Syarif Hamdani, Sri Gustini Husein, Melvia Sundalian
Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa STFI dalam Pengabdian Masyarakat
Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan oleh kelompok dosen dari Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI) dan melibatkan mahasiswa yang tergabung dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Di era globalisasi dan digitalisasi saat ini, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia semakin mendapat perhatian sebagai salah satu pilar ekonomi yang strategis. Namun, persaingan yang tajam serta standar regulasi yang kian ketat menuntut UMKM untuk terus beradaptasi.
Salah satu UMKM yang terus berupaya meningkatkan daya saingnya adalah Snack Rahayu, yang berlokasi di Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Melalui program pengabdian masyarakat yang melibatkan penetapan informasi kandungan gizi dan penerapan label halal pada produk, Snack Rahayu diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan oleh kelompok dosen dari Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI) dan melibatkan mahasiswa yang tergabung dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Kehadiran mahasiswa dalam program ini tidak hanya memperkuat kolaborasi akademisi dan masyarakat, tetapi juga memberi pengalaman nyata bagi mahasiswa untuk terjun langsung dalam memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Selain mengaplikasikan ilmu yang telah mereka pelajari, mahasiswa MBKM ini dilatih untuk menjadi agen perubahan yang siap berkontribusi dalam pengembangan UMKM lokal.
Produk Snack Rahayu sebelumnya dikenal oleh masyarakat sekitar karena variasi produknya yang khas dan terjangkau, namun menghadapi beberapa tantangan yang kerap dihadapi UMKM pada umumnya.
Label produk Snack Rahayu, yang disebut Ciwang dan Pikwang, belum mencantumkan informasi mengenai angka kecukupan gizi (AKG) serta logo halal, yang membuatnya sulit bersaing di pasar yang lebih luas.
Saat ini, banyak konsumen yang lebih memperhatikan aspek kesehatan dan kehalalan produk makanan, apalagi dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya asupan nutrisi. Dalam hal ini, UMKM yang tidak mencantumkan label informasi gizi dan sertifikasi halal cenderung mengalami keterbatasan dalam menjangkau konsumen baru serta tidak memenuhi peraturan yang berlaku.
Regulasi di Indonesia menuntut produk pangan yang dipasarkan untuk mencantumkan informasi nutrisi serta logo halal sebagai bentuk jaminan atas keamanan dan kualitas produk. Hal ini juga dapat meningkatkan daya saing produk di pasar yang semakin kompetitif, di mana konsumen lebih memilih produk yang telah memenuhi standar. Kondisi ini memunculkan urgensi bagi Snack Rahayu untuk berbenah, dengan memasukkan informasi AKG serta memperoleh sertifikasi halal untuk produknya.
Program pengabdian yang dilaksanakan oleh tim dosen STFI bersama mahasiswa MBKM ini melalui beberapa tahapan utama. Tahap pertama dimulai dengan kunjungan awal dan pengambilan sampel produk Snack Rahayu untuk diuji secara mendalam di laboratorium STFI.
Proses analisis angka kecukupan gizi (AKG) dilakukan dengan teliti, mencakup komposisi karbohidrat, protein, lemak, kadar gula, kadar garam, kalori total, serta pemeriksaan cemaran mikroba untuk memastikan keamanan konsumsi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa produk Snack Rahayu telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk pangan olahan, sehingga informasi nutrisi yang dicantumkan pada label dapat disajikan secara akurat dan sesuai dengan ketentuan standar yang berlaku.
Hasil penetapan AKG selanjutnya dicantumkan pada label kemasan yang didesain ulang mengikuti tren desain yang disukai masyarakat saat ini. Selain mencantumkan informasi gizi, label baru juga menambahkan logo halal untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
Dengan penambahan ini, label produk Snack Rahayu menjadi lebih informatif, menarik, dan sesuai dengan standar. Mahasiswa turut andil dalam pelatihan pemanfaatan teknologi digital, seperti ponsel pintar dan aplikasi desain sederhana, untuk memperbarui desain dan mencetak label yang lebih menarik dan profesional.
Program ini berhasil menghasilkan beberapa dampak positif. Snack Rahayu kini memiliki produk dengan label yang lebih profesional, lengkap dengan informasi gizi yang akurat dan logo halal. Produk ini tidak hanya memenuhi ketentuan regulasi, tetapi juga menjadi lebih menarik bagi konsumen yang sadar akan pentingnya informasi nutrisi dan kehalalan produk.
Selain itu, program ini memberikan panduan praktis bagi UMKM untuk menerapkan label yang sesuai dengan peraturan, serta mengembangkan desain label yang menarik untuk meningkatkan daya tarik produk di pasar. Produk dengan label yang lebih baik akan memiliki peluang lebih besar untuk dipasarkan di toko-toko besar dan platform e-commerce, yang membutuhkan sertifikasi dan informasi yang jelas pada label.
Diharapkan melalui program ini, UMKM lain di Kecamatan Pondoksalam maupun daerah lain di Purwakarta dapat mencontoh langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Snack Rahayu. Pentingnya informasi gizi dan label halal bukan sekadar untuk kepatuhan regulasi, tetapi juga untuk membangun kepercayaan konsumen dan memperkuat daya saing produk lokal.
Dengan keberlanjutan dan kolaborasi, UMKM dapat terus memberikan kontribusi yang nyata terhadap ekonomi lokal dan nasional, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Penerapan teknologi sederhana dalam desain label juga diharapkan menjadi awal dari inovasi berkelanjutan, di mana UMKM dapat terus meningkatkan kualitas dan daya tarik produk mereka di pasar yang lebih luas.
*Penulis adalah Dosen Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI)
Editor: Tokohkita