PT Pos Indonesia, dan sejumlah institusi keuangan) agar pelanggan dapat membayar tagihan mereka dengan lancar dalam jaringan Ayoconnect.

Dengan pendanaan tersebut, Ayoconnect telah berhasil mengumpulkan pendanaan lebih dari US$10 juta. Investor pendanaan Pra-Seri B Ayoconnect adalah BRI Ventures, perusahaan perpanjangan tangan modal ventura Bank BRI; perusahaan internet Kakaku.com, Inc. yang terdaftar di Bursa Tokyo (Tokyo Exchange/TYO), dan Brama One Ventures. Investor awal seperti spesialis teknologi keuangan global Finch Capital dan Amand Ventures juga berpartisipasi dalam ronde tersebut. Investor Ayoconnect lainnya adalah Strive dan AC Ventures.

Ayoconnect bersama mitranya memiliki tujuan untuk mendorong inklusi finansial di Indonesia. Masyarakat Indonesia sendiri tergolong masih bergantung pada uang tunai, karena banyak konsumen yang tidak memiliki rekening bank. Dengan posisi strategis mereka yang unik, yaitu membangun sebuah Jaringan Pembayaran Tagihan Terbuka (Open Bill Network), Ayoconnect menawarkan sebuah solusi “One API” yang memungkinkan Perusahaan Penyedia Tagihan untuk memperluas titik pembayaran mereka dengan upaya minimum, sedangkan Mitra Pembayaran memiliki akses secara langsung ke 2,500 produk tagihan.

Ayoconnect membangun dan menjalankan ratusan integrasi untuk mengatasi rendahnya margin keuntungan dan tingginya biaya overhead untuk Mitra Pembayaran mereka, memastikan adanya standarisasi, pengembangan jaringan, dan kesuksesan transaksi oleh kedua belah pihak. Hingga Juli 2020, Ayoconnect telah memproses lebih dari 40 juta pembayaran melalui 600 Perusahaan Penyedia Tagihan dan 40 Mitra Pembayaran mereka. Ayoconnect telah menggandeng sejumlah partner terkemuka seperti DANA, LinkAja, PT Pos Indonesia, Bank BRI, Bank Permata, Bukalapak, Lazada, dan Pegadaian. Jumlah transaksi perusahaan juga tercatat meningkat 400 persen dalam jangka waktu enam bulan selama periode Januari-Juni 2020.

Co-Founder & CEO Ayoconnect, Jakob Rost mengatakan: “Mendapatkan investor strategis yang tepat sangatlah penting untuk pendanaan Pra-Seri B kami. Kami mengharapkan kemitraan yang solid dengan investor sebelumnya dan investor baru kami, yang sejalan dengan visi Ayoconnect untuk membentuk ekosistem penagihan Indonesia menjadi satu jaringan terpusat. Kami sadar akan pentingnya ketersediaan akses bagi Perusahaan Penyedia Tagihan seperti perusahaan telekomunikasi, bank, institusi finansial, dengan para konsumen mereka. Pendanaan Pra-Seri B ini akan digunakan untuk investasi dalam teknologi dan pengembangan jaringan kemitraan untuk menghubungkan Perusahaan Penyedia Tagihan dan Mitra Pembayaran, dengan infrastruktur dasar untuk pembayaran tagihan digital yang terpercaya, aman, dan cepat.”

Jakob menambahkan bahwa industri pembayaran tagihan Indonesia masih didominasi secara offline, terpisah, dan manual. “Ayoconnect hadir dengan Open Bill Network untuk membangun dan menjalankan ratusan integrasi.”

Terkait rencana perusahaan ke depan, Co-Founder & COO Ayoconnect, Chiragh Kirpalani mengungkapkan: “Pembayaran tagihan online sangat berperan besar dalam masa COVID-19 karena preferensi konsumen beralih ke digitalisasi. Ayoconnect akan tetap fokus pada pembayaran tagihan serta menyediakan solusi dengan nilai tambah bersama dengan mitra-mitra kami. Salah satu solusi kami adalah sebuah Pengingat Tagihan (Billing Reminder) yang membantu mitra kami, seperti Bank Mandiri Card Division dan institusi finansial lainnya, melakukan auto-debet untuk pembayaran tagihan.”

CEO BRI Ventures, Nicko Widjaja menyambut baik kerja sama dengan Ayoconnect sebagai investor dan mitra penting. Dia mengungkapkan: “Teknologi pembayaran tagihan memainkan peran penting dalam berbagai industri vertikal yang saat ini belum terlayani, dan ada kesempatan perkembangan yang besar dalam digitalisasi pada sektor-sektor tersebut.”

Nicko menambahkan, “Kami melihat adanya nilai yang baik dalam Ayoconnect untuk melayani emerging ekosistem dengan bekerja sama dengan Perusahaan Penyedia Tagihan, Aggregator, dan Mitra Pembayaran. Jaringan terbuka mereka memungkinkan adanya akselerasi pada produk digital dalam ekosistem teknologi keuangan Indonesia untuk beberapa tahun ke depan.

Selanjutnya Ayoconnect juga menambah jumlah pegawai menjadi dua kali lipat, sehingga saat ini memiliki hampir 100 karyawan yang berkantor pusat di Indonesia serta pusat teknologi yang berbasis di India. Sebagai tambahan, Ayoconnect mengumumkan bahwa Alex Jatra telah bergabung ke dalam jaringan mereka sebagai Chief Financial Officer. Alex bergabung dengan rekam jejak finansial yang kuat, dengan pengalaman bekerja dalam industri Ekuitas Pribadi, Modal Ventura, dan menjabat pangkat C-Level di perusahaan Ekosistem Teknologi Indonesia.

Ayoconnect (sebelumnya disebut Ayopop) didirikan pada November 2015 oleh Jakob Rost, Co-Founder dan CEO, dan Chiragh Kirpalani, Co-Founder dan COO. Sebelumnya, Jakob adalah Managing Director di Lazada Indonesia, dan juga adalah BCG Consultant yang pindah ke Indonesia tujuh tahun lalu. Ide untuk perusahaan tersebut datang saat Jakob bertemu dengan Chiragh, seorang pengusaha Indonesia yang sukses, dan pernah berhasil mencapai exit pada sebuah startup sebelumnya. Mereka menemukan bahwa sektor pembayaran tagihan Indonesia sangat tidak terintegrasi dan efisien – siap untuk pemberdayaan melalui teknologi.

Pada tahun 2016, Ayoconnect mencatatkan pencapaian yang signifikan dengan membawa Aditya Vora ke dalam perusahaan mereka. Aditya diangkat sebagai Chief Technology Officer pada tahun 2018 untuk mengarahkan inovasi perusahaan mereka melalui teknologi.

Editor: Tokohkita

TERKAIT


TERPOPULER